Hari hari berlalu dengan sangat cepat, kian santang juga kedua kakak nya sedang berkumpul bermain.
" Rayi... Awass jangan kesitu" teriak walangsungsang
" Jangan pergi raka..." teriak kian santang mengejar Walangsungsang
" aaaaa.... Rayiii" teriak Walangsungsang
Mereka bermain kejar kejaran sampai sampai
" sudahlah Rayi, Aku cape" ucap Rara santang, kakak perempuan Kian santang
" baiklah" jawab kian santang dan walangsungsang
Mereka duduk, dengan licik kian santang memukul rakanya dan berteriak" kena... Raka jaga" ucap Kian santang bahagia
" kau curang rayi" ucap Walangsungsang tak terima
" hahaha... Biarkan saja raka " ucap kian santang
Tanpa disadari kedua orang tuanya melihat ketiga anaknya bermain, mereka tersenyum bahagia setelah 5 tahun berpisah, 1 tahun pula kian santang tak sadarkan diri." Kanda lihatlah, betapa senangnya mereka bermain" ucap Subang larang sang bunda
" iya dinda, sudah 6 tahun kanda tak melihat mereka seperyi itu" ucap siliwangi ayah nya
" hmm.... Aku ingin memiliki satu anak lagi kanda" ucap subang larang membuat sang suami menatap subang larang
" jika aku mempunyai anak, kau ingin berkelamin apa kanda?" tanya subang larang sekarang ikut menatap sang suami
" Aku ingin dia laki laki agar menjadi pria tangguh seperti Kian santang" jawab Siliwangi
" mengapa kanda?? Jika anak nya perempuan kita bisa mengajaknya bermain bersama yundanya rara santabg agar dia mempunyai teman perempuan" ucap subang larang sambil terkekeh
" yasudahlah dinda, mari kita kesana bersama anak anak kita" ucap Siliwangi
" baiklah, mari" jawab Subang larang
Mereka mendekati anak anaknya yang sedang bermain kejar kejaran, kian santang menabrak siliwangi
" aduh... Ayahanda... Maafkan aku" ucap kian santang" tidak apa apa putraku" jawab siliwangi
" kena" ucap walangsungsang
" Raka kau curang" ucap kian santang
" kau juga begitu rayi" ucap walangsungsang
" kena.... Yunda kena..." ucap kian santang menepuk yundanya
" RAYII.... AKAN KU KEJAR KAU" Ucap Rara santang
Siliwangi san subang larang duduk di sebuah ayunan yang terbuat dari tali yang diikat ke pohon
" Rayi... Jangan lari kau" ucap rara santang
" hahaha...." ucap kian santang
Tak rara santang sadari ada sebuah batu yang membuatnya tersandung
" awas yunda.." ucap Kian santangRara santang tersandung dan kian santang menahannya
" aaaa... Yunda berat sekali" ucap kian santang
" akhh kakiku..." ucap Rara santang saat berusaha berdiri
" duduklah yunda, aku akan mengibatimu" ucao kian santang
Ia menyembuhkan rara santang dengan sekali usapan" terimakasih rayi..." ucap Rara santanv
Merek berhenti bermain karna waktu menjelang zuhur, mereka shalat berjamaah disana.
•••••••••••••••••
QALI INI CERITANYA GA SESUAI SPOILER Q SOALNYA ITU MASIH Q RAHASIAKAN.... MAAP PENDEKMAAP YA BANYAK TYPO
THANK
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Cantik Tammy dan Si Tampan Alwi, Ridho, Masaji (END)
Short Story" Ya Allah, terima kasih sudah memberikan hamba anak yang mandiri dan bertanggung jawab" ucap bunda dalam hati Disisi lain Ridho sedang membangunkan kakak plus adiknya " kak aji bangun udah malem" ucap Ridho " pagi kalee... " ucap Alwi (jadi kamar n...