" Kita tidak bisa lari seperti ini terus" Ucap pria itu sambil menetralkan nafasnya.
"Namun, jumlah mereka cukup banyak kita akan kesusahan melawan mereka nantinya" Balas wanita yang berada di sampingnya.
" Biar aku dan ayah yang akan menghadang mereka sedangkan kalian semua bersembunyilah" sambung pria lainnya.
"Benar ucap Alvian kami akan melawan dan mengulur waktu mereka dan kalian teruslah berlari dan bersembunyilah" Ucap Aldan menyetujui perkataan Alvian putranya.
" Tidak ,bagaimana bisa kami meninggalkan kalian sendiri. Kalian bisa mati terbunuh bila seperti itu" Ucap Alice yang tidak setuju dengan rencana konyol Aldan dan Alvian.
" Benar kata Alice jumlah mereka sangat banyak bila hanya kalian berdua bisa-bisa kalian yang akan terbunuh" Sambung Lana.
" Berhentilah berdebat mereka sudah sangat dekat jadi pergilah kami akan mengulur waktu mereka disini" Balas Aldan.
"Tapi...."
" Pergilah ibu mereka akan segera sampai kumohon" Potong Alvian.
Alana dan Alice yang masih tidak ingin meninggalkan Aldan dan Alvianpun hanya berdiri dan menatap mereka sampai tak lama kemudian rombongan orang yang sedang mengejar mereka pun tiba.
" Apa kalian sudah lelah sekarang?" Ucap pemimpin dari rombongan orang-orang tersebut.
Alana,Aldan, Alice dan juga Alvianpun hanya melihat mereka yang sekarang berdiri tidak jauh dari keluarga Aldan itu.
" Kalian sudah tidak bisa kemana-mana lagi menyerahlah dan datang kesini. Buat apa kalian harus terus-menerus lari dan membuang energi kalian" Sambung pimpinan rombingan itu.
Aldan dan Alvianpun maju melindunggi Alice dan Alana di belakang mereka.
" Kami tidak sudi menyerah pada para penghianat seperti kalian. Lebih baik kami mati terhormat karena melawan kalian dari pada harus menyerah" Ucap Alvian.
" Hai bocah kamu lebih baik diam saja. Jangan terlalu banyak bicara, aku takut bila kau terlalu banyak bicara kepalamu akan terpisah dari tubuhmu itu" Balas sang pemimpin orang-orang itu.
"Sebenarnya apa alasan kalian ingin menyingkirkan kami, kesalahan apa yang telah kami lakukan sampai-sampai kalian berhianat?" Tanya Aldan pada mereka.
Mendengar perkataan Aldan pemimpin orang-orang itupun tertawa terbahak-bahak dan diikuti oleh para rombongannya yang juga tertawa saat mendengat perkataan Aldan.
" Kalian bertanya apa alasannya?" Jeda pemimpin itu.
" ALASANNYA KARENA KALIAN ADALAH SEBUAH KESALAHAN YANG HARUS DI HAPUS" sambung pemimpin itu dengan menekankan setiap ucapanya juga dengan wajah serius dan penuh kemarahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My? Lady or Luna 2
FantasyCerita ini merupakan lanjutan dari cerita My?Lady or Luna part 1. Jadi buat kalian yang belun baca part 1 nya jangan lupa di baca terlebih dahulu agar kalian bisa paham alur cerita My? Lady or Luna 2 ini ya... selamat membaca 😉