Part 7

23 3 2
                                    

"Kamu tenang aja, aku akan menjadi bahu yang kau butuhkan."
-Kenzo Albern Rich
_________________________

"Bayarin." Ya itu adalah ucap febi, kenzo tidak keberatan sih. Tapi kenzo kesal karna dirinya di tinggal.

"Baiklah, demi mendekatkan diri pada bidadari." Ucap kenzo tersenyum dan menyusul febi.

*****
Febi dan anak kecil yang berada di gendongannya sudah sampai di kedai ice cream, febi melihat ke belakang ternyata kenzo belum ada batang hidungnya.

"ah bodo amat lah, gue juga ga butuh dia amat."  batin febi.

Febi memasuki kedai dan mencari tempat duduk di dekat jendela. Febi menurunkan anak kecil tersebut dan bertanya.

"Oh iya kita kan belum kenalan, nama kamu siapa ?" Febi bertanya lembut padanya.

"Nama aku Pricillya, aku preety women, dan aku umur 5 tahun. tapi aku udah bisa semuanya." jawab Pricillya dengan suara lucunya. Febi terkekeh mendengar nya, ya Pricillya ini sangat menggemaskan, mempunya wajah yang imut, dan cantik.

"uuu gemeshhh nya." Ucap febi dan mencubit pipi nya. Pricillya tersenyum lebar kepada febi dan menggoyangkan kaki nya.

Sementara di luar kedai, Kenzo menggaruk kepalanya. Ia takut salah memasuki kedai, tapi kenzo dengan percaya dirinya memasuki kedai dan menemukan febi.

"yah namanya juga udah jodoh, mau sejauh apapun bakalan ketemu." ucap kenzo, dan menghampiri wanita yang disukanya.

"Helo, my queen...." Kenzo menyapa febi, dan febi hanya berdecih melihat tingkahnya Kenzo.

"apaansih, gue tabok lu mao?" Jawab febi dengan nada tinggi.

"ya allah kenapa si lu kalo ngomong ama gue gak pernah nada lembut, gue tu jadi sedih mendengarnya." Kenzo memainkan dramanya, febi hanya acuh. Beda dengan Pricillya, ia tertawa melihat dramanya.

"Abang lucu banget si, abang jadi abangnya Pricillya aja ya. Abang lucu soalnya." ucap Pricillya dengan girang.

"ah boleh dong cantikkuh, jadi nama kamu Pricillya ya? Namanya cantik, orang nya juga cantik banget sih." jawab kenzo, kenzo mengelus pipinya Pricillya.

"udah deh ken, sekarang lu pesenin ice cream nya, gue males ngeliat tingkah lu yang semakin aneh." ucap Febi

"iya bawel." ucap ken dan meninggalkan mereka berdua.

Febi menggelengkan kepalanya, kenzo adalah lelaki yang berbeda dari yang lainnya, ada sesuatu yang unik di dalam diri Kenzo. Entahlah febi tak ingin tahu.

Febi melihat ke arah anak kecil di depannya. Ia sangat penasaran dengan anak kecil ini, bagaimana tidak? Ia melihat anak ini sendiri. Karna rasa penasarannya, febi mulai melontarkan pertanyaan nya.

"Aku boleh nanya ga?" Tanya febi, pricillya hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Kamu kesini sama siapa? kok aku gak liat orangtua kamu?" febi menanyakan dengan hati-hati takut jika anak ini sudah tak memiliki orang tuanya.

pricillya tertawa dengan raut muka febi, ya karna febi sedang serius.

"Aku kesini sama abang aku, dia tadi di toko buku. Tapi dia lama banget, jadi aku keluar dari toko buku trusss beli ice cream deh. Tapi kaka tumpahin kan." pricillya menjawab dengan lengkap, febi hanya meringis telah menjatuhkan ice cream pricillya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STORY KENBIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang