Selamat membaca ❤️
"Kamu tau?! " Tanya Fatimah kepada Shofia.
Shofia mengangguk kepalanya dan menatap Fatimah begitu dalam.
"Aku akan melindungi Mama dan Ahmad dari suami kamu. Fatimah," ujar Shofia yakin.
"Bukan!"
"Aku yang akan melindungi keluarga kamu. Fia," ujar Fatimah dengan serius.
"Brian, suamiku. Shofia, aku akan melindungi keluarga kamu dari suamiku."
Shofia menangis lagi," ta...tapi....temen suami kamu---"
"Itu suami kami!"
Shofia langsung melirik ke arah temen temennya Fatimah.
"Apa?" Shofia masih tidak mengerti apa maksudnya.
"Temen temennya Brian itu suami suami kami"
"Kamu tau Darel? Itu suamiku," ujar Dayra.
"Darel dan Brian itu bersaudara,"
"Dan.... Pemimpin mereka suami aku, Kean" cicit Aisya.
"Lalu suamiku juga temen mereka, Jack," ujar Ghania.
"Hentikan!!!" Shofia bingung kepada jawaban mereka.
"Diam! Aku sama sekali tidak mengerti! Aisya, siapa suami kamu ?! Kean?!" Tanya Shofia sambil menunjuk kepada Aisyah.
Aisyah mengangguk kepalanya.
Shofia langsung teringat pada saat mama menceritakan kejadian papa nya meninggal dalam kondisi sangat tidak baik.
"Fatimah, boleh aku tanya? Apa kamu kenal papa aku?" Tanya Shofia.
Aisyah langsung sadari bahwa Shofia tetangganya. Apakah Fatimah mengenal papanya Shofia?
"Aku tidak mengenal papa kamu, kata Ahmad. Papa kamu tidak sering pulang kerumahnya" ujar Fatimah sambil mengingat kembali.
"Andreas!"
Deg!
"Apa?!" Kata Salwa terkejut saat mendengar nama itu.
Shofia langsung terkejut dan melirik ke arah Salwa.
"Ada apa?"
"Apa jangan-jangan?!" Shofia langsung melirik satu persatu.
"Papa aku hampir memperkosa di antara kalian?!" Ujar Shofia terkejut. Dia semakin menangis histeris.
"Siapa?!" Teriak tangis Shofia.
"Fia. Tenang lah ini di rumah sakit, jangan sampai ada suster untuk mengusir kamu," ujar Fatimah menenangkan nya.
"Siapa Fatimah?! Siapa?!"
"Itu tidak penting, Shofia. Sekarang yang penting kita harus melindungi keluarga kamu," ujar Aisyah.

KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE'S FOR THE DEAD. (REVISI)
FantascienzaDi balik wajah dunia yang damai, tujuh pemuda menyimpan luka, kemarahan, dan dendam yang tak berkesudahan. Zed, pemimpin dingin yang tak pernah ragu membunuh. Zion, bagaikan api liar, brutal dan tak terkontrol. Kalif, diam dan sadis seperti kematian...