Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teruntuk tuan berjenama Senan, dari saya gadis sastra yang sedang dirundung nestapa.
Hai Senan! ini saya Kalun. Bagaimana keadaanmu di dimensi sana? Kamu tahu? Hari ini buana terasa suram tanpa kehadiran anda, saat ini saya sedang mendudukan darsa di tepian bahar. mengingat pemuda bernama Senan yang masih bersemayam di dada. Langit mendung dan anila yang seakan mendukung keadaan hati saya yang sedang dilanda sengsara.
Malam ini saya masih bersemayam ditepian air laut, seoalah tidak punya hasrat untuk berpulang. Kamu tau Senan? Tadi seorang teman menasehati ku tentang fakta, fakta tentang kita. Oh ya Tuhan, lenggana sekali rasanya untuk menerima.
Senan, sampaikan ke Tuhan ya, gadismu ini ingin bahagia.
Kamu mau tau fakta? Asmaraloka kita, seperti adicandra. Sikapmu yang halim, dan jatmika membuatku sesak mengingat realita. Senan, kamu sadar? Kamu adalah lakunaku yang hilang, bahkan dekap daksamu masi abadi tercetak indah di sukma.
Malam ini saya memutar waktu saat kita masih menyatukan genggaman tangan, mengingat kembali anda berkata "Saya bersyukur masih dipertemukan Tuhan sama kamu tahun ini. Terimakasih Kalun, saya sayang kamu"
Senan, saya kangen kamu, saya kangen tawa mu, saya kangen suara mu, saya kangen segala galanya tentang kamu. Oh ya Tuhan, do'akan gadismu kembali bertemu hastanya ya! Dia sudah lelah dengan tita dan cua.
mari sejenak kita bernostalgia mengingat kembali ceritera kita yang sempat terjalin sempurna.
-Kalunar Sastra Arendanaru
adam dalam ceritera
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
tuan kelahiran warsa kosong dua.
halo!! Terimakasih jika anda berkenan mampir, jangan lupa tinggallan jejak, have a nice day! ♡
