Dear, diary.
Yamada Ryosuke....
Masih ingatkah dia tentangku? Tentang semua kenangan?
Sepertinya, tidak.
Dia meninggalkanku begitu saja, bagaimana dia mau mengingatmu, Chinen Yuri?
Entahlah ... Aku sudah berusaha melupakannya. Namun, sulit.
Kukira dia rumahku, rupanya tidak. Dia juga tidak menganggapku rumahnya.
Kau bukan rumahnya, Chinen Yuri.
Dalam beberapa kesempatan, pemikiran itu selalu menusukku, tepat di jantung.
Seharusnya, aku bisa bahagia bersamanya.
Seharusnya, aku tetap mempertahankannya.
Seharusnya, aku tidak menyerah begitu saja.
Seharusnya ... namaku bisa berubah menjadi Yamada Yuri.
Yah ... Seharusnya.
Aku sendiri tidak tahu, mengapa ia lebih memilih wanita itu daripada diriku.
Aku lebih terkejut saat mengetahui bahwa aku adalah ... Selingkuhannya.
Fakta itu sempat membuatku pingsan. Ryosuke khawatir, kata ibuku. Entah betulan khawatir atau hanya kasihan padaku.
"Tentu saja ia kasihan padamu, Chii. Kalau khawatir, mengapa ia memilih wanita itu?"
Haha. Pikiran sialan. Bisakah kau berhenti?
Seseorang, tolong aku.