Na Jaemin, seorang lelaki yang mempunyai senyuman yang indah, tidak menyangka aku akan bertemu dengannya yang telah memberi 1001 makna di dalam kehidupanku
" saya nak jadi bintang, sebab mama kata kalau kita rindukan seseorang yang sudah tiada lihat...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
• •
HAPPY READING🌷
Aku terbangun dan memegang kepalaku yang terasa berdenyut-denyut itu, rasanya seperti kepala aku baru di hempap buah kelapa
Aku melihat sekeliling, aku di mana? Kenapa aku berada di sini? Apa yang berlaku?
Setalah lama aku menyoal diri aku sendiri baru aku ingat yang ada seseorang membaling bola ke arah aku dengan kuat menepati kepala aku dan aku pingsan
Pintu yang di kuak seseorang itu membuatkan aku memandang ke arahnya, sekujur tubuh yang aku sangat kenali masuk dengan muka yang agak panik
" jaehi awak okay? " soalnya sambil memegang kedua pipiku dan membuatkan bibirku agak muncung seperti mahu mencium orang
Aku terkaku sebelum mangangguk kecil, dia melepaskan nafas lega dan melepaskan tangannya yang melekat di pipi aku tadi
" apa yang berlaku? " soalku padanya
" naeun baling bola pada awak dan awak pingsan " jawabnya, aku terdiam kenapa naeun sanggup baling bola pada aku? Aku ada buat salah ke pada dia?
" jaemin awak tak masuk kelas? " soalku padanya, dia menggeleng kecil
" tak, cikgu jungsuk suruh saya jaga awak sampai awak sedarkan diri "
Aku mengangguk faham, ingatkan dia risau dekat aku tadi rupanya cikgu jungsuk yang menyuruhnya menjaga aku hrmm kenapa aku rasa sedih ni?
" kepala awak masih sakit? " soalnya, aku mengangguk kecil
" ermm.. tapi tak sesakit tadi " kataku sekarang dia pula yang mengangguk kecil
" awak pergi lah masuk kelas saya okay je sorang-sorang dekat sini "
" no! " suaranya agak sedikit keras membuatkan aku melihat ke arahnya dengan kerutan di dahi
" kenapa? " soalku
" saya risaukan awak, kepala awak masih sakit saya takut awak akan pingsan lagi nanti macam mana? " katanya risau, aku tergelak kecil. Ternyata dia memang risaukan aku, boleh aku menjerit sekarang?
" saya okay lah awak tak perlu risau, saya tak mahu awak tinggalkan pelajaran demi jaga saya "
" tapi saya di beri tugas untuk menjaga awak bukan? It's okay pasal pelajaran saya boleh tanya jeno nanti " jaemin masih berkeras nak menjaga aku di sini, aku mengeluh kecil dan membiarkan dia menjaga aku di bilik rawatan ini walaupun aku kekok sebenarnya tapi aku tak ada pillihan lain selain membiarkan sahaja dia menjaga di sini
