Part 2 (Hari Sakral)

28 8 7
                                    

"Hai Aradi," sapa perempuan yang berparas cantik itu sambil duduk di salah satu kursi didepan Aradi.

Aradi mendongak untuk melihat orang yang tadi menyapanya. Keningnya berkerut saat bersitatap dengan perempuan tersebut.

"Valya?" tanya Aradi dan langsung dibalas senyuman khas dari gadis itu. "Lo kok bisa disini?" tanyanya kembali sambil memasang muka datarnya.

"Ya bisalah. Aku tadi habis ketemu teman-teman di cafe ini," ujarnya yang masih setia memandang wajah tampan Aradi.

"Ooh," jawab Aradi sambil menganggukan kepala paham.

Ya, sekarang Aradi sedang berada di sebuah Cafe yang berada di dekat kampus sambil menunggu Fanya menyelesaikan jam kuliahnya. Rencananya mereka akan fitting baju pengantin.

Valya celingak-celinguk ditempatnya seperti sedang mencari keberadaan seseorang. Lalu memfokuskan kembali pandangannya kepada Aradi yang sedang sibuk dengan handphone-nya.

"Emm ... ngomong-ngomong kamu cuman sendiri disini?" tanya Valya memecahkan keheningan antara ia dan mantan kekasihnya ini.

Ya, mereka adalah sepasang kekasih yang telah lama usai. Entah Valya yang belum move on karna sering saja menghubungi Aradi hanya untuk sekedar menanyakan keadaannya.

"Sendiri. Tapi lagi nunggu Fanya," jawabnya santai sambil meletakan hp-nya di atas meja.

"Fanya? Emang dia siapa?" tanya Fanya yang masih merasa asing dengan nama itu.

"Calon istri gue."

"Hah?! Ca-calon istri? Sejak kapan kamu punya calon istri?" Valya kaget dengan pernyataan Aradi. Apakah Aradi secepat itu melupakannya? Atau justru dirinya yang belum juga move on dari Aradi?

Sebelum Aradi membuka mulut untuk menjawab, tiba-tiba seorang gadis berjalan kearah mereka. Itu Fanya. Kening Fanya berkerut melihat gadis lain sedang duduk dihadapan Aradi.

"Udah selesai?" tanya Aradi saat menyadari kehadiran Fanya.

Fanya hanya menganggukan kepala. Lalu tersenyum kepada Valya.

"Hai. Nama gue Fanya. Lo temennya Aradi, 'kan?" ucapnya sambil menjulurkan tangan.

"Iya, gue temennya. Nama gue Valya," balas Valya ramah. 'Oh, jadi ini calonnya?'.

"Lo udah makan siang?" tanya Aradi kepada Fanya.

"Udah kok, tenang aja," Aradi mengangguk.

"Yaudah kita pergi dulu ya, Val," pamit Aradi kepada Valya. Sedangkan Valya hanya mengangguk dan tersenyum kecut. Padahal ia ingin berbincang panjang dengan Aradi.

Dan kedua sejoli itu pun hilang dari pandangan Valya. Huft, apakah ia harus benar-benar move on dari Aradi? Tapi Valya masih sangat mencintainya.

_____

Sekarang Fanya dan Aradi berada dalam mobil yang sedang menuju butik tujuan mereka. Fanya menghembuskan nafas kasar. Sedari tadi hanya terjadi keheningan.

"Valya temen lu doang atau mantan lo juga?" tanya Fanya memecah keheningan.

"Hm," deham Aradi.

"Iya atau nggak, sih?" Greget Fanya. Kini sambil melihat kearah Aradi yang sedang fokus menyetir.

Aradi menghembuskan nafas kasar. Lalu menatap Fanya, "Iya, dia mantan gue. Kenapa?" tanyanya sambil mengerutkan kening.

My Little Wife (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang