4

180 11 0
                                    

10-02-2021
Part ini sekedar hasil revisi, isi dan alur tetap sama. Sorry kalo ada yg ngira ini bonchapt hehe..
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Sejak tadi, Victoria sudah merasakan pusing di kepalanya namun, ia memilih tuk menahannya dan berada di depan ruangan ICU bersama ke-6 member BTS lainnya.

Cklek...

Pintu ruangan ICU yang dibuka menampakan seorang dokter yang keluar dari dalamnya langsung menarik perhatian semua orang.

"Taehyung benar-benar membutuhkan donor dalam waktu 48 jam kedepan atau kita benar-benar kehilangannya."Jelas sang dokter membuat semua menghela napas kasar.

Bagaimana tidak, sampai detik ini juga mereka masih belum bisa menemukan donor jantung yang sesuai walaupun Taehyung berada di barisan nomor 1 dalam urutan calon yang membutuhkan pendonor.

"Hah... mungkin ini saatku tuk membantunya. Mungkin ini maksud dari Tuhan kenapa ia menyuruhku tinggal lebih lama."Victoria berujar di dalam hatinya seraya tersenyum lirih mengabaikan mimisan yang keluar dari kedua lubang hidungnya menarik perhatian member BTS lainnya.

"Vic kau kenapa?"Tanya Jee panik.

"Sampaikan pada Taehyung, ia harus bahagia ya."Ujar Victoria sebelum akhirnya ia memejamkan matanya membuat semua orang panik.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
10 April  2018

Hari ini adalah pertengahan musim semi di Korea. Dan hari ini pula Taehyung seharusnya diijinkan tuk keluar dari rumah pesakitan itu setelah berhasil melakukan transpalasi jantung pada akhir desember 2017 kemarin, ia sempat terbaring koma selama 2 bulan sebelum akhirnya ia terbangun dan menjalani masa pemulihan selama sebulan penuh. Dan selama sebulan penuh itulha ia terus menanyai dimana Victoria namun.... ke 6 member BTS memilih bungkam dan terus-menerus mengalihkan topik.

Dan hari ini, setelah mengantarnya dan tiba di asrama member BTS, ia terus memaksa tuk diantar bertemu Victoria membuat yang lainnya merasa tak tega padanya. Dan pada akhirnya, Taehyung yang keras kepala itu berhasil membujuk Jin tuk mengantarnya. Dan disinilha mereka saat ini. Di depan rumah penyimpanan abu bagi mereka yang sudab tiada.

"Ke-Kenapa kita ke-kemari?"Tanya Taehyung kebingungan. Ayolha, ia bukanlah anak kecil yang tak tahu tempat apa ini.

Jin memilih diam dan masuk mengabaikan Taehyung dibelakangnya yang kebingungan namun tetap ikut.

"Kau bilang ingin bertemu Victoria kan? Disini dia sekarang."Jelas Jin menjawab segala pertanyaan Taehyung ketika mereka tiba di depan sebuah lemari yang berisi sebuah guci abu milik seseorang yang fotonya berada di sana pula. Seseorang yang sangat Vee cintai. Victoria Park.

Dapat Taehyung lihat gadisnya, gadis berdarah campuran KoreaㅡAmerika itu tersenyum dengan tenang di balik figura fotonya membuat Taehyung tak percaya akan kenyataan yang ia lihat.

Lututnya mendadak merasa lemas dan seketika membuatnya jatuh terduduk di lantai. "Tidak... Hiks... Ini tak mungkin. Hiks.. Kau bohong kan hyung? Hiks.. Hiks... Kenapa dia pergi Hiks... Kenapaaaaa.... Kami sudah berjanji tuk melihat sakura bersama. Ini hanya hiks.. hanya prank kan? Hiks... Jawab hyung... Jawab hiks..."Jin memilih tuk diam dan memeluk Taehyung agar tenang.

"Ia sudah pergi Tae. Tapi, ia tak pergi sepenuhnya. Salah satu bagian dirinya masih bersamamu. Ia menemanimu kemanapun kau pergi. Kau harus berterima kasih padanya.

"Bagaimana bisa? Ap..."Perkataan Taehyung terhenti kala ia menyadari maksud Jin. "Mak-Maksudmu jan-jantung ini? Iya? Hiks... aku tak butuh hiks... Ambil saja jantung ini Hiks... Kenapa ia tega.."

"Kim Taehyung. Dengarkan aku!"Tegas Jin seraya memegang kedua bahu Taehyung yang bergetar hebat.
"Ini takdir. Kau tak bisa menyalahi takdir. Dan kalaupun kau sehat, apakah itu bisa menjadi jaminan bahwa ia bisa hidup selamanya? Tidak. Tuhan sudah mengatur semuanya Tae. Kau harus sadar. Ia memilih tuk mendonorkan jantungnya ketika ia meninggal. Ia meninggal karena kanker itu. Bukan karenamu. Kau harus terima dan jalani. Jaga apa yang ia tinggalkan padamu dan jangan menyakiti dirimu lagi. Itu yang ia mau. Ia mau kau bahagia."

"Ma-maaf hiks... Aku hanya hiks... Aku hanya masih belum siap hiks... Ini semua terlalu cepat hiks..."

"Aku tau kau belum siap namun, kau harus menguatkan diri dan mempersiapkan semuanya. Buat semua perjuangannya tuk bertahan agar dapat menolongmu disaat yang tepat menjadi berguna dan tak sia-sia." Jin berujar seraya membantu Taehyung tuk beridiri.

"Aku akan menunggumu di mobil."Ucap Jin seraya menepuk bahu adiknya lalu berlalu meninggalkan dia sendirian.

"Hai... Hiks.. Aku disini. Aku senang kau sudah tak merasa sakit lagi namun... Hiks... Aku sedih kenapa kau harus meninggalkan aku? Hiks..."Ujar Vee seraya menahan tangisnya.

"Hah... Aku tak ikhlas saat kau tinggalkan seperti ini tahu. Hiks... Kau juga tak ikhlas meninggalkanku kan? Sampai-sampai kau meninggalkan salah satu bagian mu di dalamku. Hiks... Waah... Takdir memang kejam dan baik ya."Ia pun dengan segera menghapus air matanya.

"Hah... Aku janji. Aku tak akan bersedih karenamu. Dan aku berjanji akan menjagamu disini."Ujarnya seraya memegang dada bagian kirinya. "Terima kasih untuk semuanya. Bahagialah disana karena aku juga akan bahagia disini."Ucapnya tertahan seraya menampilkan senyumman lirihnya.

"Aku pergi dulu ya. Kasihan Jin hyung sudah menunggu hehe... Aku akan sering mampir nanti saat tak sibuk. Dan akan membawakanmu bunga. Hehe.. maaf ya hari ini aku tak membawa apapun. Tetaplah bahagia. Kau akan selalu ada disini."Ujarnya seraya menepuk pelan dada kirinya sebelum akhirnya berjalan meninggalkan tempat itu.

END

Diuploadnya 2019 direvisinya 2021. Mayan jauh ya jaraknya bun 🙂

✔The truth untold | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang