Pengganti Pengantin Phoenix, Permaisuri Iblis yang Dimanjakan Tiran

Bab 69-70

Bab 69: Kembali Atas Kesepakatannya Sendiri

Ini jelas situasi paling mencekik yang dialami Ouyang Yaoyi dalam hidupnya. Jika dia tahu ini akan terjadi, maka dia tidak akan memerintahkan mereka untuk memata-matai Kaisar. Dengan begitu, dia akan tetap duduk dengan nyaman di kursi sedan sekarang. Tapi bagaimana dengan tidak membiarkan para pelayan mendukungnya dengan tangan? Dia tidak melakukan kesalahan apa pun kali ini.

Ouyang Yaoyi mengabaikan perintah Han Moze. Terlepas dari bagaimana perasaan Caidie dan Caiyi, dia terus melampiaskan amarahnya pada mereka berdua.

Han Moxi berbalik untuk melihat ke belakang lagi dan menyadari bahwa Ouyang Yaoyi masih didukung oleh Caidie dan Caiyi. Sama seperti sebelumnya, dia tanpa daya menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Dari semua orang yang menyinggung, itu pasti saudara laki-lakinya...

Wuying berjalan ke sisi Han Moze dan dengan hormat berkata, "Saya sudah menyampaikan kata-kata Yang Mulia kepada Putri Ketiga."

Han Moze melihat sekilas ke belakang. Tatapannya langsung berubah menjadi dingin dan gelap. "Belenggu Ouyang Yaoyi dan tahan dia sepanjang perjalanan kembali ke Ibukota."

"Ya, Yang Mulia," jawab Wuying dengan hormat.

Kemudian, dia berbalik dan memerintahkan kedua penjaga untuk menemukan belenggu, sebelum kembali ke sisi Ouyang Yaoyi.

“Kenapa kamu kembali sekarang?” Tanya Ouyang Yaoyi dengan dingin, saat dia memelototi Wuying di atas kudanya. Ini adalah pertama kalinya seorang pelayan berani tidak menghormatinya. Jika dia kembali ke Istana Kekaisaran Nanli, dia pasti sudah lama menyiksanya sampai mati.

Wuying melihat ekspresi garang di wajah Ouyang Yaoyi, lalu menyeringai dingin yang mengejek. "Belenggu Putri Ketiga," katanya datar.

"Iya!" Kedua penjaga yang berdiri di belakang mereka segera berjalan ke arah Ouyang Yaoyi untuk memasang belenggu padanya.

Ouyang Yaoyi panik dan melepaskan pelukan Caidie dan Caiyi. Dia kemudian meletakkan tangannya di belakangnya dan mundur beberapa langkah. Dia sama sekali tidak ingin terlihat seperti penjahat yang dibelenggu.

Kedua penjaga dengan jelas tahu bahwa konsekuensi dari tidak mematuhi perintah Han Moze selalu kematian karena serangan telapak tangannya.

Akibatnya, mereka segera berjalan ke arah Ouyang Yaoyi dan menahannya.

“Kamu berani memperlakukanku seperti ini?” Teriak Ouyang Yaoyi dengan marah, saat dia menoleh untuk melihat kembali pada para penjaga. Dia adalah Putri Ketiga Nanli yang terhormat, namun para penjaga ini berani menahannya? Dia berusaha sekuat tenaga untuk berjuang keluar dari cengkeraman mereka.

"Cepat dan bebaskan aku! Kalau tidak, aku pasti akan membunuhmu!"

Kedua penjaga gemetar ketakutan oleh kata-kata kejam Ouyang Yaoyi. Sulit menjadi penjaga di zaman sekarang ini. Jika mereka tidak berhati-hati, mereka bisa mati di kiri dan kanan.

Tapi eksekusi seluruh keluarga mereka adalah hukuman yang lebih menakutkan. Setelah ragu-ragu sejenak, mereka dengan cepat mengikat Ouyang Yaoyi.

Wuying menyeringai dan memberi tahu kedua penjaga, "Tahan Putri Ketiga sepanjang perjalanan kembali ke Ibukota."

"Iya!" Jawab kedua penjaga, saat mereka mendesah sekali lagi betapa sulitnya menjadi seorang penjaga.

"Lepaskan! Saya memerintahkan Anda berdua untuk melepaskan saya!"  Pekik Ouyang Yaoyi.

Kedua penjaga tetap diam, saat mata mereka menunjukkan betapa kesalnya mereka.

…

Di tengah jalan, Han Moze mengeluarkan penghitungan otorisasi hitam dari Blood Feast dengan bunga Datura yang cantik dan memikat terukir di atasnya.