E.N.D

2.8K 334 330
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto.

.
.
.
Saya hanya meminjam.
Story ide murni milik saya.
.
.
.


Selamat Membaca...
.
.
.

Seorang wanita menatap kosong gemerlap lampu diluaran sana yang menjadi tanda jika, hari masihlah gelap. Tubuhnya yang berbalut dress lingerie hitam sexy itu menunjukkan betapa sangat indah lekuk tubuh sang wanita.

Memutar tubuhnya seratus delapan puluh derajat menghadap ranjang mewah sebuah hotel berbintang. Disana ada seorang pria muda yang sedang tertidur pulas setelah menyewa jasanya. Wanita cantik itu menghela nafas.

Berjalan pelan menuju sofa tunggal yang berada disudut kamar. Mendaratkan bokongnya disofa lalu, tangannya meraih botol anggur yang dipesan sang pelanggan sebelum mereka melakukan dosa ternikmat. Menuangkan sedikit cairan berwarna merah itu kedalam sebuah gelas bening berkaki, lantas menjepit dengan jari telunjuk dan tengahnya, menggoyangkan kecil memutar gelas tersebut sebelum menenggaknya.

Cairan merah itu sukses masuk dan mengalir didalam tenggorokannya, rasa pahit lebih mendominasi. Akan tetapi rasa ini juga sangat membuat ketagihan. Mata bulannya menatap langit-langit kamar mewah itu saat kepala bersurai indigo itu ia sandarkan dikepala sofa.

"Sudah lima tahun, ya?" Gumam wanita cantik itu. Lima tahun sudah ia menjalani profesi sebagai wanita penghibur. Jangan kalian kira, wanita dengan mata bulan ini adalah wanita penghibur murahan layaknya wanita yang menjual diri mereka dipinggiran jalan. Nyatanya, semua pelanggannya adalah pria kelas atas. Paling rendah saja, pria yang berhasil dilayani si wanita adalah pengusaha sukses yang ternama. Bisa kalian bayangkan? Berapa tarif si wanita dalam satu malam. Dalam lima tahun ini, wanita itu sudah mempunyai harta melebihi pengusaha yang menyewa jasanya. Rumah megah, apartemen mewah lebih dari lima unit, mobil mewah berjejer rapi di garasi rumah megah nan mewahnya. Uang? Jangan pertanyakan lagi. Uang si wanita sudah sangat melebihi batas, bahkan si wanita sampai bingung menghabiskan uangnya untuk apa. Bagaimana uang tidak utuh? Jika si wanita ingin sesuatu yang mewah, ia tidak pernah mengeluarkan uang sepeserpun. Para pelanggan setia pengguna jasanya akan dengan cuma-cuma memberikan apa yang si wanita inginkan tanpa si wanita berucap untuk yang kedua kali.

Wanita itu bernama Hinata. Seorang wanita malam yang sangat terkenal dikalangan atas. Wanita ini bahkan dilindungi oleh para pelanggannya saat banyak dari rekannya yang sudah terciduk polisi. Ya, memang Hinata tidak pernah mengecewakan pelanggannya, ia selalu memberi service terbaik bagi para pelanggannya, tentu saja dengan tarif yang tak main-main. Hinata memasang tarif hampir ratusan juta yen untuk satu malamnya, dan anehnya banyak sekali yang menyewa jasanya tanpa memandang tarif. Bukankah itu sebuah keberuntungan?

Kekayaan harta yang ia miliki sekarang nyatanya tak bisa membebaskan dirinya dari rasa kesepian. Ya, kesepian. Hidup sendiri sejak tragedi itu membuat Hinata harus rela menanggalkan marga keluarganya.

"Andai saja..." Gumamnya lirih kembali. Terkadang memang manusia akan selalu membayangkan hidup yang baik dan bahagia dalam benak dan khayalan mereka. Tetapi tidak semua sesuai dengan ekspektasi pemikiran manusia.

Hinata menghela nafas ketika ingatan akan tragedi pengusiran dirinya oleh keluarganya sendiri, terlintas dibenaknya.

"Harusnya mereka menerima diriku, mengerti diriku dan...melindungi diriku. Aku pun korban, bukankah begitu? aku juga korban." Hinata bermonolog dengan mata berkaca. Jika saja keluarganya mengerti posisinya saat itu mungkin saat ini ia tidak akan menjadi wanita penghibur seperti ini. Selalu melayani pria lajang atau pun pria beristri.

E.N.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang