Bagian 1

7 0 0
                                    

Jangan lupa difollow dan divote yah...

Jadi ini murni pikiran aku sendiri, kalau pun ada yang bilang sama dengan cerita lain, itu berarti bukan unsur sengaja karena memang cerita ini dari otak ku yang halu.

Ingat, membuat karya lebih hebat dibanding dengan mengambil karya orang lain!!!

Suara riuh yang terdengar dari lapangan basket membuat siswa maupun siswi saling berbondong - bondong kearea tersebut untuk ingin menyaksikan apa yang tengah terjadi.

Bughhh

Bughhh

Bughhh

Bughhh

"Bangun lo anjing" maki kasar Nathan pada lawannya saat ini

Bughh

Bughh

Bughh

"Woy nath cukup, lo mau bikin anak orang mati hah?" teriak Alan yang berlari mendekat ke nathan

"Selesaiin masalah lo dengan kepala dingin, jangan pakai kekerasan" ucap Arfan dengan nada dingin sambil menarik lengan Nathan untuk menjauh.

"Tergantung dari masalah apa dulu. emang dari dia nya aja yang emang minta dibacotin. Gue selama ini diam aja, tapi mungkin sekarang nggak lagi." sahut Nathan dengan nada lebih dingin.

"Masalah itu lagi Nath?" tanya Gavin

"Hmmm"sahut kembali Nathan dengan malas

" Yaelah si Nathan, jawabnya kek lagunya si Nisa Sabyan aja. Yang sopan dong jawabnya Nath kalau lagi ditanya" ucap Azril dengan keras dan cepat sambil menggelengkan kepalanya

Sontak Nathan terkejut dan menatap Azril dengan mata yang tajam, membuat yang ditatap hanya cengir - cengir gak jelas.

"Santai aja dong bang Nath" ucap Azril kembali dengan muka sok polos

"Halah... Muka lo jyjyk sumpah. Kek gak tau aja lo, kan si Nathan emang kek gitu modelnya." saut Alan pada Azril.

"Trus ini kita mau kemana? Ke kelas? Ke Roftop aja deh suasana hati gue lagi kacau buat belajar" ucap Azril.

"Si anying lo yang nanya lo juga yang jawab" ucap heran Gavin

"Lah mau - mau gue dong" saut Azril dengan nada tidak terima

"Sans aja kali" ucap Gavin malas

"Yaudah kita keroftop aja dulu, temenin si Nathan buat nenangin hati dulu" . Sahut tenang Arfan.

"Skuy lah" kata Azril dan diangguki yang lainnya.

Dalam perjalanan, tiba - tiba Gavin berhenti mendadak sehingga sahabatnya sontak menoleh bingung ke Gavin. Yang di tatap justru bertanya

"Eh itu bukan nya si dede Qila yah? Ngapain tuh, kok jongkok didepan tangga?"

Mendengar hal tersebut sontak semuanya mengalihkan pandangan yang dimaksud oleh Gavin.
"Yah mana gue tau, saya kan ikan" sahut Azril

"Diem lo kampret"ucap Gavin

"Lah, lo kan nanya jadi yah gue jawab. Tapi berhubung gue gak tau jawabannya yaudah gue bilang gak tau. Salah gue dimana coba?" kata Azril dengan cepat.

"Udah ah...samperin yuk" kata Alan

Mereka pun berjalan mendekati Qila yang berada didepan tangga

"Hay dedek gemes..... Ngapain jongkok disitu? "

Qila yang kaget pun langsung menoleh lemas kearah mereka sambil memegang perutnya dengan rintihan suara orang yang kesakitan. Sontak mereka terkejut dengan Qila yang wajahnya terlihat sangat pucat.

Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang