Beberapa waktu belakangan ini, adalah waktu paling sulit untuk Singto dan juga Krist.
Krist yang harus melalui banyak masalah yang berakhir dengan membuat kebohongan demi rencananya yang ingin memperbaiki semuanya.
Dan Singto, Singto harus belajar beberapa pelajaran penting dari sekian banyak masalah yang timbul. Singto sekali lagi harus membangun tembok kepercayaannya kepada orang lain. Kedua orang yang dikenal baik bahkan lebih baik dari orang tuanya ternyata adalah asal mula semua masalah terjadi.
Bukan hanya Singto dan Krist saja, semua orang yang terkait juga ikut merasakan bagaimana masalah demi masalah memporak-porandakan hati dan pikiran mereka.
.
.
.
.
"Hai P', bagaimana kabarmu? Maafkan aku na... Hikkss... Hikss... Aku minta maaf P', maaf karena setelah sekian lama aku baru kesini. Jujur, aku sangat merindukanmu. Jika saja waktu bisa diputar kembali maka aku ingin sekali hanya menjadi adikmu, aku sudah bertemu Ibuku P' Hikkss..." Krist menangis di depan makam seseorang yang sempat ada didalam hatinya beberapa waktu lalu itu.
Cuaca hari ini sedikit mendung seakan juga ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Krist.
"Apa aku cengeng? Hehe... Hiks... Baik-baik disana P' Gunsmile. Aku dan P' Singto akan selalu mendo'akanmu. P' Singto tidak bisa datang hari ini karena dia harus terbang ke Hongkong mengurus cabang baru hotelmu yang diberikan kepada ku waktu itu, P'. Apa kau senang? Aku senang sekali bahwa hotel yang kau berikan untukku semakin sukses, untuk itu kau harus selalu bahagia mulai sekarang karena aku akan baik-baik saja mulai sekarang" Krist menumpahkan semua yang ada dipikirannya, dia bercerita seakan dihadapannya ada sosok Gunsmile yang terdiam menatapnya mendengar celotehnya.
Ya, bagi Krist Gunsmile akan selalu ada. Selalu ada dalam hati dan juga kenangannya. Karena Gunsmile lah Krist berbagi keluh kesah walaupun pertama kalinya Krist sangat takut pada Gunsmile tapi seiring berjalannya waktu sosok Gunsmile menyita perhatiannya. Gunsmile berhasil masuk ditengah-tengah hatinya. Krist sempat menyalahkan Singto atas kepergian Gunsmile tapi setelah dipikir kembali semua yang telah terjadi adalah kesalahan Krist yang tak berdaya waktu itu, belajar dari kesalahannya Krist bangkit dan ingin memperbaiki semuanya.
Jalannya tidak semulus yang dia sangka. Seringkali Krist ingin menyerah tapi jika Krist menyerah lalu sia-sia saja dia diberikan kesempatan oleh Tuhan.
"P', aku pamit ya? Nanti jika P' Singto tidak sibuk, aku akan mengajaknya kesini. Aku pulang dulu na?!"
.
.
.
.
Krist sedang duduk dengan cantiknya dengan berbagai macam makanan ada dihadapannya saat ini, seraya tatapan dan senyum manisnya terarah pada Singto yang kini ada didepannya.
"Bagaimana makanan disini, Heart? Apa kau menyukainya?" Tanya Singto pada Krist yang saat ini menatap dirinya dengan senyumnya yang manis. Singto dibuat gemas oleh Krist.
"Ya, seperti biasa P' makanan disini selalu jadi favorit ku" jawabnya dengan pipi bersemu merah.
Singto tengah membawa Krist-nya ke salah satu restoran ternama yang ada di Bangkok. Setelah kepulangannya Minggu lalu, Singto dihantam banyak pekerjaan yang membuatnya sangat sibuk dan Krist mengerti bahwa suaminya sekarang tidak akan punya banyak waktu untuknya tapi Krist bahagia dan bersyukur karena dengan begini dia bisa mempersiapkan segala keperluan suaminya saat suaminya itu akan berangkat kerja.
Baru hari ini Singto benar-benar meluangkan waktunya untuk Krist. Sebenarnya Singto sudah sangat ingin menghabiskan waktunya hanya berdua dengan Krist begitu dirinya pulang dari Hongkong tapi apalah daya, pekerjaan sudah menunggunya.
"Bagaimana kalau bulan depan nanti kita ke Pattaya, Heart? Apa kau mau? Aku ingin berdua dengan mu tanpa harus memikirkan banyak pekerjaan. Mau ya?" Singto berharap Krist menyetujuinya, karena sungguh dia sangat ingin berduaan dengan istrinya ini.
"Astaga P', kau membuatku malu! Baiklah... Aku mau tapi de..." Belum selesai Krist mengucapkan kalimatnya Singto sudah menerjangnya dengan sebuah ciuman di bibirnya. "P'... Emmm... Lepas, banyak orang disini" Krist wajahnya memerah seketika atas apa yang tadi dilakukan oleh Singto.
"Tidak ada orang Sayang, mereka tidak akan melihat kita" sekarang Singto merapatkan tubuhnya pada tubuh istrinya, dengan tangannya yang berada di tengkuk Krist, Singto kembali mencium bibir Krist kali ini dia melumatnya seakan bibir Krist adalah permen kapas yang sebentar lagi akan habis.
Rasanya hati Krist saat ini sedang berpacu sangat hebat karena ulah Singto. Saat ini dirinya tengah berciuman ditempat umum, walaupun tidak terlalu banyak orang tapi Krist malu takutnya ada orang yang melihat aktivitas keduanya. Setelah beberapa saat Singto melepaskan ciumannya dan tersenyum ke arah Krist yang saat ini pipinya tengah merona merah.
"Kau imut Krist, Krist ku imut sekali"
Krist semakin menunduk ketika dirasa pipinya makin memerah.
.
.
.
.
1 bulan kemudian
"P', ayo bangun! Ini sudah siang, ayo bangun dan kita makan dulu na..."Singto membuka matanya dan memeluk Krist "5 menit lagi na, P' masih mengantuk" Krist tidak bisa mengatakan apapun lagi, dia juga masih mengantuk setelah hampir semalaman Singto melakukan 'itu' padanya rasanya seluruh tubuhnya remuk redam dibuatnya. Tapi dia bersyukur Singto melakukannya dengan sangat lembut tidak kasar seperti dulu.
Singto sampai di Pattaya sore hari, dia berjalan-jalan sebentar bersama Krist dan kembali ke Hotel saat pukul 7 malam dan setelahnya mereka melakukan 'itu' hingga hampir fajar.
Singto dan Krist saat ini sedang ditahap dimana mereka telah berhasil melalui segala rintangan yang ada walaupun mungkin kedepannya nanti masih banyak rintangan yang harus dilalui lagi tapi mereka tidak akan pernah takut lagi, tidak akan pernah kalah lagi. Mereka akan menghadapinya bersama dan menang bersama. Mereka akan memandang dengan arah yang sama dan memperbaiki diri dengan sama-sama.
Romance is not just looking at each other. But they both look in the same direction." - Antoine de Saint-Exupery
The End.
Hello everyone!
Setelah berabad-abad, akhirnya aku memutuskan untuk dipublikasikan saja😁
Sebenarnya ini akan aku publish satu Minggu setelah chapter terakhir tapi for one, two reasons I didn't do it! Sampai pada hari ini aku memutuskan 'Oh okay, I'll do it regardless if it's been a while or it's not interesting anymore, I will definitely finish this task to the end' dan... Taraaaa...🤭👏
This may be very stale and not interesting anymore but I hope you guys are happy with the ending I made this.
Mungkin kalian akan bertanya 'Why not earlier?' atau 'Masih ada? Udah lama ini!','Ada epilog? Kenapa lama?' aku minta maaf, seperti yang aku katakan diatas ada beberapa alasan and I won't explain why🙏
Untuk cerita lainnya, tolong bersabar karena saat ini I really really busy. Dan jika kalian ada pertanyaan terkait ceritaku yang lainnya kalian bisa menanyakannya dan aku akan usahakan untuk menjawabnya.
So, sorry if there are still many shortcomings and thank you for the support so far. Love you guys a lot❤️
Happy reading guys😘-20210615

KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOVE
FanfictionIni cerita BXB,jika ada yang tidak suka gak papa kok?Pemainnya adalah Krist x Singto ya...☺Sorry,kalau ceritanya amburadul ya? . . ...