Part 2

53 27 21
                                    

Ting tong Ting tong...

Di tengah malam seperti ini tiba tiba bel berbunyi. Siapa yang datang di tengah malam seperti ini? aku bergegas keluar kamar dengan sedikit nafas yang masi memburu, dengan rambut yang masi berantakan. Kemudian aku berjalan dan membuka pintu.

Aku tidak menemukan siapa-siapa di luar, hanya saja aku menemukan sebuah surat dan ku rasa surat itu tertuju pada ku karna hanya aku yang berada di rumah ini. Seluruh keluarga ku sedang pergi ke luar negeri.

Ketika aku membuka surat ternyata surat itu  berasal dari kampus yang berisi penempatan PKL yang akan aku dan teman-teman ku laksanakan. Tapi, kenapa surat ini di kirim tengah malam seperti ini?

Desa senggih, kami di tempatkan di desa itu, desa terpencil. Bukankah desa itu sudah mati? Ahh, mungkin sebenarnya desa itu tidak mati, mungkin hanya berita saja.

Grup chat

Guyss..

Surat keputusan penempatan PKL kita sudah keluar, tapi agak aneh ga si? Masa ngirim surat nya tengah malam gini, udh gitu kita di tempatin di Desa Senggih lagi ...

Tiara
What? Yang bener aja, masa di desa itu sih, bukan nya desa nya udah mati ya?

Jeff
Ya agak aneh si ya, tapi mungkin aja kurir yang ngantar surat nya ada masalah sampe ngantar nya telat

Zaki
Ga usah lebay deh tir, mungkin aja desa itu sebenarnya belum mati, tapi kurang terawat aja, jadi nya banyak orang yang ngira kalau desa itu udah mati

Ya mungkin aja ya jef..

Gue setuju sama lo zak, gue juga mikir nya gitu si. Kan ga mungkin kita ditempatin di desa mati

Jeff
Yauda lah, terima apa adanya aja. Gue sih dimana aja boleh

Zaki
Yupss, gue sama kaya jeff

Tiara
Ya semoga aja itu bukan bener² desa mati deh. Dah ah, gue mau lanjut tidur

Oiya guys, di surat ini lusa kita harus udah ada disana, mau ga mau kita harus berangkat besok. Jangan lupa packing guys..

Tiara
Cepat banget astagaa

Zaki
Hmm, oke

••••

22:00

Kami tiba di Desa Senggih tepat pada pukul 22:00 dan entah mengapa aku merasakan ada sesuatu yang aneh pada desa ini , entah itu hanya perasaan ku saja atau memang ada sesuatu yang lain yang aku sendiri pun tidak mengetahui nya. Dan ada satu keanehan yang terjadi pada diriku, aku tidak bisa melihat mereka, yang tak kasat mata berada di desa ini. Atau memang disini tidak ada mereka?

"kok tempat nya sepi banget ya? " Ucap Tiara kepada kami

"Yaiyalah ini udah jam 22:00 semua org        dah pada tidur oon" jawab Zaki dengan sewot
  
"Trus kita tinggal di mana?"
  
Tiba tiba ada seorang ibu menghampiri kami.

"Kalian mahasiswa kedokteran yang dari Jakarta?" Ucap ibu itu dengan muka datar tanpa ekspresi dan muka yang sangat pucat.

" Iya bu, kami mahasiswa kedokteran dari Jakarta" ucap ku dengan sopan

"Kalau begitu, mari ikut saya"

Aku merasa ada yang sedikit aneh dengan ibu ini, entah itu hanya perasaan ku saja atau memang ada sesuatu yang aneh di Desa ini.

Pada akhirnya kami sampai di sebuah rumah kecil di pelosok desa ini.

"Untuk sementara waktu kalian akan tinggal disini" ucap ibu itu

"Bu, ini rumah nya emang gelap? Ga ada listrik nya bu? " Tanya Tiara kepada ibu itu

" Desa ini memang tidak memiliki listrik, disini warga hanya bisa menggunakan lentera"

"Baiklah bu, terimakasih. Kami izin istirahat dulu bu"

Sampai akhirnya kami semua masuk ke dalam kamar masing-masing.
Dengan keadaan yang sangat lelah, aku dan Tiara mengistirahatkan badan kami.

••••
Terimakasih sudah membaca, semoga suka dan jangan lupa tinggalkan jejak✨

Vote coment and share









HELP METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang