Takut jatuh,padahal hidup nggak selalu diatas!
Selamat-membaca
💐💐💐
"mau kemana kamu? "
Gadis itu menelan salivanya kasar, dengan terpaksa ia memutar tubuhnya untuk melihat sang empu.lantas ia meringis, mengusap tengkuknya yang tidak gatal seraya tangan kirinya bersembunyi dibelakang tubuhnya.
"zhevloat, papa tanya mau kemana kamu malam begini? "ulang edwar tegas.
"nga.. Ngambil buku pa"kilah zhevloat cepat, agar sang papa tidak curiga.
Edwar memicing, ia memiringkan sedikit kepalanya agar bisa melihat benda apa yang disembunyikan putrinya ditangan kirinya.
"ditangan kamu ada apa itu? "
Zhevloat gugup, ia memilih mundur menjauh dari papanya beberapa langkah.
"siniin tangan kamu"perintah edwar mulai tak sabar.
"no pa, ini milik evas"
"sejak kapan evas pakai heels? "
Ucapan edwar bagai sebuah bom untuk zhevloat. Gadis itu tak bisa menyembunyikan apapun lagi. Sepintar apapun ia berusaha berbohong, edwar tetap akan selalu tau.
Edwar sendiri berdecak,ia menarik heels merah menyala itu ditangan putrinya.
"kamu mau keclub lagi? "tanya edwar menggeram, tanganya mengepal kuat heels ditanganya.
Zhevloat mengangguk ragu, dengan menautkan jari-jarinya dibawah sana.
"sudah berapa kali papa bilang sama kamu huh? Kamu itu anak perempuan, kodrat kamu dirumah bukan berkeliaran ditempat haram seperti itu zhevloat"teriak edwar menggema diruang tamu membuat erlina dan zheyra menyusul keruang tamu.
"ada apa pa? "tanya erlina menghampiri edwar, kedua iris hazel erlina menangkap sepatu heels ditangan edwar, membuatnya menggelengkan kepalanya.
"zheyra bawa adikmu masuk! "perintah erlina memberi kode kepada zhevloat untuk menurut.
Namun bukan zhevloat namanya jika gafis itu akan dengan mudah menurut perintah mamanya. Ia dengan santainya berlenggang menuju pintu utama mansion keluarga mirdad.
"dasar anak itu, kalau begini aku akan memindahkanya ke desa"decak edwar meninggalkan ruang tamu.
Elina tak tinggal diam ia berlari menggejar langkah sang suami.
"pa, nanti biar mama yang bicarakan baik-baik sama zhe, mama ya-"
"yakin kamu bilang? Sudah ratusan kali kamu menasehatinya bukan? Lalu mana perubahanya sekarang? "tanya edwar beruntut.
Erlina menunduk, menyesali ucapanya yang begitu percaya putrinya akan mendengarkan ucapanya kali ini.
Edwar melempar asal heels ditanganya, beranjak meninggalkan erlina dianak tangga.
"zheyra"seru erlina membuat putri bungsunya menatapnya.
"kejar adikmu, bawa dia pulang dan langsung temui mama di kolam renang"perintah erlina dengan zheyra langsung menyerobot kunci mobil dan dompetnya.
***
Disepanjang jalan gadis itu terus mengumpat, mencabik-cabik kursi taxsi tempat ia duduk. Beberapa kali gadis itu mendapatkan teguran atas kelakuanya namun zhevloat tetaplah zhevloat gadis keras kepala yang tidak akan mendengarkan siapapun itu."berapa pak? "tanya gadis itu merogoh slingbagnya.
"duapuluh lima ribu "
Tanpa bertanya apapun lagi, gadis itu menyerahkan uang selembar lima puluh ribu, dan beralari dengan cepat menuju club,demi menghindar gerimis yang mulai jatuh membasahi ibu kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams And Curses [ON-GOING]
Teen Fiction[story:1] Sinopsis "raga, ayo menikah" "because l don't fall in love with you, gue nggak bisa nikah sama cewek stabilo kaya lo" "fuck, lo pikir gue cinta sama elo?gue juga nggak cinta sama elo,raga" ini memang terdengar gila, beberapa meni...