sebatas kasihan

46 3 0
                                    

"Tok...tok...tok" suara pintu di ketok dari luar

Salis mendengar suara itu, tapi tanpa keinginan untuk mendekati suara itu

Dia masih saja tidur di kamar nya tak beranjak sedikitpun

Sejak tadi pagi dia di sana...

Dia tidak memikirkan apa2 kali ini

Pikiran nya kosong (bisa di bilang kacau) setelah kejadian tadi pagi

Di luar....

Perasaan nya semakin gelisah dan merasa bersalah, sejak tadi dia mengetok pintu rumah salis, tapi sejak tadi juga dia tidak mendapat jawaban dari dalam rumah

"Sepertinya salis sangat kecewa dengan kejadian tadi pagi" pikirnya

Dia tidak mau putus asa, dia kembali mengetok pintu itu tapi skrg dengan memanggil nama salis

Salis yang mendengar itu langsung terkesiap, telinga nya familiar dengan suara itu

Iya itu suara ryza !!!

Secepat kilat dia langsung keluar membukakan pintu dan menyembunyikan wajah sedihnya seperti tidak ada apa2

"Ada apa ryza?"

"Kamu gak marah kan?" Tanya ryza hati2

"Marah buat?"

Ryza tau salis menyembunyikan rasa sedihnya, ryza memang orang yang tidak bisa di bohongi meskipun dengan wajah yang meyakinkan sekalipun

"Aku ingin jalan2 lagi, kamu mau menemani ku lagi kan?" Tanya ryza mengganti topik

"Boleh...boleh kok"

Meskipun kecewa tapi dia senang bisa berdua lagi dengan ryza, mungkin itu lah yang di namakan cinta

Sesakit apapun kau merasakan kecewa, kau akan tetap bahagia jika berdua dengan orang yang bhkan sudah mebuatmu kecewa.

Di perjalanan....

"Kamu mau ke mna lagi?" Tanya salis memecah keheningan

"Ke tempat tadi juga boleh, ada yang ingin aku" jawab ryza gelagapan

Ryza memang tidak tahu ingin ke mana, dia hanya ingin meringankan kecewa yang salis rasakan

Di tempat.....

"Aku mau ngomong sesuatu sama kmu" kata ryza membuka pembicaraan

"Mau ngomong apa za?"

"Kamu kenapa tadi pagi? Kok setelah aku cerita tentang rifki, wajahmu berubah, kyk gk seneng gtu"

"Enggak kok aku ngrsa bysa aja"

"Yang bner? Ayo crta ada apa"

"Beneran nih, Gak ada apa2 za"

"Kamu cemburu ya?" Kata ryza hati2

"Cemburu? Cemburu buat apa?"

" mungkin aja kamu cemburu, aku kan juga gak tau apa yang kmu pkirin" jwab ryza memancing

(Hening)

"Sebenernya aku memang cemburu za, aku gak suka lyat kamu kagum sama orang lain, sebenernya aku cinta sama kamu" aku salis

Dia sudah tak peduli meskipun ini terlalu cepat, bahkan sangat cepat, toh dia pikir cepat atau lambat dia harus ngungkapin perasaan nya

Di sisi lain ryza terkejut mendengar kata2 dari salis, dia tidak menyangka dia bakal seberani ini, dia tidak mengira semua akan serumit seperti sekarang.

Di satu sisi dia tak tidak mau mengecewakan hati salis untuk kedua kali nya

Tapi disisi lain, dia tidak cinta padanya, memang dia sedikit tertarik, tapi tertarik bukan berarti cinta kan?

"Sejak kapan?" Tanya ryza lirih

"Sejak pertama kita bertemu, aku sudah cinta sama kamu, mungkin kyak gni yang dinamakam cinta pandangan pertama"

"Tapi ini terlalu cepat, kita bahkan baru kenal 2 hari"

"Iya aku tau ini memang terlalu cepat, tapi aku sungguh2 cinta sama kamu, aku mau kamu jadi pacarku, kamu mau kan?"

"Hmmmmm..... aku gatau, kasih aku waktu, buat jawab itu"

"Aku gamau, lebih baik kamu jawab sekarang, aku siap dengerin jawaban terburuk sekalipun"

"Iya aku mau jadi pacarmu"

"Hmmmm..." (senyum mengembang di bibirnya)

Apa yang ryza lakukan? Ini jelas kesalahan yang besar

Mungkin lebih baik menolak nya, ketimbang menerimanya hanya karna sebatas kasihan

Cinta yang di dasari dengan rasa kasihan, itu bukan cinta....

ex backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang