Park My Love 4 - Sweet home | Chaennie [Completed]

1

Chaennie
✨
ENJOY READING
•
ABAIKAN TYPO
•
JANGAN LUPA VOTE AND COMENT
✨
PML 4 | Sweet home

Guk!! Guk!!!!

Anjing ini nggak berhenti menggonggong. Ntah kenapa.

Tapi setelah temannya datang, membawa makanan, dia berhenti menggonggong. Ternyata lapar.

Itu anjing liar. Pokoknya setiap lewat sana pasti selalu bertemu dengan banyak anjing liar.

Ada bocah, umurnya 8 tahun. Dia sering lewat sana bersama ayahnya setelah menjelang malam. Memberikan sosisnya selalu dan di tinggal buat anjing-anjing liar itu.

Setiap hari, setiap mereka lewat sana pasti begitu.

" Ayah." Senggol sang anak.

" Nggak usah beli ini, nanti uang ayah habis." Katanya sambil nunjuk mainan robot-robotan yang sempat di sukai lusa lalu.

" Ada kok. Tenang aja." Jawab ayahnya yang langsung ajak anaknya masuk ke dalam toko mainan.

" Makasih ayah. Aku suka mainan nya." Peluk sang anak.

Ayahnya senyum. Senang banget udah bahagiain anak walau nggak setiap hari. Tapi senggahnya, dia punya waktu lebih bersama anaknya sebelum penyakit itu balik lagi.

" Ahhkk!!!!"

" Ayah!!!" Anaknya lari. Ngeliat ayahnya terduduk jatuh di jalanan sambil pegang dadanya yang sakit.

" Ayahh!!!" Anak ini masih teriak sampai ada beberapa orang yang melintas segera membantu nya.

Akhirnya, anak ini berada di rumah sakit......

°°°•••°°°

Lampu senter menerangi lensa mata yang nggak gerak karena pandangan hitam yang udah dia dapati sejak lahir. Umur memasuki 9 tahun dan kemungkinan di umur ini dia bisa melihat dunia.

" Bagaimana dok?"

" Dia bisa operasi sekarang."

Senyum orang tua merekah lihat anaknya yang diam aja, dengerin omongan dokter ke orang tuanya.

" Happy birthday sayang~~!!"

Keluarga merayakan ulang tahun Jennie di rumah sakit. Bukan berarti Jennie nggak suka. Tapi dia lebih bahagia lagi kalau keluarganya ada disaat hari yang sangat berharga ini.

" Sayang mau apa?"

" Aku mau balon." Jawab Jennie.

Yang Jennie tau selama ini, dia suka menyentuh balon. Dia pegang dan dia rasakan. Terkadang Jennie tiup sendiri dan itu udah bikin dia bahagia sama kekurangannya.

" Tunggu sini sebentar ya. Mommy ke meja resepsionis di sebelah."

Mommy nya menduduki sang anak di kursi tunggu. Jennie manut dan dia nunggu Mommy nya selesai di sana.

Tap! Tap! Tap!

Ada bocah laki-laki yang lari dari tangga sambil bawa balon dua yang tadi di kasih sama kakak mahasiswa secara gratis.

Dia senang banget sambil ngasih sumringah wajah bahagia. Jalan pengen ke kamar ayahnya dan saat itu mata melihat keberadaan Jennie.

Anak ini jalan pelan melewati Jennie. Dia pandang Jennie yang sama sekali nggak tau keberadaannya. Mendadak, anak ini berhenti tepat di depannya.

Meski Jennie nggak bisa melihat. Tapi dia tau ada seseorang yang berdiri di depannya.

" Siapa?" Jennie nanya.