Reunited

2.4K 251 5
                                    

Hello. Welcome to my first MileApo fic. Fic ini akan 'Dewasa' di chap berikutnya, jadi dimohon stop di sini bagi yang tidak bisa baca fic 'Dewasa'

.
.

First
.
.
.
.
.

Dalam teori matematika, ada bab Probabilitas. Menghitung seberapa besar peluang yang kita miliki. Seperti peluang Mile (ternyata) akan bertemu dengan cinta jaman SMA nya di suatu acara reuni.

Namanya Apo, adik kelas sekaligus partner sparing Ekskul karate dulu. Ia terlihat datang dengan kemeja dengan dua kancing tidak dipasang, mengingatkan saat dulu mereka memakai dhogi. Mile juga ingat bagaimana Apo menjuarai Kejurnas, sedangkan ia tertahan di Porda dengan cidera bahu.

"Long time no see." Sapa Mile duduk di sebelah Apo.

Apo mengangguk sebelum mengambil kue kecil di piring. "Apa kabar P'?"

Mile mendengus "Harusnya gue yang tanya gitu." Ada perasaan yang mati-matiaan ia tutupi saat melihat Apo yang bertahun 'menghilang' ini.

"I am good." Apo tertawa santai saja mengambil potongan buah kemudian.

Restoran tempat reuni kecil-kecilan malam itu memang disewa total. Jadi tidak ada customer yang tidak mereka kenal. Tapi lihat bagaimana Mile mengabaikan obrolan atau ajakan yang lain untuk bergabung.

"Lu ngilang ke mana sih?" cecar Mile. Terdengar seperti menginterogasi.

Apo tertawa "Nggak ngilang P'. Cuma emang sekarang kerjaannya di proyek percepatan pembangunan, bagian perencanaan gitu lah. Banyak hidup di hutan gue sekarang ini."

Mile menggeleng. Bukan karena tidak percaya, tapi karena kesal. Kesal tanpa alasan jelas

"P' sendiri gimana showroom barunya?"

Mile berhenti menyuap brownies di piringnya. "Tahu dari mana?"

Apo menggedik dagu ke arah Tonghk dan Build di meja seberang "Tadi mereka cerita."

"Oh... Anggap aja bisnis dari hobby" Mile mengangguk. Ia pikir, Apo tahu tentangnya yang bekerja sekaligus merintis usaha "Lu? Kirain masih ikut turnament."

"Nggak. Latihan aja udah nggak pernah, karena hidup nomaden begini." Jawab Apo menerima piring yang diberikan seorang waitress.

"Kapan emang dateng ke sini?" setahu Mile, orangtua Apo bahkan sudah pindah ke luar kota, makanya ia sulit dicari.

"Empat harian."

Mile sama sekali tidak sadar waktu waitress memberikan piring "Kerjaan? Bakal berapa lama di sini?"

"Thanks." Apo menahan senyum saat menerima piring untuk Mile "Iya kerjaan. Dan nggak tau sampe kapan, bisa besok, minggu depan, atau bulan depan selesai."

Mile menyadari cara Apo menahan senyum "Do i sound so silly?"

Kali ini Apo tertawa "You mean 'eager'? Yes."

Jika dulu Apo yang tidak bisa mengatur ekspresinya, sekarang Mile kena karma. Wajah Mile terasa sepanas kuah shabu-shabu yang dipanaskan di meja mereka.

"Bercanda P'..." ucap Apo sambil memilihi isi panci.

Mile menyadari bagaimana Apo menuang kuah ke mangkuk "Masih nggak suka daging sapi?"

Apo sempat terkejut karena Mile masih ingat kebiasaannya "Sedikit, asal bukan bagian lemaknya."

"Apalagi yang berubah?"

Gentle LoftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang