Prolog

47 0 0
                                    

Gue ketakutan. Rasanya seperti berada di tengah-tengah dunia yang gue nggak kenal, dikelilingi oleh orang asing yang bisa saja berbuat jahat kapan saja. Gue dipaksa untuk melepas keyakinan gue akan Tuhan dengan ancaman-ancaman keselamatan. Sementara gue hanya bisa menangis. Sampai ada seorang laki-laki, yang gue yakini dia adalah salah satu anggota dari keluarga besar gue, datang menghampiri dan memeluk gue.

"Saya takut," kata gue ke dia.

Air mata gue udah nggak bisa ketahan.

"Nggak usah takut. Kamu ikutin aja orang-orang ini. Mereka nggak jahat kok," katanya dalam nada bicara yang dingin, kejam, dan nggak ingin gue dengar lagi untuk kedua kalinya.

Gue berada di antara dua pilihan yang nggak pernah ingin gue pilih: mati atau ikut aliran sesat orang-orang ini.

Ini adalah mimpi paling buruk yang pernah gue alami sejak awal tahun.

Mimpi BurukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang