-1-

395 44 1
                                    

Seorang gadis cantik berjalan menuju ke sebuah gedung tua yg didalamnya ada gadis yg juga seumuran dengan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang gadis cantik berjalan menuju ke sebuah gedung tua yg didalamnya ada gadis yg juga seumuran dengan nya.

Gadis cantik yg berjalan itu adalah Hwang Aera.

Gadis cantik namun sedikit psikopat.

Ia berjalan dengan membawa pisau cutter yg mata pisaunya baru diganti yg sdh pasti masih sangat tajam.


"L-lepasin gue Ka." Lirih gadis itu.

"Bentar, gue mau liat lo memohon sambil sujud dikaki gue!" Balas Aera santai sambil duduk di kursi yg ada di depan gadis itu.

Aera berdiri lalu melepas tali yg mengikat gadis itu lalu ia menendang punggung gadis itu sampai gadis itu jatuh.


"Akh." Ringis gadis itu.

Aera kembali berjalan mendekat ke arah gadis itu.

"Lo tau gue ngga suka orang yg sok jadi pahlawan. Gue bisa bikin lo dan keluarga lo sengsara." Kata Aera lagi.

"Gue ngga bakal ngebiarin lo hidup dengan tenang setelah lo ngelaporin gue ke kakek gue. Untung dia ngga percaya kalo dia percaya mungkin lo bakal pulang dengan badan yg udah gue potong potong." Kata Aera sambil mengangkat pisau cutternya lalu menyeringai.

"M-maafin g-gue ka Aera. Tolong le-lepasin gue ." Lirih gadis itu lagi.

"Diem bentar gue mau ngegambar sesuatu di pipi lo biar lo tambah cantik." Balas Aera sambil menarik dagu gadis itu dengan kasar.

Tak lama darah kini sdh ada dimana mana.

Gadis bernama Han Jihyo atau lebih dikenal sebagai Jihan itu kini terbaring lemas dengan luka yg ada di pipi kanan juga beberapa tusukan di perutnya serta goresan di kaki serta tangannya.

Setelah nya Aera malah menuangkan saus tiram dan kecap asin di kepala Jihan.

"Sekalian biar jadi daging tumis." Kata Aera lagi.

Setelahnya Aera berjalan meninggalkan Jihan di gedung belakang sekolahnya itu.

Ia berjalan kearah sampah yg dibakar dan membuang sepatu serta jaket juga celana panjangnya ke api yg tengah menyala itu.

Gadis itu berjalan lagi kearah mobil nya yg ia parkir tak jauh dari gedung itu.

Ia mengambil air yg ada di botol lalu memcuci tangan dan kakinya serta mukanya.

Setelahnya ia menganti bajunya dengan seragam yg ia bawa lalu memakai sepatu barunya.

Ia masuk kedalam mobil lalu memperbaiki riasannya serta menata kembali rambutnya.

Ia pun melajukan mobilnya ke area parkir khusus anak konglomerat yg disediakan sekolahnya.



Ini memang masih sangat pagi.

•°Jutek°•  [Dijodohkan season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang