Aku capek dan lelah dengan semua ini...
Aku ingin berhenti...Malam sudah menunjukan pukul sepuluh malam malam ini cuaca agak panas membuatku kesulitan tidur,aku sudah mencoba mencari posisi yang yaman untuk tidur mulai dari terlentang,miring ke kiri,ke kanan,tengkurap, tapi tetap saja mata ini susah untuk diajak kerjasama. Karena gabut akhirnya aku putuskan untuk menuju meja belajarku lantai yang dingin mencumbui kakiku yang tidak beralaskan apapun. Setibanya di depan meja belajar akupun membuka lacinya mengambil buku itu buku yang selama ini menemaniku dan mengetahui semua rahasiaku dan perasaanku,semuanya aku curahkan dibuku ini tanpa terkecuali. Aku kembali menuju kasur dan duduk bersandar pada tembok kamar mencari posisi yang pas untuk membaca buku. Aku mulai membuka buku itu dan membaca lembar demi lembar isinya,rasanya...sakit,sedih,kecewa,marah,hopeless semuanya menjadi satu. Sesekali aku mengecek HPku yang berdering menandakan ada notifikasi masuk "Ck! cuma WA Unfaedah...gak usah bales lah males" akupun melanjutkan membaca lagi semakin menghayati apa yang aku tulis dibuku ini. "Kenapa aku yang harus merasakan rasa sakit ini Tuhan..." kataku menahan air mata yang akan menerebos keluar "Rasanya buat apa aku hidup kalau sakit yang selalu aku rasakan..." tanpa sadar sebulir air mata berhasil menerobos keluar dari mataku dan membuat anak sungai kecil dipipiku,akupun menggapusnya dengan tangan. Melanjutkan membaca,malam semakin larut dan aku masih belum tidak bisa tidur. Nenek dan adikku sudah tertidur nyenyak di kamarnya masing-masing. Tiba-tiba HPku berbunyi lagi menandakan ada pesan yang masuk "Siapa sih yang malem-malem WA" kataku sambil memngambil HP yang ada di sampingku.
Satu pesan dari Ale
Ale : "Violet kamu udah tidur?"
Violet : "Belum"
Ale : "Kok belum? Inikan udah malem..."
Violet : "Aku gak bisa tidur"
Ale : "Sama dong! Aku juga gak bisa tidur. Hehehe"
Violet : " Owh...gitu..."
Ale : "Kamu lagi ngapain?"
Violet : "Baca buku biar cepet tidur. Kalo kamu?"
Ale : "Owh baca buku. Gak lagi ngapa-ngapain sih tadi abis mabar sama anak sebelah:v terus aku lihat kamu masih Online ya udah aku chat kamu :D"
Violet "Emang kamu mau ngomong apa?"
Ale : "Gak ada sih cuma belum puas lihat kamu di sekolah :)"
Violet : "Kan besok masih ketemu lagi..."
Ale : "Gak sabar ngobrol sama kamu lagi abis kamu anaknya asik ditambah lagi kamu cantik..."
Violet : "Gombalan Lo gak mempan di gue!" Balasku pada Ale sambil menahan mual. Akupun mematikan HP malas diganggu siapapun. Dah lah tidur aja sambil memposisikan badan mencari posisi yang nyaman. Huft...suaranya membuang napas,tanpa sadar air matanya keluar dan ia buru-buru mengelapnya.
.
.
.
.
.
Tok tok tok
Adikku langsung membuka pintu kamarku dan masuk bahkan sebelum diizinkan olehku,aku yang sedang menyipakan buku pelajaran malas menoleh padanya karena aku tau apa yang akan dia minta. Hari ini masih pagi dan aku sengaja berangkat pagi karena sekarang aku piket kelas.
"Kak!" Panggil adikku "Apa?" Balasku tanpa menoleh padanya "Minta duit dong!" Sambil menjulurkan tangannya kearahku "Ck! Kan kemaren udah dikasih mama,boros banget sih" kataku padanya. Heran deh kenapa Dina sangat boros padahal kemarin udah dikasih uang 50k,anak SMP jajan apa sih 50k ludes dalam sehari? Adikku memutar bola matanya malas "Ck! Udah abis kemaren aku traktirin temen aku di sekolah. Tinggal kasih apa susahnya sih!" Mulai berani padaku "Ogah! Minta aja sana sama mama kamu,kakak gak punya duit. Kakak aja gak pernah di kasih duit sama mama kamu. Kalo kamu minta kakak,kakak minta siapa dong?!" Jawabku ketus. Memang aku dan adikku tidak pernah akur,kita itu bagaikan air dan minyak tidak akan pernah bisa bersatu apa lagi akur. Sebenarnya bukan aku yang menjauhinya tapi karena kelakuannya padaku yang tidak pernah hormat sedikitpun padaku bahkan sangat berani padaku yang bisa dibilang lebih tua darinya yang membuatku malas dengannya apa lagi cari masalah,makannya aku lebih memilih diam,bodo amat,dan cuek.
"Duit lo kan banyak,gue tau lo itu jualan online ya pasti duitnya banyak lah! Buktinya bisa beli itu semua" sambil menunjuk ke pojok kamarku tempat aku menaruh barang pesanan pelangganku "Kan nanti mereka bayar jadi duit gue balik. Lagian itu duit mau gue pake buat beli keperluan sekolah" jawabku "Halah! Keperluan sekolah nanti juga gak papa kali?! Yang penting gue ada duit dulu" sambil ngobrak-ngabrik laci "Heh! Mau ngapain lo?!" Tanyaku yang melihat adikku sedang mengobrak-abrik laciku "Dompet Lo mana?" Tanyanya nyolot "Buat apaan sih?" Tanyaku "Ya mau ambil duit lo lah...! Ck! Kok gk ada sih" sambil menutup laci dengan kasar "Huh! Dasar kere!!!" Sambil berjalan keluar kamar,sebelumnya dia sudah mendorongku. Aku hanya bisa menghela nafas kasar atas perlakuan adikku padaku selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Aku?
Mystery / ThrillerViolet Anastasya yang sekarang berusia 16 tahun dia adalah gadis yang cantik dan manis. Dia adalah anak yang ceria dan menyenangkan di sekolahnya, setidaknya seperti itulah kata teman-teman di sekolahnya. Tapi ada satu hal yang tidak mereka tau, ada...