。。。。。。
"Doyoungieee apa kau tak ingin pulang?" Tanya mashiho kepada pemuda manis bersurai merah itu.
"Ani hyung, aku masih ingin berlatih" jawabnya tanpa menoleh ke arah mashiho. Ia sedang fokus menari menghadap cermin dengan gerakan intens.
Mashiho menghela nafas pelan, ia sangat paham bahwa adiknya itu sedang dalam keadaan tidak baik baik saja.
"Kalau kau sudah lelah, pulang dan istirahat oke?" Ucap Mashiho dengan nada lembut.
"Nee hyung!! Aku akan segera pulang" jawabnya.
"Baiklah, jaljayo"
Mashiho menutup pintu ruang latihan dance tersebut menyisakan doyoung sendirian yang sedang menari. Sebenarnya Doyoung sudah menghafal coreografi untuk albumnya yang akan datang, dia bahkan mendapat pujian dari pelatih dancenya karena doyoung dapat menguasai semua koreo itu hanya dalam sekali lihat, tapi dia tetap ingin berlatih untuk meringankan beban pikirannya. Karena dengan menari dia merasa lebih baik.
Seperti itulah lelaki surai merah itu memendam masalahnya. Ia tak ingin member lain tahu masalahnya sekalipun itu adalah member terdekat yang dipercaya olehnya.
Setelah 12 kali pengulangan doyoung akhirnya merasa lelah, ia lalu berbaring di lantai dance meluruskan semua tulang tulangnya yang sudah terasa remuk. Tidak lama setelahnya ia bangun mengambil air untuk membasahi tenggorokannya.
"Hyuung, gwenchana?"
"Uhuk, uhuk"
Doyoung terbatuk batuk kaget saat seorang lelaki dengan suara berat bertanya padanya. Jangan lupa lelaki itu juga mengalungkan tangannya dipinggang ramping doyoung yang terlihat kurus, pinggang rampingnya berbanding terbalik dengan pipi doyoung yang chubby. Sangat lucu
"Yak!! Haruto kau mengagetkan ku!!" Seru Doyoung kesal dengan prilaku dongsengnya.
Haruto hanya tertawa canggung. Sebenarnya Ia tak berniat mengagetkan hyungnya yang sedang minum, haruto hanya khawatir kepada hyung manisnya. Haruto melihat semuanya, melihat bagaimana doyoung menari tanpa hentinya tadi, mengulang gerakan gerakan itu yang semakin detiknya semakin baik dan sangat bagus. Haruto sudah mengamati semuanya tanpa sepengetahuan Doyoung dan haruto membiarkannya sampai hyungnya berhenti sendiri.
"Lepaskan," Ucap Doyoung sambil berusaha melepaskan lingkaran tangan haruto di pinggangnya.
"Kenapa? Bukankah backhug ini sangat nyaman?" Ucap Haruto semakin mengeratkan pelukannya. Lalu haruto mendekatkan wajahnya ke ceruk leher Doyoung, menghirup aroma bayi pada tubuh hyungnya itu. Padahal Doyoung berkeringat setelah menari tadi, tapi entah kenapa wangi tubuh doyoung sangat memabukkannya.
"Hyuung kau sangat wangi," Doyoung menggeliat kegelian saat nafas Haruto menerpa leher mulusnya. "H-harutooo le-lepaskannn" ucap doyoung terbata bata. Tapi Haruto tak mengubrisnya, ia malah membawa Doyoung duduk dipangkuannya.
"Kenapa kau memeluk ku? Bukankah kau tak suka skinship?" Tanya doyoung pada pemuda jepang itu."Kau sangat lelahkan? Kenapa terus berlatih?" Tanya haruto tanpa menghiraukan pertanyaan hyungnya. Doyoung kesal tapi karena posisinya saat ini sangat nyaman ia tak terlalu mempermasalahkannya. Setelah merasa posisinya sangat nyaman doyoung menyandarkan badannya pada dada bidang haruto. Merasakan kehangatan dari pelukan dongsengnya.
"Anii, hyung tidak lelah" ucap doyoung menutup matanya.
"Benarkah?"
"Nee, waeyo?" Kata doyoung, ia lalu mendongkakkan wajahnya memandang wajah tampan haruto yang hanya berjarak dua jengkal dari wajahnya. "Seharusnya hyung yang bertanya. Apa kau baik baik saja? Kenapa kau ada disini? Dan kenapa tidak kembali ke dorm. Nanti hyunsuk hyung akan marah kalau kau telat pulang ke dorm." Ucap Doyoung panjang lebar yang membuat haruto menghela nafas pelan.
"Pertanyaan mana yang harus ku jawab terlebih dahulu?" Doyoung tertawa canggung saat haruto melontarkan kalimat tersebut. Doyoung sadar ia terlalu banyak bertanya. "Euummm tidak perlu dijawab,"
"Benarkah?" Doyoung mengangguk mantap, kemudian netra doyoung terpaku pada jam dinding di ruangan tersebut yang sudah menunjukkan pukul 12 malam. Ia lalu bangkit dari pangkuan haruto saat pelukan haruto melonggar dari pinggangnya.
"Kajja pulang." Ajak doyoung kepada haruto lalu mengemas barang barang nya. Haruto juga ikut bangkit dan membantu doyoung mengemasi barangnya.
Setelah berada di mobil tak ada yang bersuara semuanya tenggelam dipkirannya masing masing.
"Ajusshi, antarkan haruto terlebih dahulu nee?"
"Aniiiii!!!!! Antarkan doyoungie hyuung terlebih dahulu!!" Seru haruto tak terima.
"Haruto terlebih dahulu ajusshi"
Ajusshi itu pun berhenti karena merasa kebingungan. Ia menatap dua pemuda di belakang kemudinya yang sedang asik berdebat.
"Jadi kemana?" Doyoung dan Haruto yang menyadari keberhentian mobil yang ditumpanginya pun menoleh pada sumber suara.
"Kerumah Haruto saja ajusshi" ucap doyoung dengan cepat. Haruto menatap doyoung sinis. Lalu mengalihkan pandangannya ke jendela sambil mengerucutkan bibirnya lucu. Doyoung yang melihatnya terkekeh gemas. Ia pun ikut mengalihkan pandangannya pada jendela membuka sedikit jendela tersebut dan merasakan angin yang masuk dicelah celah jendela.
Kruuuuiukk kriuuurk
Haruto memegang perutnya yang berbunyi, ia merasa lapar sekarang akibat tak menghabiskan makan malamnya tadi. Ia kemudian menatap doyoung yang sedari tadi tidak bergerak. Haruto menyentuh pundak hyungnya dan ternyata doyoung sudah berada di alam mimpi.
Haruto tersenyum gemas. Hyungnya lucu saat sedang tidur seperti ini.
"Ajusshi bisa ke dorm doyoung hyung dulu? Sepertinya dia sangat kelelahan" ucap haruto sambil memperbaiki kepala doyoung dan disandarkan kebahunya.
Ajusshi itu melirik haruto dari kaca spion depannya kemudian mengubah arah laju mobil menuju ke arah dorm doyoung.
"Nee"
"Hyung pasti sangat lelah. Rest well baby" bisik haruto ditelinga doyoung.
Teu-hiiiii
Ini adalah fanfic pertama akuuuuu ><
Lanjut tidaaaaakk? :(
Votmen kakak ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Title 。。。ドヨン ハルと
FanfictionDoyoung manis haruto suka. Haruto perhatian Doyoung suka. Tapi... hanya sebatas hyung dan dongseng. Semua bingung mereka berada dalam hyung-dongseng zone. Kajja selamatkan merekaaaa ><