day 5

2 3 0
                                    

Hari ini Soora pergi ke sekolah bersama sang Abang, entah ada angin apa sang Abang Tiba-tiba saja mengajaknya berangkat bersama. Dia berjalan sendiri di koridor, tak lupa handset yang ada di telinga, mendengarkan lagu RnB memang cocok di pagi hari. Sambil bersenandung ria dirinya berjalan menuju kelas

Bruk

Tiba-tiba saja ada seseorang yang menabraknya dari depan, yang membuat Soora hampir terjatuh

"Aduh maaf yah" kata cowok tersebut sambil berlari entah kemana

Soora menatap datar kepergian cowok yang baru saja menabrak nya, sampai akhirnya tatapan datar itu berubah menjadi tatapan berapi-api. Saat dirinya menundukkan kepalanya, dan melihat sepatu putih nya kotor

"Kurang aja yah lo Mamet, tanggung jawab Lo setan sepatu gue kotor" teriak Soora teriaknya yang menggelar itu percumah, karena cowok tadi sudah tidak ada

Habis sudah Soora Rabella hari ini, sekarang hari Senin tanda nya ada pengecekan sepatu, jika sepatu nya kotor bisa-bisa dirinya di hukum oleh guru Bk, jika sudah seperti ini apa boleh buat selain mengucapkan hukuman I'm coming

Di kelas Soora sibuk memikirkan hukuman apa yang akan ia dapat kan nanti, dirinya sibuk memikirkan hukuman, sampai-sampai Bima yang sedang sibuk mengomel tidak ia ladeni. Kainan yang duduk di belakang nya, seperti nya peka dengan apa yang di pikrinkan oleh Soora saat ini

"Mau tukeran sepatu nggak?"

Soora menongok ke belakang"Nggak usah Kai, nanti lo di hukum"

Kainan mungusak rambut Soora"Nggak masalah gue kan pendekar, di hukum doang mah nggak ada apa-apa nya"

"Sok-sokan jadi pendekar lo, main basket sambil ujan-ujanan aja lo besok nya kao"Celetuk Tengku

"Yah itu kan beda lagi, siapa tau ini di hukumnya nyapu halam kan"

"Nanti abis itu besoknya tangan lo kek bandeng presto lagi, saking lemesnya abis nyapu" ini lagi tiba-tiba Dateng main Celetuk aja, siapa lagi kalo bukan Jennie pacarnya Tengku

"Bangsat yah lo berdua"

"Emang sepatu lo kenapa bisa gitu?" Tanya Joshua

"Ini gara-gara si Mamet nabrak gue, terus gue baru sadar kalo sepatu gue kotor"

"Mamet siapa anjer, seinget gue anak sini nggak ada yang namanya Mamet" ujar Jennie bingung

"Yah anjeng Mamet siapa Soo?"

"Nggak tau Bima, tapi gue manggil dia Mamet"

Brak dengan tiba-tiba saja Tengku memukul meja kencang, membuat seluruh murid di kelas menatap nya

"Jennie jawab aku Mamet itu siapa"

"Nggak tau anjer"

"Jangan bilang nggak tau, itu cowk yang kamu ajak ke alun-alun kan?"

"Apa sih bego, kan udah gue bilang itu sepupu gue"

"Bohong kan kamu, Ma-" belum sempat melanjutkan nya kepala Tengku sudah di pukul terlebih dahulu oleh Joshua

"Bisa nggak sih sehari aja, saraf sama otak lo nyambung"

"Yah abisnya dia sebut nama Mamet, kan gue curiga kalo ada Mamet di hubungan gue sama Jennie"

"Tengku lo bisa diem nggak?? Kalo nggak diem otak lo gue ganti yah, sama ari-ari kucing" ucap Jennie yang merasa kesal sendiri

~~~

Demi apapun Soora saat ini sedang deg-degan, karena saat ini sedang berlangsung pemeriksaan kerapihan sebelum upacara, mana yang meriksa Pak Ramdan guru Bk terkiler, semua teman-teman nya sudah di periksa. Hanya dirinya yang belum, tadi saat di kelas dirinya kekeh memakai sepatu nya, padahal Kainan sudah memaksa untuk bertukar sepatu

Gini gilrian Soora yang di panggil, dirinya maju ke depan kelas. Dan benar saja belum juga naik ke meja kecil, yang khusus anak-anak berdiri untuk permiksan sepatu, Pak Ramdan sudah menatap tajam Soora

"Kenpaa kotor?" Tanya Pak Ramdan

"Tadinya bersih kok pak, ini keinjek orang"

"Alesan aja kamu"

Soora menatap guru tersebut malas, di dalam hati ny berkata

Tadi nanya kenapa sepatu nya bisa kotor, gilrian di jawab katanya alesan

"Abis upacara kamu ambilin tong sampah satu angkatan, inget kamu barisnya jangan di kelas kamu"

"Baik Pak"

Setelah itu Soora keluar dari kelas nya, berjalan ke lapangan untuk berbaris

Untuk murid yang telat, melanggar aturan saat hari Senin. Baris nya akan berbeda saat upacara, mereka tidak akan berbaris di kelas mereka, melainkan berbaris dengan murid yang terkena hukuman, yaitu di bagian kiri lapangan, dimana matahari begitu terang menyorot, jadi akan terasa lebih panas. Oleh karena itu tidak ada yang berani bermacam-macam di hari Senin, karena hukuman nya jauh lebih tidak enak dari hari biasanya

Soora berbaris di barisan paling belakang, karena barisan yang paling depan sudah penuh terisi. Namun, anak OSIS tiba-tiba menarik tangan nya

"Enak banget kamu, udah ngelanggar aturan baris paling belakang. Kamu nggak liat temen-temen yang lain baris pas matahari banget, dan kamu baris disini"

Orang tersebut menarik paksa Soora, untuk berbaris ke barisan kelima, Soora yang di tarik hanya mengikuti nya saja.

"Kalo udah ngelanggar aturan, harusnya kamu sadar, enak banget kamu baris di situ. Jangan sok cantik deh, takut yah kulitnya kebakar, terus nanti item" ujar orang itu dengan sinis nya

Soora yang mungkin sudah sampai puncak emosi nya, dirinya pun menatap dingin orang tersebut

"Terus lo yang mentang-mentang anak OSIS, yang selalu di sayang sama guru-guru, bisa senak nya gitu?? Bisa senak nya marahin orang karena buat kesalahan?? Mikir lo nggak akan bisa jadi osis tanpa ada yang milih Lo, jangan mentang-mentang wakil OSIS, lo bisa senak nya ngenalin orang!!"

"Baru jadi wakil OSIS aja udah sombong, gimana jadi presideen" sambung Soora setelah itu ia pergi ke barisan ketiga, dirinya masa bodo dengan wakil OSIS itu yang merasa sakit hati dengan perkataan nya






Back yuhuuu
Semoga mangkin bertambah yang baca
Bertambah yang vote
Dan komen nya okk
Makasih udah baca cerita ini
Stay healthy guys!! Jangan lupa make masker plus jaga kesehatan ok!!
See you guys!!💕💕💕

S.dan.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang