4

5 3 0
                                    

"Beomgyu-ya!" seruku saat melihat Beomgyu di halte

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beomgyu-ya!" seruku saat melihat Beomgyu di halte.

Dia melambaikan tangannya sembari tersenyum dan mengisyaratkan ku untuk mendekatinya.

Ku pikir lelaki bermarga Choi itu sedang beristirahat di rumah. Nyatanya ia malah jalan-jalan. Kebetulan sekali kami bertemu di sini.

"Kau ada di sini? Sedang apa?" tanyanya.

"Ponselku rusak. Dan jam pemberianmu juga rusak."

"Wah sayang sekali ya."

Aku mengangguk saja. Kami berbincang cukup lama.

Kini Beomgyu menggenggam tanganku. "Ayo! Aku punya tempat indah untuk dikunjungi."

Aku mengangguk saja. Lagipula aku tidak bisa berkata-kata karena salah tingkah. Kadang aku berpikir betapa beruntungnya aku menjadi kekasih Beomgyu––yang disukai seantero sekolah.

Dia menggandengku di sepanjang jalan. Dapat kulihat tatapan iri dari orang sekitar. Aku menundukkan kepala karena malu.

Awalnya dia hanya menggandengku, tetapi sekarang ia menarik pinggangku supaya lebih dekat dengannya. Aku terkejut atas perlakuannya. Bohong jika aku tidak meleleh dibuatnya. Untunglah kami sedang tidak memakai seragam sekolah.

Perlakuannya itu seakan memberitahu semua orang bahwa aku adalah miliknya. Hanya miliknya. Bisa kalian bayangkan betapa bahagianya aku menjadi kekasih Beomgyu?

"Peluk pinggangku," katanya dengan suara deep. Tuhan, tolong jangan buat hatiku berdebar.

Dengan malu-malu kucing aku memeluk pinggangnya itu. Wah, lingkar pinggangnya lebih kecil dari pinggangku.

 Wah, lingkar pinggangnya lebih kecil dari pinggangku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taman?" tanyaku.

Beomgyu hanya mengangguk. Jadi, tempat indah yang ia maksud itu taman? Padahal kami sering sekali ke sini. Dan pemandangannya tidak berubah. Lalu apa yang membuatnya indah?

"Tempat yang kau kunjungi akan selalu indah saat pergi bersamaku, kan?"

Wah, Beomgyu berhasil menggodaku sampai pipiku merona. Tapi apa yang ia katakan ada benarnya. Walaupun kami pergi ke tempat sampah, menurutku akan tetap indah bila pergi bersamanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Undercover 5:53Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang