Bagian 1

25 0 1
                                    

Seperti kebanyakan mimpi yang lain, gue nggak tahu bagaimana awalnya sampai akhirnya gue bisa ada di situasi yang benar-benar gila dan nggak bisa gue kontrol itu. Gue bukan control freak, jujur, tapi kalau ada sesuatu yang paling nggak gue inginkan untuk dihadapi adalah hal-hal buruk yang terjadi di luar kontrol gue.

Gue tidur cukup awal semalam tapi memang kondisi mental gue belakangan ini tidak terlalu baik. Gue selalu berusaha untuk tetap waras jadi gue bisa menjalani hidup dengan "normal". Paling tidak, pekerjaan gue beres dan gue bisa punya waktu rehat sebentar main Genshin Impact di antara kesibukan gue yang nggak sibuk-sibuk banget sebenarnya tapi selalu kacau karena manajemen waktu yang parah. Kalau gue nggak salah baca, gue pernah ingat ada yang bilang kalau mimpi datang dari alam bawah sadar dan kondisi mental kita. Dan ya mungkin memang kondisi mental gue sedang kacau banget sampai-sampai dalam satu kali tidur, gue didatangi dua mimpi buruk bergiliran tapi entah gimana saling berkaitan.

Kadang mimpi gue di hari ini bisa nyambung di hari yang lain. Atau mimpi-mimpi gue di hari yang berbeda berada dalam sebuah universe yang sama. Gue bisa mengingat tempat mimpi itu terjadi sehingga ketika mimpi lain datang di hari yang berbeda dan tempatnya terasa familier, gue akan langsung bisa mengenalinya. Pernah suatu hari gue mimpi naik mobil di sebuah kawasan berbukit dengan jurang-jurang terjal di pinggirnya, lalu di salah satu jurang ada persimpangan menuju pedesaan. Satu hari gue mimpi pernah jalan kaki ke sana cari musala, di hari lain gue mimpi sedang ada di dalam mobil dan melewati persimpangan itu, di hari yang lain lagi gue kembali ke tempat yang sama tapi dalam situasi mimpi yang berbeda.

Dari semua mimpi yang gue alami, seringkali memang random. Kayak gue pernah cerita pernah mimpi ketemu Chanyeol makan arem-arem di mall. Pernah mimpi ketemu Luhan di dekat selokan. Yang terakhir gue mimpi ketemu Siwon di parkiran kantor dan akrab banget kayak orang udah kenal lama. Oh sama gue pernah mimpi ketemu Yunho di depan gang rumah gue dan kita ngobrol kayak tetangga lagi ngebahas acara 17-an di kampung.

Tapi mimpi gue hari ini seburuk itu sampai-sampai gue nggak mau ingat-ingat lagi. Tapi anehnya ingatan soal mimpi itu tetap datang ke gue dan menghantui kepala gue bahkan setelah setengah jam gue bangun. Sampai akhirnya gue memutuskan untuk menuliskannya.

Ini mimpi paling buruk gue di tahun 2021 dan gue nggak mau lagi dapat mimpi kayak gini.

Semua berawal ketika gue dan seorang perempuan seumuran gue, atau mungkin beberapa tahun lebih muda dari gue, tiba-tiba saja ada di sebuah lokasi yang mirip-mirip kawasan deket rumah gue. Lokasinya kayak nggak jauh dari rumah gue mungkin sekitar 200 atau 300 meter. Masih di kawasan kampung gue juga. Suasana hari itu sedang hujan atau baru habis hujan karena yang gue ingat sekitarannya basah. Jalanan beraspal kasar yang gue jejaki juga terlihat basah, daun-daun dari tumbuhan liar di sekitar tempat itu juga terlihat lebih hijau dari biasanya dan gue bisa melihat bekas air hujan di atasnya. Anehnya hari itu nggak terlalu mendung.

Perempuan ini, gue nggak tahu siapa, gue nggak kenal dan nggak terasa seperti gue kenal. Biasanya mimpi gue selalu spesifik ke satu orang. Kalau gue bisa mengenali Siwon, Chanyeol, Yunho, dan Luhan, biasanya orang-orang yang datang ke mimpi gue juga bisa gue kenali. Tapi perempuan ini nggak bisa.

Gue mencoba buat cari tahu (entah dalam mimpi atau ketika gue sudah bangun dan mengingat-ingat kejadian dalam mimpinya) siapa perempuan ini. Tapi bahkan gue nggak bisa mengenalinya sebagai orang terdekat gue. Dia nggak ada dalam daftar perempuan seusia dia yang gue kenal.

Perempuan ini tingginya nggak jauh dari gue, agak lebih pendek mungkin satu atau dua sentimeter. Perawakannya proporsional tapi mungkin agak sedikit gempal. Tipe perempuan yang kayaknya akan mengeluh berat badannya naik padahal menurut gue dia baik-baik saja dan oke-oke saja. Dari cara gue ngomong ke dia dalam mimpi itu bisa dipastikan kita dekat satu sama lain. Gue nyaman sama dia bahkan gue kayak beberapa kali menggenggam pergelangan tangan dia buat mengajak dia lari.

Mimpi BurukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang