" ˡᵉᵃᵛᵉ ᵃ ʷᵒᵘⁿᵈ "

16 4 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"sekarang mas maunya gimana? saya berpikir untuk nyerah mengejar kamu."

"Mas gak tau untuk sekarang. Semuanya sudah ditangan Tuhan. Tapi mas mohon tahan sebentar lagi.
Saya masih menunggu hasil sholat istikhoroh kamu.
Semoga hati saya terbuka untuk kamu, setelahnya."

Lalu ia menghadap ke arahku. Dengan tatapan yang selama ini aku takutkan. Takut jika aku semakin ingin berada selalu disampingnya, tidak bisa pergi dan menyerah.

Dia masih menatapku dalam.
Aku hanya memohon agar ia tidak tersenyum tulus kepadaku kali ini.
"Ku mohon jangan tersenyum...." Lirih ku dalam hati.
Tapi sayangnya.
Dia tersenyum dan segera berbicara.
Aku menahan mati - matian air mataku.

"Maaf jika saya selalu membuat harapan buat kamu selama ini. Dan saya malah belum bisa 'melihat' kamu. Tapi-"

ucapnya terpotong dan memegang tepat didadanya sendiri. Lalu melepaskannya dan mengambil tanganku yang sedari tadi tergenggam menahan tangis.
Ia membuka genggamanku dan beralih ia yang menaruh tangan besarnya tepat di telapak tanganku.

"-saya titipkan hati saya kepada kamu. Saya tidak janji. Tapi ini pembuktian saya. Mas akan berusaha mencintai kamu. Jangan berharap hasilnya. Jujur saya takut. Takut saat saya mulai membuka hati. Kamu malah menjauh pergi."

Aku sudah tidak tahan lagi. Tujuh tahun bukan hal yang mudah. Untuk berharap dan menunggu seperti ini. Sekarang. Aku ingin memeluknya erat. Tapi tidak bisa. Bukan karena aku takut ia akan marah. Perkaranya.
Aku masih bukan siapa - siapanya.

"Maaf saya harus pergi !?"
selamanya dari hidup kamu.

Sambungku dalam hati.
Aku bergegas pergi. Pergi dan berlari sejauh - jauhnya. Aku sudah putuskan.
Aku akan melupakannya.
Akan mengikhlaskannya. Terserah. Terserah Tuhan bagaimana akhirnya.

"maaf....saya tidak berani mengungkapkan cinta saya. Saya takut...takut kamu pergi disaat saya mencintai kamu begitu dalam. Seperti sekarang. Saya akan mengejar kamu setelah ini. Seperti apa yang telah kamu lakukan tujuh tahun berlalu. Saya akan merasakan sakitnya dirimu selama ini."

Lelaki itu sesekali meneteskan air matanya. Dan melihat wanita yang ia cintai menjauh. Pergi.

Aku pergi. Dan hanya mampu tersedu - sedu. Menangisi semuanya. Dan membuang semua kenangan tentangnya. Yang terasa mustahil untuk dilupakan.
Terima kasih.
Sudah menorehkan luka dan harapan.
Sekaligus kebahagiaan saat disampingmu. Selama tujuh tahun ini.
Sangat berarti buatku.




SALAM SENDU DARI PELAKU RINDU.

VOMMENT PLEASE~
HAPPY GOOD DAY.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

h͟i͟s͟t͟o͟r͟i͟a͟ t͟r͟i͟s͟t͟e͟ƔTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang