Brak...
'apa udah selesai? Kenapa nggak sakit sama sekali? Sakit sih, tapi nggak sesakit apa yang aku bayangin. Apa aku langsung meninggal makanya aku nggak ngerasain rasa sakit itu? Huhuuhuu... Eomma Appa hyungdeul mianhae~'
"Jisung-ah hey"
Denger suara seseorang yang manggil namanya, perlahan Jisung membuka matanya, dan yang pertama dilihatnya adalah wajah panik Yuta.
Jadi Yuta berhasil menarik tubuh Jisung tepat waktu. Sebelum mobil tadi menabraknya. Alhasil mereka berdua terjatuh dan berguling ke pinggir jalan. Sedangkan mobil tadi langsung melarikan diri. Tidak ada orang lain juga selain mereka berdua.
"Y-yu-ta hyung?" Jisung perlahan bangkit dari posisinya yang rebahan di pinggir jalan. Dia masih hidup? Tubuhnya bersih. Nggak ada darah sama sekali seperti apa yang dia bayangin tadi.
"APA YANG KAU LAKUKAN HAH? KAU MAU MATI? KENAPA LARI KE TENGAH JALAN PARK JISUNG!!" Bentakan keras yang dilontarkan Yuta menyadarkan Jisung dari lamunannya.
"Hyu-ung mm-mianhae. Hiks.. J-jisung minta maaf." Ucap Jisung terbata karena ketakutan. Jisung kaget, Yuta hyung pertama kali membentaknya.
'astag apa yang kau lakukan Yuta~'
Yuta merutuki diri sendiri dalam hati setelah melihat Jisung yang ketakutan karena bentakannya.
Greb....
"Maaf, Jisungie maaf hyung nggak bermaksud bentak-bentak Jisungie. Maaf" ucap Yuta penuh sesal sambil memeluk erat tubuh Jisung yang bergetar hebat.
"Hiks.. maafin Jisung hiks.. Jisung salah, maaf." Racau Jisung.
"Enggak. Maafin hyung udah kelepasan tadi. Maaf." Yuta makin ngeratin pelukannya. Dan Jisung semakin menangis di pelukannya.
Mereka berdua terdiam dengan posisi seperti itu untuk beberapa saat. Sampai Yuta rasa Jisung sedikit tenang, dia lepas pelukannya, ganti menangkup kedua pipi Jisung dengan tangannya.
"Maafin hyung ya? Hyung nggak bermaksud buat bentak Jisungie tadi. Hyung cuma khawatir. Hyung nggak bisa bayangin kalo mobil tadi beneran menghantam tubuhmu. Hyung nggak tahu apa yang harus hyung katakan pada orang tuamu nanti. Pada hyungmu. Pada member yang lain terutama Jaemin. Dan hyung-" Yuta menggantungkan kalimatnya.
"Kalau sampai itu terjadi, hyung akan menyesal seumur hidup hyung. Hyung akan merasa menjadi seorang kakak paling bodoh di dunia karena tidak bisa menjaga adiknya. Maafin hyung Jisung-ah."
"T-tidak. Yuta hyung tidak perlu meminta maaf. Ini salah Jisung. Jisung minta maaf hyung. Dan makasih karena hyung udah nyelametin Jisung." Ucap Jisung dan langsung memeluk Yuta. Yuta pun segera membalas pelukan adiknya yang kembali menangis.
"Shhtt udah nggak papa, jangan nangis." Yuta mencoba untuk menenangkan Jisung.
"Udah ya, jangan nangis lagi. Pulang yuk, yang lain udah nungguin dan khawatir pasti." Yuta membantu Jisung berdiri.
"Akh.."
"Kenapa? Mana? Mana yang sakit?" Yuta panik setelah mendengar rintihan dari Jisung.
Tadi Yuta sempet memastikan kalau nggak ada satupun lecet di tubuh Jisung. Tapi nggak tahu juga kalau bagian tubuhnya yang lain ada yang terbentur aspal.
"Tidak apa-apa hyung."
"Jangan bohong, bilang sama hyung mana yang sakit."
"Pergelangan kakiku sedikit sakit, hyung." Jawab Jisung jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae NCT Brothership [ParkJisung]
Fanfiction[BROTHERSHIP STORY] 🚫 Bukan bxb, yaoi, ataupun bl Update sesuai mood dan kalau lagi ada ide ‼️ Ceritanya cuma oneshoot-twoshoot, tapi kadang lebih