Bad Day

2 0 0
                                    

Sudah sebulan lamanya aku bersekolah dan pertemananku dengan Ale,Arga,Ridwan,dan Alka semakin akrab. Kalian tanya Anisa? Ya akrab sih tapi gak seakrab sama mereka berempat temen-temen somplak gue,eh? Enggak ding yang waras cuman Alka hehehe. Ya gitu deh pernah sekali aku mencoba bergabung dengan gengnya Anisa tapi malah di sana aku bingung sendiri karena bahasan mereka yang enggak aku pahami,ya..bahasan mereka seputar alat-alat make up,tempat nongkrong yang lagi ngehits,cara naikkin followers dan masih banyak lagi dah pokoknya. Lah aku yang nolep ya gak tau apa-apa dong hehe//garuk kepala yang gak gatel// Aku aja gak bisa make up di ajak bahas gituan ya mana saya tahu orang aku aja ke sekolah cuma pake pelembab,sunscren,abis itu bedakan lipgloosan dah selesai kagak ada acara pakai blush on,eyes shadow,eyeliner segala kaya temen-temen aku di sekolah. Seperti biasanya hari ini aku sekolah,setelah selesai bersiap-siap aku langsung berangkat sekolah dan pamitan sama nenek adikku sudah berangkat tadi di jemput temannya sementara mama dari semelam tidak pulang entah kemana.

Aku berjalan menuju Halte tempat biasa aku menunggu bus,sambil sesekali menedang kerikil sembarang arah. "Ibu aku pengen ini...!" Terdengar Suara anak kecil yang sedang memeluk sepatu di depan toko sepatu yang aku lewati,sepertinya dia sedang merajuk. Sementara sang ibu sedang membujuk anaknya untuk melepas sepatu yang ada dipelukkannya untuk mencari yang lain saja "Sayang cari yang lain ya...harganya terlalu mahal..." bujuk sang ibu "Tapi aku suka ini bu..." sang anak nampak mengerucutkan bibirnya "Yang lain juga banyak yang lebih bagus. Jangan yang ini ya...ibu belum gajian besok kalau ibu sudah gajian kita balik lagi kesini buat beli yang ini ya..." bujuk lagi sang ibu "Ya udah deh aku cari yang lain,tapi janji ya besok kalau ibu sudah gajian beli yang ini. Sepatu aku bawahnya sudah rusak bu..." Kata sang anak sambil menaruh kembali sepatu itu dengan setengah hati. Sang ibu nampak berfikir sejenak dan akhirnya tersenyum pada sang anak "Ya sudah adek boleh beli yang ini. Tapi harus janji sama ibu gak boleh nakal lagi sama adek dan harus rajin belajar ya.." kata sang ibu menuruti keinginan sang anak "Hore!!! Makasih ibu...iya aku janji" kata sang anak agak berjingkrak karena senang,anak itu kembali mengambil sepatu itu dan berlari ke arah kasir. "Astaghfirullah...kenapa aku jadi perhitungan sama anakku sendiri. Aku kerja juga untuk anak-anakku" gumam sang ibu tapi masih bisa di dengar olehku.

Deg...

Seketika aku berfikir kenapa mamaku tidak seperti ibu-ibu tadi yang sayang sama anaknya. Bahkan mamaku saja setiap aku meminta uang untuk membayar sekolah dia selalu menolak dengan alasan tidak ada uang lah,atau "Iya! Iya! Mama tau gak usah diulang-ulang terus. Capek mama dengernya!!"  Setiap aku mendengar itu hatiku berteriak "Mah!!! Tapi ini tanggung jawab mama...kalau mama gak ada niatan buat ngurusin aku kenapa mama dulu ngelahirin aku?!! Aku capek ma! Capek!!! Masih belum cukup apa aku kehilangan keluargaku yang dulu karena perceraian kalian?! Mungkin mama berfikir gak akan berpengaruh apa-apa padaku. Cih! Mama salah besar! Aku juga sakit gak cuma mama aja tapi kenapa aku yang jadi pelampiasan kemarahan mama?!!! Salah aku dimana?!! JAWAB!!!!!!" tapi mirisnya semua itu cuma bisa aku ucapakn dari dalam hati aku. Setiap aku mau menjawab semua ucapan pedas mama padaku tiba-tiba semua kata-kata itu tersangkut ditenggorokanku dan tidak bisa keluar hingga membuat dadaku sesak. Hingga akhirnya aku lebih memilih untuk bungkam dan pasrah menerima semua caci makian mama padaku.
Hah...sudah lah lupakan saja soal kisah kehidupanku yang miris ini. Akupun melanjutkan perjalananku menuju halte. Hatiku terasa berdenyut nyeri memikirkannya. "Huft...yang sabar ya Violet aku yakin kamu kuat kok" ucapku menyemangati diriku sendiri sambil mengepalkan kedua tanganku.

Aku menunggu bus di Halte salama beberapa menit sambil memainkan HPku karena ada pelanggan yang ingin membeli daganganku sambil sesekali melihat ke langit. Cuaca hari ini agak tidak bersahabat tidak ada Matahari yang bersinar terang di langit gak ada langit biru,yang ada sekarang cuma awan hitam dan udara yang agak sedikit dingin "Mudah-mudahan aja hari ini gak hujan mana gue gak bawa payung,balik ke rumah udah jauh males ah yang ada entar gue telat. Moga aja ada Malaikat lewat dan denger do'a gue" gumamku. Akupun melanjutkan aktivitasku tadi yaitu melayani pelangganku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kenapa Aku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang