Dear diary,
Udah seminggu gak ketemu cowok waktu itu. Gun masih terbayang-bayang suara dan bentuk tinggi badannya yang sangat pas denganku. Ahh apakah dia juga masuk dikampus yang sama denganku karena dia membeli kertas ungu itu. Mungkin saja! Diary, semoga kami bertemu yaa!Gun masih mengingat jelas wajah lelaki yang selama seminggu ini membuatnya kadang senyum sendiri. Oh ya, apakah menurut kalian sahabatnya Newwie tau tentang hal ini? tentu saja tidak. Newwie memang tau banyak hal tentang Gun, akan tetapi untuk hal yang satu ini hanya Gun, diary-nya dan Tuhan yang tau. Ya, tidak ada yang tau seberapa mudahnya Gun jatuh cinta, mungkin lebih tepatnya 'haus' akan cinta.
Newwie hanya tau sahabatnya ini belum pernah pacaran sama sekali, kadang sesekali Gun hanya mengeluh jika bahwa keberadaannya seperti nyamuk saat kedua sahabatnya mengajak pacar mereka berkumpul. Namun setiap Gun ditanya kenapa dia tidak coba berpacaran, Gun hanya berkata "belum ada yang pas."
Gun bukannya tidak laku. Pernah beberapa kali ada yang coba mendekatinya, perempuan ataupun lelaki. Namun seperti jawabannya pada Newwie, belum ada yang pas. Entahlah yang pas untuk Gun itu yang bagaimana. Oh ada, semua yang ada dalam diary-nya itu lah orang-orang yang pas menurut Gun. Kriterianya hanya Gun yang tau.
Gun sudah menutup diary-nya dan mengisinya kedalam tas miliknya. Gun selalu membawa diary kemanapun dia pergi karena menurutnya kamarnya belum begitu aman. Ada penyusup yang sering masuk kedalam kamar miliknya.
"P'Gun! mana penghapus mu? punyaku hilang entah dimana."
"Chimmon, untuk apa kau bertanya kalau kau sudah menggeledah meja-ku seperti ini? Phi sudah bilang berulang kali untuk mengetuk pintu atau minta ijin dulu sebelum masuk kamarku, kan?" anak lelaki yang berumur tiga tahun lebih muda dari Gun itu hanya tersenyum menunjukan giginya, membuat Gun memutar bola matanya kesal.
"Phi, kita kan bersaudara, emang apa yang kau sembunyikan? Hmm... Buku 'itu' yaa?" Chimmon memberikan tatapan aneh padanya dan Gun terkesiap. Seingatnya dia tidak pernah menunjukkan buku diary-nya pada Chimmon.
"B-buku apa maksudmu? aku tidak menyembunyikan apapun!" Chimmon menyeringai melihat respons sang kakak. Padahal dia hanya menggoda kakaknya itu.
"Kenapa Phi terlihat panik begitu? Jadi benar ada? kata teman-temanku biasa anak laki-laki seumuran phi suka menyimpan hal seperti itu. Tidak apa-apa phi, aku tidak akan memberitahukan mae." Chimmon menaik turun kan alisnya, lalu mengambil penghapus yang sudah ditemukan dan pergi meninggalkan kakaknya yang terlihat bingung. Belum tiga detik dia keluar, tiba-tiba kepala Chimmon muncul dipinggir pintu.
"Oh iya phi, berbagi itu indah. Chimmon udah dewasa kok, lain kali aku pinjam ya? bye!" Gun mengerutkan dahinya. Kepalanya sedikit dia miringkan bertanda dia sedang bingung dan berpikir. Lalu saat itu juga dia sadar buku apa yang dimaksud Chimmon.
"Hey! mana mungkin aku menyimpan buku mesum itu. Phi-mu ini masih polos tau!" Gun pun hanya menggelengkan kepala mengingat kata-kata adiknya tadi. Hampir saja dia kira Chimmon tau tentang diary sakral miliknya.
Bukannya diary itu berisikan hal-hal aneh, tapi tetap saja itu sangat memalukan jika ada yang membacanya. Diary Gun itu seperti harga diri Gun yang tidak akan dia beritahukan pada siapapun. Bisa mati berdiri Gun jika ada yang tau isi diary-nya.
○○○※♡Dear Diary♡※○○○
Hari ini Orientasi Mahasisa hari pertama dimulai. Meskipun belum benar-benar resmi, tapi saat ini para mahasiswa baru itu sudah bukanlah lagi siswa sekolahan. Mereka sudah berada ditahap dimana mereka harus mencari tahu bagaimana cara untuk survive di dunia perkuliahan yang sangat berbeda dengan masa sekolah mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary | OffGun (Hiatus)
RandomFirst OffGun story by me. Off Jumpol Adultkittiporn Gun Atthaphan Phunsawat My ultimate BL couple from Thailand, actors under company GMMTV. Happy reading, babiis 🥺💚 (Hiatus dulu, kalau ada ide lanjut lagi) 🙏