Arlan sudah berada di depan dan melindungi mereka. Tubuh Caca pun menjadi abu dan menghilang di udara. Dengan bantuan Alex dan Meiya, mereka menyerang dengan bersamaan. Kana yang melihat itu, melirik Kejora sekilas dan bersembunyi di belakang nya.
"Maaf ya Ra, semua gara-gara gue, coba aja enggak maksa lo kesana, pantes aja tempatnya terpencil bahkan pengunjung dan bayarnya Murah banget, ternyata bener rumor tentang pengunjung yang hilang, seharusnya gue percaya dan gak kesana," Tutur Kana berbisik. Rasa bersalah melanda dirinya, jika mereka ga kesana mungkin ... Entah apa yang terjadi.
-------------------------------------------
"Enggak, kamu gak salah, ini udah takdir dan gara-gara kamu, aku tau,"celetuk Kejora menatap datar sosok tudung hitam yang ternyata juga menatap nya.
"Eh sumpah baru sadar, Lo make aku-kamu? Mulai kapan?"Kaget Kana menatap Kejora dengan penuh tanda tanya.
"Semenjak aku sama kamu pisah, aku mulai terbiasa bicara aku-kamu, lagipula kamu berbahaya disini, kamu hanya manusia biasa,"Jelas kejora kalem lalu menatap Meiya. Seakan paham, sebuah portal lagi-lagi kembali terbuka.
"Enggak, kamu juga manusia biasa bukan? La ...,"belum sempat Kana menyelesaikan protesan nya, dipotong bentakan Kejora yang membuat Kana kaget.
"Kana! Aku bilang pergi!" Bentak Kejora," aku bukan manusia biasa, demi kebaikanmu, aku ga mau sahabat satu-satunya yang aku punya, terluka. Jadi tolong mengerti."
"Haha, mengapa terburu-buru cantik? Ayo kita bermain-main dulu," celetuk Tetua berbadan bak raksasa dengan suara yang menggelegar. Kana yang melihatnya, sontak menatap nya dengan tatapan horor andalannya.
Ribuan es tiba-tiba mengelilingi Kejora dan Kana hingga menghalangi Kana untuk keluar dari portal Meiya. Dua anak kecil di belakang nya tiba-tiba muncul dan dalam sekejap menciptakan halusinasi mata. Rasa dingin yang menusuk, mulai menyelimuti Kejora juga Kana. Kejora yang dari lahir di takdirkan menjadi manusia biasa yang memiliki kelebihan, pasti juga hal wajar jika kini terasa sangat dingin.
Pyar...
Suara es pecah terdengar sangat keras. Arlan pun menggunakan pedang miliknya untuk menghancurkan bongkahan es yang menghalangi. Disusul asap tebal yang muncul dari telapak tangan Alex. Badan pun melemah namun segera ditangkap Meiya yang kebetulan berada disampingnya.
Tik tok tik tok Ding ...
Gema dari suara jam kuno terdengar bertepatan dengan bulan merah di atas kepala. Sekelebat bayangan pun muncul dan melesat cepat kearah Kejora dan Kana membuat keduanya kaget. Arlan yang sigap pun datang karena dia pikir akan menyerang Kejora. Namun salah, Bayangan itu pun melesat mendekati Kana dan merasuki tubuh nya.
"Kana!"pekik Kejora lalu menangkap Kana yang sedikit oleng saat terjatuh. Bibirnya pun memucat.
Kejora yang khawatir tanpa aba-aba ditarik Arlan agar menjauh dari Kana. Kelima tetua menunduk dan memberi hormat kepada Kana yang masih terdiam ditempatnya. Kejora pun menepis tangan Arlan yang tadi menariknya dan berlari kearah Kana.
"Na, kamu kenapa? Sadar na,"Panik Kejora namun tak ditanggapi oleh Kana.
Kekehan pun terdengar dan Kana mulai menatap tajam kearah Kejora. Bola matanya yang awalnya berwarna coklat kini menghilang, tergantikan dengan kedua matanya berwarna hitam pekat. Kejora menggeleng cepat dan membungkam mulutnya tak percaya. Mengapa harus Kana? Pantas saja Kana tak menjadi seperti mayat hidup seperti yang lainnya dan dari awal bukan dirinya yang diincar, namun juga sahabatnya, Kana.
KAMU SEDANG MEMBACA
kitab suci (tahap revisi)
Adventure[budayakan menghargai sebuah karya dan penulisnya jika kamu juga ingin dihargai] Menceritakan tentang seorang gadis dengan kelebihan darah sucinya. menjadi sebuah incaran bagi kaum kegelapan. Membuatnya mau tak mau harus mengandalkan Arlan. Cerita t...