"pintu sudah kekunci, jadi sekarang tinggal membereskan masalah ini" Raneysha segera mengambil buku kosong dan pena serta tinta lalu duduk di meja belajarnya
'judul buku ini adalah putri jahat dan putri baik, dibuku ini tertulis bahwa nama putri jahat Mawar yang merupakan julukan ku dan yang berperan sebagai putri baik adalah Matahari yang merupakan julukan dari putri kedua Duke Varza... pertama kali membacanya aku tidak curiga tapi setelah mengingat bahwa buku ini sama sekali tidak ada di perpustakaan sebelumnya... artinya ada yang sengaja menaruh buku ini di perpustakaan, buku ini termasuk penghinaan terhadap keluargaku karena ada bagian yang mengatakan Keluarga ku memfitnah Duke Varza dan berencana menjadikan ku permaisuri dengan membunuh Seema..'
Raneysha menghela nafas panjang "siapa yang berani menulis cerita novel penghinaan seperti ini pada Keluarga Grand Duke pertama Arkelarl?"
'eh!? Tunggu dulu... beberapa bulan yang lalu ada pelayan yang baru masuk ke mansion ini....dia selalu ditugaskan untuk membeli bahan makanan keluar , bisa saja dia yang membeli novel ini...tapi jika dia membeli bukan berarti dia yang menulis kan dan lagi selain Anggota keluarga Sherianne orang lain dilarang masuk ke perpustakaan'
'tapi......aku akan mengawasinya, aku tidak bisa menuduhnya sembarangan tanpa bukti, tapi jika memang benar dia pelakunya aku juga tidak akan membuka kedoknya diam-diam karena nanti orang yang dibelakangnya akan membunuhnya, kasihan jika dibunuh'
"Sekarang tulis surat balasan pada Almeta dulu...kertas mana kertas?"
Setelah menulis surat Raneysha menyuruh Veerin untuk mengirimkannya ke kediaman keluarga Grand Duke Verylen
Sore hari menjelang matahari terbenam
"Wuahh, melihat langit berwarna jingga kemerahan memang sangat indah ditambah 'tidak ada siapapun'..." Saat ini Raneysha berada di taman memandangi langit Matahari terbenam menjelang senja itu, meskipun dia bilang tidak ada siapapun sebenarnya dia tahu bahwa ada seseorang di balik semak-semak bunga mawar dibelakangnya, tapi dia mengabaikannya
3 menit
7 menit
30 menitRaneysha tetap sabar menunggu orang itu keluar dari semak-semak meski Sekarang sudah malam
"Kalau sadar kenapa tidak disuruh keluar" ujar orang yang bersembunyi itu dari belakang Raneysha, Raneysha segera menoleh kebelakang dan berdiri memberi salam
"Saya hanya tahu keberadaan anda tapi tidak dengan identitas anda, Vabriell" ujar Raneysha dengan tersenyum
"Rasha"
"Em..apa?"
"Boleh aku memanggil mu dengan nama kecilmu?" Tanya Vabriell dengan wajah yang mendekat ke wajah Raneysha
'yang boleh memanggil nama kecil adalah orang yang sudah sangat dekat dengan kita... Almeta saja belum memanggil nama kecilku..tapi....' Raneysha menatap Vabriell tapi dengan pikiran yang sedang bimbang
"Sebagai gantinya kau boleh memanggil nama kecilku juga"
"Tapi...orang yang boleh memanggil nama kecil kan hanya..ora" belum sempat Raneysha menyelesaikan kata-katanya, Vabriell menghentikannya dengan menaruh jari telunjuknya didepan bibir mungil Raneysha
"Bagaimana jika kita saling memanggil nama kecil masing-masing saat hanya berdua saja?" Tawar Vabriell dengan menurunkan jarinya dan memasukkan tangannya ke saku celana disertai dengan terpaan angin yang membuat rambut masing-masing dari mereka kesana kemari diterpa angin
Malamnya
"Nona Raneysha, makan malam Anda sudah siap" ujar Veerin dibalik pintu kamar Raneysha
"Masuklah Veerin"
Veerin membuka pintu dan melihat Raneysha terlungkup dibalut selimut "Apa nona baik-baik saja?"
"Ya aku baik-baik saja lalu tinggalkan saja makanannya dimeja, nanti akan aku makan" Suara Raneysha sedikit aneh karena berbicara didalam selimut
Setelah menaruh makanan dimeja, Veerin menatap Raneysha sesaat lalu berpamitan dan berlalu keluar
"Akhirnya bisa makan juga" Veerin keluar dari selimutnya dan segera berlari menuju makanannya
~~~~~~"Uhuk Uhuk Uhuk" 'orang itu bisa membuatku jadi gila' tiba-tiba terlintas ingatan tadi siang di kepala Raneysha yang membuatnya hampir mati tersedak
KAMU SEDANG MEMBACA
the tragic life of the rose
RomanceRaneysha sangat mencintai putra mahkota, tapi putra mahkota bahkan tidak peduli padanya dan lebih memilih Seema untuk menjadi pasangannya.