enjoy aja. Karmanya rada ooc disini kali ya.
– – –
[Author POV]
Karma. Ia menatap gadis dihadapannya dengan tatapan kecewanya.
Yang ditatap malah cekikikan.
"Kenapa kau datang telat? Padahal ini sudah lebih 30 menit. Jarang sekali murid yang telat selama ini." Karma mengintrogasi. Biasanya yang suka telat dikelas kalian hanya Karma, itu pula hanya telat 5 menit atau kadang 10 menit.
[Name] menggaruk leher belakangnya. Takut salah bicara. Gerakan tangan yang lemas itu bisa dibaca dengan mudah oleh seorang Karma.
"Aku bangun kesiangan. Semalam aku---" malah berpikir. Itu malah membuat seorang Akabane Karma mencurigainya.
"Kau begadang demi menonton episode anime kesukaanmu lagi?"
"Y-Ya! Aku menontonnya! Siapa sangka episode tersebut sangat keren, maka dari itu aku begadang hanya untuk mengulang - ulang beberapa scene yang keren itu!" si gadis malah terus terang. Karma menyeringai.
"Dan siapa sangka anime kesukaanmu episode terbarunya liris pada hari Senin, padahal biasanya muncul dihari Kamis. Apa aku salah jadwal ya?"
Skakmat.
Keringat dingin kembali mengucur dari pelipis [Name]. Ia menyesal, seharusnya ia tadi tidak blak - blakan mengenai hal tersebut. [Name] menunduk dengan wajahnya yang memerah karena malu telah terkena skakmat.
"Hee~, kau kenapa [Name]?. Apa kau sudah kehabisan alasan lagi?" Karma kembali menyeringai. Ia menang.
[Name] membuang nafasnya. "I-Iya, baiklah. Aku mengaku. Aku berbohong."
Karma mendekatkan dirinya pada gadisnya. Kedua tangannya bergerak untuk mengambil tangan kekasihnya untuk ia genggam. "Jelaskan saja, apa yang membuatmu terlambat. Aku tidak akan---".
Ucapannya terhenti ketika menggenggam tanganmu. Panas. Padahal kemarin baru hujan, dan cuaca hari ini juga memang sedang mendung. "Tanganmu panas."
[Name] menghembuskan nafasnya. Ia tetap diam ketika tangan Karma menyentuh dahinya untuk mengecek suhu tubuh.
Kini Karma yang menghela nafas. "Don't tell me it's because you played in the rain yesterday."
[Name] menggaruk pipinya yang tidak gatal itu. Wajahnya memberanikan diri untuk menatap lawan bicaranya. Matanya kini terlihat sayu. Karma yang menyadari kalau kau mulai terlihat lemas langsung membawamu menuju ruang kesehatan.
Ia membaringkanmu diatas kasur yang ada didalam ruangan tersebut. Tangannya mencari sebuah baskom besi dan juga kain yang biasanya sudah tersedia diruangan kesehatan ini.
Karma mengisi air pada baskom tersebut lalu memasukkan kain bersih yang ada didalam lemari. Ia memeras kain tersebut agar airnya keluar. [Name] hanya menatapnya dengan lemas. Sebenarnya sudah semenjak semalam [Name] merasa pusing. Ia jadi susah tidur dan berulang kali kembali dari Toilet karena mual.
Karma mendekat lalu menempelkan kain yang sudah dilipat persegi panjang itu pada dahimu.
"Istirahat disini saja dulu. Nanti saat pulang aku akan mengantarmu. Aku juga yang akan bilang pada Kiriya-sensei bahwa kau demam." jelasnya. [Name] mengangguk.
Karma beralih untuk mengambil selimut yang terlipat diatas sofa lalu memasangkan selimut tersebut padamu.
"Baiklah, aku akan kembali kekelas dulu. Cepat sembuh [Name]!" Ucapnya setelah mencium pipi kananmu lalu berlalu meninggalkan ruangan kesehatan.
Kau mematung setelah dia menciummu. Kau tersenyum tipis lalu menutup matamu karena kantuk sudah menguasai dirimu.
"dia ini. perhatian sekali."
– – –
060221
awalia
©akabanewifey
KAMU SEDANG MEMBACA
#petrichor, Karma.
Conto"alay bgt lo anjrit." ❝jaman pacaran memang memabukkan, tapi sekali mabok, gaakan bisa sembuh.❞ status [ discontinued ] © assassination classroom belongs to yusei matsui © this story belong...