BAB 6 Mengikhlaskan

30 9 0
                                    

Lee Yoona pov
*hari ini seperti biasa aku melakukan kegiatanku, yaitu bekerja. Aku belajar melupakan chanyeol dengan cara bekerja dan terus bekerja tanpa henti, walaupun aku tau itu membutuhkan waktu yang lama. Sama seperti saat aku berpisah dengan Jason, aku selalu bekerja tanpa kenal lelah. Akupun bergegas pergi menuju kantor terlebih dahulu untuk memeriksa keadaan kantor karna aku lebih memilih menyibukakn diri di rumah sakit.

Setelah selesai urusan di kantor, akupun pergi menuju rumah sakit, seketika pikiran ku tentang chanyeol menghilang karna melihat pasien yang ada di hadapan ku. Aku selalu tersenyum dan jauh lebih baik sekarang.

Tak terasa waktu pun berlalu begitu cepat. Sudah 3 bulan aku benar benar merasa lebih baik dan sudah mengikhlaskan apa yang bukan milikku, aku kembali ceria dan menjadi seperti Yoona yang dulu. Yoona yang periang dan hangat, walupun beberapa bulan lalu keceriaan itu hilang karna dia. Tapi sekarang sudah tidak lagi, aku sudah terbiasa tanpanya dan ini benar benar membuatku nyaman. Walaupun dalam hati kecilku, aku masih mencintainya.

Hari ini seperti biasa, di rumah sakit sangat padat. Karna aku akan ada jadwal operasi jadi aku memutuskan untuk mengisi perutku dulu yang sudah sedari tadi berdemo meminta makan. Akupun berjalan menuju kantin, sendirian. Ahh tidak, dengan jiwon. Ya jiwon, teman dan sekaligus partner kerja*

Jiwon: Ya! Yoona, kau mau kemana?

Yoona: tentu saja aku akan ke kantin, aku sangat lapar. Wae?

Jiwon: bukankah sebentar lagi kau akan ada operasi pasien?

Yoona: iya, nanti pukul 2. Sekarang kan waktunya jam makan siang, aku akan makan terlebih dahulu.

Jiwon: apa kau tidak merasa mual makan sebelum operasi? Aku bahkan membayangkan nya saja membuat ku ingin muntah

Yoona: YA! Kau ini seorang dokter, masa seperti itu saja sudah lemah? Ish dokter macam apa kau?

Jiwon: YA!! Aku tidak lemah (mengacak rambut yoona)

Yoona: ishh kau tidak perlu mengacak acak rambut ku jiwon

Author pov on
*tanpa yoona sadari sedari tadi ada seseorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan. Yoona yang sedikit merasa bahwa dirinya tenagh diawasi oleh seseorang, dia pun melihar dan menilik nilik setiap sudut ruangan barangkali ada seseorang yang mencurigakan, namun hasilnya nihil. Yoona tidak menemukan apapun dan akhirnya yoona kembali fokus kepada makanan nya dan juga jiwon yang sedari tadi mengoceh tanpa henti.*

Yoona: YA! Tidak bisakah kau diam? Mulut mu terus saja mengoceh, jika kau sedang makan lebih baik mulut mu tidak usah berbicara nanti kau tersedak!

Jiwon: kau ini pemarah sekali, aku dari tadi memanggil mu tapi kau sepertinya sedang tidak fokus, ada apa?

Yoona: emm? Tidak ada apa apa, perasaan ku saja. Aku merasa ada seseorang yang mengawasiku.

Jiwon: apa kau memiliki musuh atau mendapat teror belakangan ini seperti yang sudah sudah?

*ah benar, selama kehidupanku aku selalu mendapat rasa khawatir dan teror oleh orang yang menginginkan harta ayahku, maka tidak aneh jika perasaan itu muncul kembali setelah sekian lama. Aku harus menghubungi seseorang untuk menyelidiki nya dan membuatku merasa tenang.*

Yoona: entah lah, tapi sepertinya tidak ada.

Jiwon: lebih baik kau sekarang dijaga lagi oleh bodygruad mu. Aku takut terjadi seseatu kepadamu. Apalagi sekarang kan manager kim dan cici sedang sibuk sibuk nya di kantor, mereka jarang ada untuk kamu lagi. Paling disaat mereka free mereka akan menemuimu.

Tuhan memang satu, kita yang tak sama (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang