"Rasanya jadi dewasa gimana, ya?"
Sebuah pertanyaan yang dahulu kamu nantikan jawabannya. Rasa-rasanya semakin dewasa, kita semakin bebas, bukan? Pergi bersama teman tanpa ditemani orangtua, cari pernak-pernik di Mall hingga malam, punya teman yang siap mendengar cerita tentang percintaan kita, "Bumbu penyedap yang manis saat remaja~"
Kata mereka, sih. Bukan katamu.
Pikirmu dulu, semuanya terasa indah. Yang dirasa hanya semangat hingga menunggu hari itu tiba. Tapi.. Menunggu nyatanya hanya membuat seseorang kecewa. Dan ya, kamu kecewa.
Dulu, kamu membayangkan jalan ceritamu menuju dewasa bak indahnya cerita di dunia fantasi. Hanya keindahan yang dirasa, walau kadang ada juga tak enaknya. Ah, siapa yang melihatnya! Kehidupan itu terlalu menyenangkan. Siapa pula yang ingin menghancurkannya dengan badai dan awan kelabu?
Nyatanya tak ada.
Dimana yang katanya seindah pelangi? Yang ada hanya gumpalan awan hitam. Dimana yang katanya semenyenangkan tawa anak kecil? Yang ada hanya senyum pilu dan mata yang mengantung hitam. Pagi di sambut silaunya ekspektasi orang lain, malamnya diselimuti angin dingin yang memeluk tubuh. Disaat kamu butuh pelukan hangat sebagai tanda bahwa ada yang menghargai jerih payah itu.
"Kenapa menjadi dewasa sulit sekali, bisa-bisanya dunia sekejam ini."
Bisa jadi, kamu hanya melihat melalui satu sudut pandang. Hanya melihat yang kamu anggap buruk, melupakan ada kebaikan juga yang mengiringi. Kamu tahu, kan, setelah kesulitan ada kemudahan?
Bisa jadi, kamu menganggap semuanya berpihak padamu. Ternyata tidak, ya? Yah.. Memang kamu akan kecewa dengan hal itu, tapi kamu harus kuat, bukan? Masa kecilmu telah usai, ini saatnya lembaranmu untuk berjuang menghadapi apa-apa yang semestinya kamu hadapi. Menghadapi sebuah ujian dari Sutradara Semesta.
Karena kenyataannya, kita adalah mahasiswa dari suatu universitas yang agung. Universitas Semesta. Kamu memasukinya secara cuma-cuma, dosennya adalah pengalaman dan orang yang mengelilingimu, ujiannya adalah suka dan dukamu. Jangan khawatir jika tidak meraih gelar Cum Loude, nyatanya tak ada yang sempurna, kan? Yang terpenting kamu harus lulus dari semua itu, dengan menjadikan syurga sebagai tujuanmu.
Sulit? Memang, Syurga hanya dipenuhi oleh orang-orang pilihanNya. Yang bisa kamu lakukan adalah, menjadikan masa dewasamu sebagai usaha memantaskan diri menempati SyurgaNya--bertemu dengan KekasihNya yang dahulu mengkhawatirkan ummatnya diujung usia, menjadikannya waktu belajar yang tiada henti, menjadikan diri seorang pejuang yang tangguh, dan tidak memutuskan asa jika susah menyerang hati.
DIA tau kamu bisa, yakinkah kamu tentang itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencoba Memahami
SpiritualHidup adalah buku dengan lembaran kosong. Siapapun kamu, kamu akan menuliskan isi dari bukumu sendiri. Apa genre-nya? Terserah maumu. Kamu hanya perlu memilih, menjadikannya pelajaran penuh hikmah, atau menjadikannya perjalanan yang tak bermakna. M...