"Sttt, aku akan menyelamatkan mu, diam dulu disini, dan jangan bersuara, paham?" Tanya Kejora mengintip lewat celah yang ada di tong."Iya kak," ucap Anak kecil itu menurut.
Mungkin hari-harinya akan semakin panjang disini, dan mungkin saja semua tak semudah yang ada dipikirannya. Semoga saja masalah besar tak datang menghampiri dirinya. Ya, semoga saja.
---------------------
Duk Duk Duk
Suara derap sepatu semakin terdengar keras. Segerombolan pria berbaju besi dengan wajah besar tak lupa wajah yang sangar. Menatap Kejora tajam.
Kejora yang ditatap seperti itu hanya bisa menelan air liurnya susah payah. Bibirnya menyungging senyum manis agar tak terlihat mencurigakan. Namun gelagat Kejora malah menarik perhatian salah satu pria berbaju besi itu.
"Hai nona cantik, apakah nona melihat ada seorang anak kecil yang tengah berlari-lari dengan tanduk di kepalanya?" Tanya seorang lelaki berkepala plontos tersenyum lebar kearah Kejora.
Kejora yang melihatnya hanya menatap lelaki itu sebal, apa maksudnya dengan tatapan itu? Kejora menahan amarahnya lalu tersenyum semanis mungkin dan mulai berbicara, "tidak, saya tidak melihat anak kecil bertanduk."
Ya, dirinya harus sesopan mungkin jika masih mau hidup tenang. Dirinya baru saja sampai di dunia ini, masa langsung membuat keributan? No! Itu tidak boleh terjadi.
"Baik nona, Terimakasih, jika ada waktu nona boleh mengunjungi saya kapan saja," kekeh lelaki itu lalu menggenggam telapak tangan Kejora yang tak menggenggam apapun.
Cup
'Ya ampun! Mimpi apa gue semalem? tangan gue udah ga suci lagi emak!' jerit batin Kejora namun ekspresi wajah nya masih tersenyum. Dengan sigap Kejora menarik telapak tangannya kembali.
"Maaf, tapi apa yang tuan lakukan tidak sopan," celetuk Kejora menggosok-gosokkan punggung telapak tangannya agar tangannya kembali bersih. Sungguh, ini kejadian memalukan. Padahal dirinya baru sampai namun sudah bertemu masalah seperti ini.
"Hahaha, tau apa kamu, apa yang kamu katakan gadis kecil? Sudah untung saya memperlakukan kamu dengan baik, saya perdana menteri disini!" Ucapnya menggelar menarik perhatian banyak orang. Namun sayangnya, Kejora tak peduli akan hal itu.
Beberapa prajurit berbaju besi yang tadinya juga ikut sibuk mencari terhenti melihat perdebatan itu. Mereka tau jika tuan nya adalah pecinta wanita, maka dari itu mereka tak heran melihat tuan mereka menggoda Kejora. Namun yang membuat mereka heran karena ada yang berani menolak tuan mereka.
Sebuah sekelebat bayangan hitam tersenyum dan menghilang saat tau siapa yang cocok jadi korban selanjutnya.
Wush
Kabut asap tiba-tiba muncul dan telapak tangannya seperti ada yang menariknya keluar. Pandangan nya yang buram membuatnya bingung, siapa yang menarik tangannya? Tangannya sangat mungil.
"Tenang kak, ini aku," jelasnya lemah. Kejora kenal suara itu.
Mereka lari dan berhasil kabur dari sana. Kabut pun perlahan menghilang. Pepohonan rindang dan serangga dimana-mana membuat Kejora terdiam. Dirinya baru sadar jika dia tengah berada di hutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
kitab suci (tahap revisi)
Aventura[budayakan menghargai sebuah karya dan penulisnya jika kamu juga ingin dihargai] Menceritakan tentang seorang gadis dengan kelebihan darah sucinya. menjadi sebuah incaran bagi kaum kegelapan. Membuatnya mau tak mau harus mengandalkan Arlan. Cerita t...