[1] Begin

67 11 13
                                    

[ Tap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Tap.. Tap.. Tap..]

Ini hari pertama aku bekerja disebuah perusahaan yang selama ini aku mimpikan. Siapa yang tidak mengenal Ivory Group? Perusahaan Media nomor 1 di Indonesia. Tentu saja, aku merasa sangat senang sekaligus bangga.

[1 week ago]

Aku baru saja merapikan meja kerjaku, bersiap untuk pulang hingga tiba-tiba saja dehaman seseorang menghentikanku.
"Dimara," Sontak aku menoleh, ternyata Pak Janu. Beliau adalah Branch Manager kami. Tumben beliau belum pulang?

"Iya pak?" Jawabku. Beliau mengangkat sebelah alisnya sembari bersiap berlalu. "Kamu ikut saya ke kantor, ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu."

Aku bergegas bangkit dan kini mengekori beliau masuk kedalam kantornya. "Ada apa ya pak?"
Beliau berdeham lagi. "Duduk dulu,"
Beliau menatapku lurus-lurus seraya mengelus-ngelus perlahan dagunya. Kenapa suasananya jadi awkward gini?

Beliau berdecak sebelum akhirnya angkat bicara, "Kamu tahu perusahaan media pusat, Ivory Group kan? Baru-baru ini ada pegawai yang mendadak cuti, sedangkan mereka akan segera launching "majalah elektronik" mereka.

"Iya pak, lalu?" Beliau terdiam menatapku sesaat. "Mereka kekurangan orang, jadi saya putuskan untuk memutasikan kamu kesana."

[...]

Mataku mengerjap tak percaya. "S-saya pak?! Saya dimutasi ke Ivory Group? Beneran saya pak????" Luapku.

"Kamu cukup berbakat, lalu kamu juga punya pengalaman sebagai editor sebelumnya, bukan? So am I, Divisi Marketer dan Pengembang disana sangat cocok denganmu."

Beliau ikut tersenyum melihat senyumku yang meluap-luap. "Kamu akan mutasi 1 minggu dari sekarang, selamat."

"Terimakasih pak!! Sungguh saya sangat  berterimakasih sudah merekomendasikan saya!!" Pekik ku kegirangan sebelum bergegas meninggalkan kantor pak Janu.

Yess!! Mulai minggu depan aku adalah pegawai dari Ivory Group. Kuperjelas lagi IVORY GROUP! []

Disinilah aku sekarang, memandangi meja kantorku dengan takjub. Terasa seperti mimpi bagiku!

"Hei," terlihat sebuah kepala menyembul mengintipku dari depan meja. Kurasa wanita ini duduk persis didepan mejaku. "Yang dari Victory Publisher kan? Kenalin, gue Kalyna." Ia tersenyum seraya menjulurkan telapaknya padaku.

Cantik banget.

Kubalas dan tentunya dengan tersenyum, "Gue Dimara,"

"Gue Shavika! We're  friend right now ya!" Sahut perempuan yang tiba-tiba saja muncul disebelah bilik meja, membuatku terkejut.

"Eh ayam, ayam! M-maaf gue kaget..."

"Buahahahahahaha bobrok juga nih anak!" Tawa Shavika menggelegar keseluruh penjuru kantor.

"Ssst Shav! Pelanin dikit! Lo lupa kalo ketua Tim kita yang baru juga masuk hari ini, ngegantiin pak Agus!"

[Greeeek]
[ Tap.. Tap.. Tap..]

Seorang Pria yang terlihat sebaya dengan kami memasuki kantor. Ia berdiri ditengah kantor seraya menatap kami satu persatu.

Rasanya aku pernah bertemu pria ini sebelumnya. Tapi dimana? Tunggu..! Kemeja hitam longgar, lengannya yang digulung asal-asalan... Ah! Bukannya dia Konsultan Bisnis dari Ivory Group?!

Aku ingat betul dulu pernah mengedit hasil wawancaranya di majalah! Nggak salah lagi wajah dingin itu! Kalau nggak salah namanya Sha..

"Shaddam! Lo nggak salah masuk ruangan?" Celetuk seorang pria yang baru saja masuk dengan secangkir kopi panas di tangannya.

"Duh gue punya temen bego banget, cari masalah ya lo sama Shaddam," Gumam pria lain yang berdiri yak jauh dariku. Kulirik sekilas ID tagnya, Ohh.. jadi namanya Fagan.

[Hening]

"Jadi pengganti pak Agus itu beneran elo? Are you serious? Demi apa lo turun jabatan?!" Pria bernama Fagan itu memecah keheningan.

"Seperti yang lo lihat," Jawab Shaddam singkat, padat, dan jelas. (Actual dan terpercaya)
Seraya beranjak duduk dibilik tepat disamping bilik meja kantorku.

Shaddam duduk membisu, yang terdengar hanyalah bunyi ketukan keyboard pertanda bahwa ia sedang mengerjakan sesuatu.
Kami kembali ke meja kami masing-masing dan suasana hening menyelimuti setelahnya.

Ya, dia Shaddam Arsha Wijaya konsultan Ivory Group yang terkenal dingin dan arogan. Yang sekaligus kini menjadi atasan kami di Divisi Marketer dan Pengembang. []

***

"Anda menyuruh saya untuk PENSIUN DINI?! Anda gila ya? Jangan mentang-mentang anda berperan penting dalam bisnis IG bukan berarti anda bisa semena-mena dengan saya!" Pekik Pak Agus.

*mulai dari sini Ivory Group akan disingkat menjadi IG.

"Dengarkan penjelasan dari saya terlebih dahulu pak Agus. Saya tidak bermaksud untuk menyingkirkan anda, malah saya ingin menawarkan kesepakatan." Jawab Shaddam dengan tenangnya.

"Langsung saja keintinya, Jadi apa yang kamu inginkan dari saya Shaddam?" Tegas Pak Agus.

Shaddam menyeringai sebelum mengawali perkataanya. "Saya menginginkan posisi anda, jadi mari bertukar." Seringai itu semakin mengembang seraya ibu jarinya yang bergerak mengusap kilat di ujung bibirnya, menghapus jejak kopi yang baru ia sesap.

"K-kau waras?!" Gelak Pak Agus tak percaya.

"Seperti yang anda lihat pak Agus, saya serius. Saya sangat menginginkan posisi anda. Surat Demosi sudah saya kirimkan kepada Deputi,"

"Terserah kau saja!" Pak Agus seraya beranjak dengan gusar. Membuat wajah dingin itu perlahan tersenyum penuh arti. []

***

Authors' note: "Ada nggak sih cowok yang rela turun jabatan demi cewek yang diam-diam ia taksir? Jawabannya ADA!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

a Better GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang