8

712 116 2
                                    


" Eonnie gak papa? " Tanya dahyun yang kini bergabung dengan mereka.

" Ku bunuh kau ya Yoo Jeongyeon! " Tapi nayeon tidak menggubris pertanyaan dahyun dia malah seperti kesetenan sekarang ini.

Dahyun jadi khawatir dan tidak fokus melawan Sana dan Jeongyeon.

'Bisa gawat kalau eonni ngamuk Begini' pikirnya sambil bertarung melawan sana saat itu, Jeongyeon dan nayeon main kejar kejaran di luar penglihatan mereka berdua.

Dan di sela sela melawan ya dia bergumam.

" Kau mau menyelamatkan kawan mu kan? Sebaiknya kita cari dia dari pada kita saling bunuh percuma saja karena aku tidak memegang kunci" Kata dahyun yg baru saja terpojok melawan Sana.

" Dimana kunci nya? atau ku bunuh kau!" Gertak sana.

"Kami tidak memegang nya, di pegang oleh teman kami uang satunya, kau kenal dia yg jangkung itu" Kata dahyun buru buru berbohong.

Dengan serangan mengunci tubuh dahyun yang kini terkapar di lantai yang keras Sana memeriksa tubuh nya dan benar kunci nya memang tidak ada padanya.

" Percayalah... Teman mu akan mati di tangan leader kami kalau kita tidak menghentikan nya sekarang" Kata Dahyun

" Diam! " Bentak sana memukul bagian belakang kepala dahyun membuatnya pingsan seketika.

Sana pun langsung meninggalkan dahyun dan pergi mencari Jeongyeon.

*******

" Hey Yoo Jeongyeon mau sampai kapan kau main petak umpet hah? Percuma saja kau akan tetap mati di tangan ku"

Jeongyeon kini sedang sembunyi, tampak nya satu tangan nya sudah patah rasa sakit nya luar biasa, dia sudah berkeringat dingin sekarang juga.

Nayeon masih mencarinya dia tampak sangat percaya diri sekarang bahkan Jeongyeon sudah melihatnya berjalan kearah nya dengan senyuman mengerikan yg nayeon punya.

Sana sudah melihat Jeongyeon di persembunyiannya dan saat dia mau menolongnya sebuah tangan menariknya sambil membungkam mulutnya saat itu, dia berusaha melepaskan diri tapi pegangan orang itu sangat kuat membuatnya menangis sangat ketakutan.

Dia bisa mendengar langkah langkah orang berikutnya saat nayeon berhasil menemukan sang leader dan menyodorkan pistol kearah kepada-Nya dan membawa nya pergi dengan mobil.

" Jeongyeon... Jeongyeon... " Teriak sana saat orang yang memegang nya melepaskan pegangan nya.

" Sana sudahlah kita sudahlah kita bisa menyelamatkan nya besok"

Sana menoleh menatap mina, ya orang yang menahan nya adalah mina.

" Mereka membawa Jeongyeon, bagaimana aku bisa diam saja"

"Aku tahu, tapi tadi aku melihat kawanannya baru saja datang membantu, kita tidak akan bisa menang, kita butuh strategi baru untuk menolongnya" Kata Mina pada nya berusaha menyakinkan.

" Kalau mereka membunuh Jeongyeon?" Bentak nya pada mina kini sana sudah hilang akal membayangkan salah satu teman nya akan mati,Saat momo terluka saja sudah membuat panik bukan main.

" Mereka tidak akan membunuhnya, mereka butuh informasi darinya, kita kembali ke markas dulu kita atur strategi kita yang baru dan selamatkan Jeongyeon, lagi pula momo sudah lebih baik sekarang"

Sana mengangguk menyetujuinya, dan berjalan menunduk mengikuti Mina menuju markas.

Di sana momo sedang duduk menunggu mereka.

" Bagaimana? Apa dapat hasil? Dimana Jeongyeon? " Tanya momo saat sadar dengan kehadiran mereka berdua.

" Jeongyeon tertangkap tapi dia akan selamat, mereka butuh informasi darinya" Kata mina padanya.

" Soal waktu kita tidak banyak! Kalau begini keluarga kita dan bahkan kita sendiri bisa terancam mati!" Kata momo dia terlihat sangat stress.

" Tidak bisa kah kita negosiasi soal tambahan waktu? " Tanya sana

Mereka berdua menggeleng.

" Kalau ku tahu tugas ini tidak akan melibatkan urusan pribadi! Aku akan langsung menolak kontrak kerja nya, kini keluarga kita bahkan dalam bahaya! " Kata momo sambil melempar gelas kaca ke tembok saking kesalnya.

" Kita harus atur strategi kita semua" Ajak mina.

" Ok, karena sekarang Jeongyeon tidak ada kau leadernya " Kata momo, sana pun mengangguk.

Mina menghela napas, ini bukanlah hal yang mudah, bila rencana mereka gagal pun bukan hanya mereka yang terancam tapi juga orang terdekat mereka

TBC

Rivals (Twice Shipper)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang