PROLOG

31.7K 168 12
                                    


KISAH INI TERINSPIRASI DARI SEBUAH FORUM, NAMA TOKOH, KOTA ATAUPUN TEMPAT ADALAH FIKSI BELAKA

JIKA ADA KESAMAAN MAKA HAL ITU ADALAH KEBETULAN BELAKA, NO RASIS NO SARA, INI ADALAH FIKSI BELAKA

------------

Namaku Agus, lengkapnya adalah Agus raharjo, saat ini usiaku sudah 40 tahun, aku bekerja sebagai seorang wiraswasta di bidang elektronik, maksudnya aku membuka toko elektronik cukup besar di kota tempat tinggalku, aku tinggal di kota solo jawa tengah.

Aku memulai usahaku sejak aku berhenti bekerja di salah satu bank, padahal saat itu karierku cukup berkembang pesat, namun papi memintaku untuk terjun mengelola bisnis keluarga, aku adalah lelaki satu-satunya di keluarga, dari 3 bersaudara hanya aku yang lelaki, kedua adikku adalah perempuan.

Sebagai anak yang berbakti pada orang tua, aku mengikuti permintaan papiku itu, saat itu aku baru bekerja selama 5 tahun jadi bankir, walaupun memang di awal papi yang memintaku, namun jiwa pengusahaku terus bergelora.

Jujur aja, aku bekerja sebagai bankir juga karena aku merasa sayang dengan kuliahku, sebagai bankir aku lama-lama merasa jenuh dengan rutinitas pekerjaanku, menurutku pekerjaanku sebagai bankir hanya memberi imbalan 30% dari 100% kerja kerasku.

Dalam kurun 5 tahun bekerja disana, aku berhasil mendapat nasabah yang cukup besar, kemampuanku dalam melobi membuat banyak pihak yang merasa tertarik bekerja sama dengan bank kami, salah satu perusahaan garmen besar menjadikan bank kami sebagai bank untuk membayar gaji para karyawannya , bahkan perusahaan tersebut menjadi nasabah kredit di bank kami, dan selama ini tak ada masalah kerjasama antara bank tempatku bekerja dengan perusahaan garmen tersebut.

Semua itu terjadi karena lobiku yang sangat mumpuni, entahlah sejak dari kecil aku dikaruniai bakat untuk bisa membujuk pikiran orang, jika ada tim lain yang mengalami kesulitan melobi calon partner "gede", pimpinanku kemudian mengalihkan padaku, anehnya seolah menjadi mudah saat aku yang menanganinya.

Aku termasuk pria yang lambat menikah, namun bukan berarti aku tak pernah berhubungan seksual dengan wanita, sejak usia 20 tahun aku sudah mengenal seks, kadang kulakukan bersama pacarku, kadang aku jajan mengunjungi panti pijat, sambil rileks sekalian tegang hehehe.

Aku menikah dengan istriku saat aku berusia 30 tahun, usia istriku sendiri saat itu baru 22 tahun, dia baru saja lulus dari sebuah akademi.

Aku mengenal istriku saat aktif mengikuti kebaktian minggu, aku sendiri tak terlalu religius, kebaktian minggu aja jarang-jarang aku datangi, namun 1 tahun sebelum menikah, saat paskah aku melihat ada seorang gadis cantik sebagai anggota paduan suara yang sedang bernyanyi di mimbar.

Gadis itu sangat cantik sekali, kulitnya putih, matanya cukup besar, dan yang membuat aku jatuh hati adalah senyumnya yang terkesan sensual, setiap gadis itu tersenyum, aku merasakan ada getaran di hatiku..gimana ya aku mendeskripsikannya, seperti geregetan gitu.

Tak butuh lama bagiku untuk bisa menaklukan hatinya, kami kemudian berpacaran, sejak itu hari-hariku seolah berwarna, 1 tahun berpacaran aku kemudian melamar pacarku, aku saat itu baru saja terjun penuh mengelola usaha elektronik keluarga, dengan kemampuan manajemen dan pengalaman melobi saat bekerja di bank, usaha elektronik kami berkembang pesat.

Toko elektronik kami bahkan terpilih sebagai penjual resmi brand elektronik ternama asal korea, dan jepang, namun walau sukses aku tak tertarik untuk mengembangkan sayap membuka cabang di tempat lain ataupun diversifikasi usaha ke bidang yang lain.

Mengelola satu toko saja bagiku sudah kewalahan, oh ya saat ini aku mempunyai 20 orang karyawan, baik itu tenaga penjual, tukang antar, dan bagian gudang, aku mempunyai 3 buah mobil pickup untuk mengantar barang-barang yang dibeli oleh konsumen kami, jika barang yang mereka beli ingin diantar, tokoku punya layanan antar sampai kerumah pelanggan, tentunya dengan tambahan biaya lagi.

SUAMI KEDUA ISTRIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang