Sedikit kesiangan, Jaejoong baru terbangun ketika jam menunjuk pukul tujuh lewat dua puluh. Rumah kecilnya terlalu kecil, jadi saat ada suara berisik di luar kamar telinganya akan langsung sensitif. Dan Changmin juga Kyuhyun adalah dua orang yang pertama ia lihat saat keluar dari kamar. Kedua temannya itu tampak duduk di karpet bulunya sedang di sisi lain Bibi Mina menghampiri dengan empat mangkuk besar.
Menjawab wajah kebingungan Jaejoong, Changmin berujar, "Bubur abalon, Kyu menginginkannya untuk sarapan. Jadi sekalian saja kubeli untukmu dan bibi Mina." dan Kyuhyun di sisinya tidak berkata apapun selain membuka semua bungkusan bubur dengan semangat. Seolah tidak ada hal lain yang akan menyenangkannya selain makan, makan dan makan.
"Apa itu penyuapan karena membuat Jaejoong-ku bekerja untukmu?" suara bibi Mina terdengar menyelidik sambil menyusun mangkuk dan sendok di atas meja.
Dengusan Changmin terdengar. "Mana mungkin." matanya mengikuti Jaejoong yang kembali dari wastafel dibelakangnya. "Lagipula, Jaejoong hyung akan mendapatkan bayarannya sendiri. Kenapa aku harus repot menyuapnya lagi? Membuang uang saja."
Bibi Mina sudah akan kembali menyahut, wajahnya terlihat cukup kesal. Hubungan keduanya memang seperti itu, seolah perbedaan umur mereka bukanlah halangan untuk saling menjatuhkan dan keadaan seperti ini akan selalu menjadi hiburan tersendiri bagi Jaejoong. Ia menarik Bibi Mina untuk duduk di sebelahnya kemudian, bersebrangan dengan pasangan Changmin dan Kyuhyun.
"Biarkan saja, Bibi. Karena sudah dibeli... Ayo kita habiskan!" ia berseru.
.
.'FORGET-ME-NOT'
If you Dont like YunJae or ChangKyu
or Boys Love or even My Story
just make your Own story
If you cant do it, shut up your mouth
.
.Sebuket forget-me-not sudah terhias dengan manis, Jaejoong meletakkannya di meja kasir dan membereskan beberapa sampah kecil. Bibi Mina juga sudah berangkat bekerja beberapa waktu lalu. Changmin memilih menyetel musik dan bernyanyi asal sambil duduk di teras untuk membuat suara berisik. Kyu di sisi lain tampak bermain-main dengan bunga-bunga layu, mencabuti kelopaknya seraya menggumam 'pizza' dan 'kue tart'.
Benar-benar keadaan yang tidak terduga dari dua orang berpengaruh di kota.
Jaejoong mengambil ponselnya, ia sudah berjanji untuk menghubungi Yunho jika pesanan bunganya selesai. Menimbang bahwa ia harus menjalankan pekerjaan dari Changmin siang ini, maka bunga milik Yunho harus diserahkan sebelum makan siang.
Beruntung Yunho memberikan nomornya kemarin, saat mereka berada di dalam mobil dan berbincang. Yunho beralasan bahwa ia butuh nomor Jaejoong untuk menanyakan perkembangan bunga yang di pesan. Sebelumnya meski sedikit ragu, kalau dipikirkan ulang sekarang nyatanya bertukar nomor itu tidak buruk karena ia jadi tidak harus menunggu sampai Yunho datang.
Menemukan kontak yang dicari, Jaejoong mulai melakukan panggilan dan tidak butuh tiga kedipan seseorang disebrang sambungan akhirnya mengangkat, "Selamat pagi, Ini Jaejoong dari toko bunga." Ia berucap.
"Oh, Pagi, Hyung. Aku terkejut kau menghubungiku lebih dulu." Di sebrang sana Yunho membalasi.
Melirik jam kecil di meja yang menunjuk pukul sembilan lewat lima, Jaejoong berpikir mungkin Yunho masih bekerja. Jadi, ia bertanya, "Apa aku mengganggu?"
"Hyung, mana mungkin kau mengganggu." ada tawa renyah yang Jaejoong dengar dan itu menular. Sedikit jeda, Yunho menambahkan, "Kau menghubungiku, apa bungaku sudah ada?"
"Iya. Jadi, apa sebelum makan siang kau bisa datang?"
"Sayang sekali, tapi aku tidak bisa. Bagaimana dengan nanti sore. Tidak akan layu, bukan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/252077887-288-k531857.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget-Me-Not
Fanfiction"Untuk berada disisimu.. Untuk selalu berdiri mendukungmu. Aku tidak akan pernah lupa akan janji yang kuucapkan dulu." .-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.- YunJae as Main Pair -ft. ChangKyu Boys Love Story Romance, Friendship, D...