Kisah Cinta Fama!

82 4 2
                                    

Wattpad lagi eror ya? Kenawahy masih gak bisa up pict, xad bgt.

Kisah Cinta Fama!

••Bagaimana rasanya jika perasaanmu terbalas?••

••Dipatahkan oleh harapan, disadarkan oleh kenyataan. Menyerahlah, dia tidak mencintaimu. Maka ikhlas lah, kamu sudah berusaha keras.••

🐼🐼🐼

Happy Reading~~

Satria Wiranata, cowok sejuta pesona yang membuatku jatuh cinta padanya sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Si cuek yang dimata orang lain terlalu banyak bicara. Sampai orang-orang disekelilingnya merasa jengah. Tapi tidak denganku. Aku masih tetap mengaguminya.

Saat itu, saat masih kelas 7 SMP aku mulai menyukainya. Mencoba mencintainya dalam diam karena beberapa temanku sepertinya juga terpikat akan pesonanya.

Aku masih ingat, ketika menaiki kelas 8 aku sekelas dengannya dan sudah tidak bisa menyembunyikan perasaanku lagi yang berakhir aku bermusuhan dengan sahabatku. Aku juga ingin jatuh cinta. Mencintai seseorang bukan suatu hal yang salah bukan?

Apakah jika aku dan sahabatku menyukai orang sama, aku yang harus mengalah? Bukankah kami sama-sama memiliki perasaan?

"Fam, kita ketemu lagi," sapa Satria dengan senyum tercetak dibibir tipisnya saat kami berpapasan untuk yang ketiga kalinya di sebuah pasar malam dekat rumahku.

Dia berkeliling pasar malam sendiri, entah kemana temannya tadi dan kebetulan aku juga sedang sendiri karena Clarita--sepupuku memilih jalan bersama pacarnya sehingga aku memutuskan berpisah dengannya daripada menjadi obat nyamuk.

Matanya yang sipit selalu bisa menghipnotis diriku untuk selalu menatap ke arahnya. Iya. Hanya padanya.

"Eh, iya. kamu ngikutin aku, ya?" tanyaku mencoba untuk tenang padahal jantungku sedang berdebar hanya dengan membalas sapaannya.

Satria tertawa renyah. Dan untuk kesekian kalinya aku jatuh dalam pesonanya. "Kalau begitu, bareng aja yuk. Aku juga sendiri aja. Mending berdua," katanya yang membuatku bersorak dalam hati.

Ini yang aku mau. Harusnya aku tidak perlu berpura-pura bertemu dengannya secara kebetulan berulang kali jika Satria lebih cepat peka. Iya. Aku yang sedari tadi mengikuti kemana Satria pergi.

Kini, aku duduk berdua dengannya di atas rumput sambil menikmati gulali yang tadi dibelikan Satria.

"Kamu suka gulali gak, Fam?" tanyanya sebelum membelikan aku gulali.

"Suka," balasku dengan senyum merekah. Ingin rasanya aku mengatakan, "suka, tapi aku lebih menyukai kamu."

Aku menikmati gulali sambil terus memerhatikan wajah Satria. Tampan. Andai saja aku berani mengatakan langsung kalau aku menyukainya sejak dulu.

"Fam, kamu suka aku?" tanya Satria tiba-tiba mengintrupsi lamunanku yang membuatku tersedak karena kaget.

"Kamu tidak apa-apa, Fam?" tanyanya panik. Aku mengangguk.

"Tidak apa-apa, Sat," jawabku.

"Kamu tadi ngomong apa?" tanyaku memastikan.

"Kamu suka aku?" tanya Satria mengulangi.

Aku membasahi bibir saat mendengar jelas pertanyaan itu. Apa mungkin ini saat yang tepat aku untuk jujur? Mungkinkah Satria juga menyukaiku?

Setelah meyakinkan diriku bahwa semua akan baik-baik saja akhirnya aku menganggukkan kepala. "Iya, aku suka kamu," kataku sambil menundukkan kepala malu.

FOR YOU (Cerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang