💌💌💌

2.7K 368 53
                                    

Seorang pria bertubuh kekar dan juga tinggi sedang melangkahkan kakinya dengan angkuh melewati koridor sekolah menengah pertama anak semata wayangnya. Dengan masih menggunakan baju Kantor, Tuxedo berwarna Hitam dipadukan dasi hitam legam dan juga celana yang senada.

Ketika sudah memasuki ruangan Guru, Semua perhatian pun teralihkan kepadanya. Pria tersebut mencari wali kelas sang putra yang memanggilnya datang. Dan diujung ruangan, pria tersebut melihat putranya yang sedang duduk sambil menundukan kepalanya dihadapan meja guru yang dipastikan walikelas-nya.

"Maaf saya terlambat" Pria tersebut langsung menhampiri dan duduk dikursi tepat disebelah anaknya yang dari tadi menunduk.

"Tidak apa-apa. Kalo boleh saya tau, dimana Papa nya Ruto? apa masih diluar?" Tanya guru atau walikelas yang didepan pria tersebut.

"Saya Papa-nya Ruto"

"Bukannya Papa-nya Ruto.. Pak Jaka ya?" Guru tersebut menatap pria dihadapannya dengan tatapan bingung.

"Iya, Saya Arjuna Jaka Mahardhika. Papa-nya Ruto" Jawab pria tersebut dengan ekspresi santai sedikit dingin.

Guru yang berada didepannya pun langsung membolakan matanya dengan sempurna dengan raut wajah seperti tidak percaya.

"A-anda Papa-nya Ruto?! Maaf saya kira anda kakaknya" Jawab guru tersebut dengan tidak percaya.

"Tidak apa-apa, boleh saya tau ada apa ya saya dipanggil kesini? apa Ruto buat masalah?" Tanya Jaka sambil melirik Ruto yang masih menunduk.

"Ruto tidak membuat masalah. Ruto malah sangat baik disekolah. Tetapi semester ini Ruto tidak lulus dalam pelajaran Matematika-nya. Itu bisa menjadi kendala Ruto tidak naik kelas. Saya memanggil orangtuanya untuk memberi tahukannya" Jelas Guru atau Walikelas Ruto.

Jaka pun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya setelah mendengar penjelasan Guru nya Ruto. Tangan Jaka beralih menjadi mengelus kepala Ruto yang membuat Ruto menatap Papa-nya.

"Tidak apa-apa. Papa juga dulu sama kaya kamu" Ucap Jaka membuat Ruto lega.

"Papa nggak marah?" Tanya Ruto.

"Buat apa Papa marah? Setiap orang itu punya kelemahan sama kelebihannya masing-masing." Ruto pun tersenyum kepada Papa-nya.

"Tapi.. Ruto harus lebih semangat belajar Matematika-nya" Sambung Jaka langsung melihat guru didepannya kembali.

"Bu, tolong carikan guru Les buat anak saya".

"Baik, nanti saya carikan"

***

"Jis, bantu dong"

"Bantu apa?" tanya Wanita berambut coklat yang bernama Jisya Brawijaya, yang dari tadi terus makannya.

"Gue butuh uang buat bayar sewa Apartment, sedangkan gue baru aja putus kontrak kerja" ucap wanita berambut sebahu, dengan poni rata didepan dahi-nya yang menambah kesan imut sambil mengaduk-aduk makanan nya dengan lesu.

Jisa menghentikan kegiatan makannya. Langsung meminum jus Apel.

"Bentar.. ". Jisa membuka tasnya untuk mencari dimana hp -nya berada. Tapi dia malah menemukan berkas Rekrutmen guru les dan peralatan make up.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oh, Papa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang