Two

843 44 0
                                    

Seperti permintaan Jihwan kemarin, hari ini Kookoo akan ikut Namjoon ke kantor. Tidak seperti kebanyakan batita yang akan menangis jika berpisah dengan ibunya, Kookoo justru senang bukan main karena dia akan bertemu dengan noona noona cantik karyawan appanya.

"Koo nanti jangan nakal ya di sana?!" Nasihat Jihwan sembari memakaikan Kookoo sepatu Ironman yang menyala favoritnya

"Too mau bawa tas tupu-tupu puna Too." Pinta si kecil. Kemanapun pergi, tas gendong kupu-kupu miliknya tidak pernah tertinggal, walau tidak ada barang apapun di dalamnya. Tas itu dibelikan Hobi 8 bulan lalu saat perjalanan wisata perpisahan sekolahnya.

"Sebentar eomma ambilkan ya." Jihwan masuk ke dalam kamar dan mengambilkan tas dan juga beberapa pampers dan pakaian ganti untuk Kookoo. Berjaga-jaga jika pakaiannya kotor terkena makanan, karena seperti yang diketahui, si kecil Kookoo sangat suka makan.

"Jangan kecentilan ya! Kookoo kan sangat suka menggoda noona noona di kantor." Sindir Taetae. Dia dan Jimin sudah berseragam lengkap dan siap berangkat diantar oleh paman Yoongi.

Tempat kerja paman Yoongi dan Sekolah Jimin dan Taetae memang searah, jadi dia yang selalu mengantar mereka berdua. Hanya informasi, jika paman Yoongi tidak bekerja di kantor seperti appa Namjoon. Tetapi dia memiliki studio photo sendiri yang cukup besar dan terkenal di kota tersebut.

Kembali pada si kecil Koo, dia meleparkan raut wajah marah kepada Taetae yang mungkin menurutnya menyeramkan dan akan membuat hyungnya takut. Tetapi siapapun akan tambah gemas dengan ekspresi si gembul.

"Sudah sudah! Tae dan Jimin berangkat sekarang! Paman Yoongi sudah menunggu di mobil dari tadi." Namjoon kembali melerai pertengkaran kecil anak-anaknya.

Setelah berpamitan pada appa Namjoon, Taetae dan Jimin segera berangkat ke sekolah. Tinggal Hobi yang masih di rumah karena hari ini dia memiliki kelas siang.

"Sudah siap!" Eomma Jihwan keluar dari kamar sembari membawa dua tas. Satu tas kupu-kupu milik Koo dan satu lagi tas yang cukup besar berisi keperluan Kookoo seperti pakaian, pampers, susu, dan cemilan sehat kesukaannya.

Batita itu bersorak gembira dan segera mengenakan tas gendongnya dibantu oleh Namjoon. 

"Ayo belangkat cekalang appa! Koo dak cabal temu noona cantik." Kookoo menarik ujung jass appanya tak sabaran.

Jihwan hanya menggeleng dengan tingkah bayi kesayangannya. Tak jauh berbeda dengan tingkah Jimin dan sang appa.

"Mau ketemu noona cantik sampai eomma dilupakan, hm?" Jihwan memasang raut wajah pura-pura sedih.

Kookoo memberikan cengiran dan berjalan ke arah Jihwan lalu menarik tangan ibunya kemudian memajukan bibir mungilnya pertanda meminta good bye kiss.

Jihwan langsung berjongkok mensejajarkan tingginya dengan si bayi lalu mencium bibir mungil itu dan juga pipi, dahi, dan hidungnya. Walau hanya akan terpisah selama beberapa jam, tetapi dia akan sangat merindukan si kecil kesayangannya.

"Jam 11 eomma jemput nee? Koo jangan nakal atau mengganggu noona yang sedang bekerja." Sekali lagi, Jihwan mencium pipi tembam Kookoo. Tidak rela rasanya jika harus berpisah.

"Eomma nanti beli Too pelmen ya?" Kookoo berbisik di telinga eommanya.

Walau tidak yakin akan menuruti, tetapi Jihwan tetap mengangguk untuk membuat si kecil senang.

"Jja, sekarang ayo berangkat." Namjoon mengangkat Kookoo dan menggendongnya dengan satu tangan, sementara tangan lainnya membawa tas yang berisi keperluan Kookoo.

Si Bungsu KookooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang