00-3

25 2 0
                                    


Note:
judul yang depannya ada angka 00- itu satu bab artinya alur mundur ya.

[]


Waktu seharian ini yang diberikan Tuhan untukku, aku habiskan bersama Nadi.

Photoshoot bersama, mengantarnya pulang, dan mendapat traktiran makan darinya. Bonus cerita dan binar matanya yang berpendar terang.

Ah, iya, satu lagi yang baru ketemukan hari ini darinya; kacamata lensa bulat yang sudah menemaninya sejak sekolah menengah pertama. Kalian harus lihat betapa manisnya dia dengan kacamata itu.

Entah apa rencana semesta mempertemukanku dengan gadis ini. Karena sungguh, jika bukan Esa yang mengkambing hitamkan aku untuk menggantikan dirinya photoshoot hari ini, tentu saja, aku tidak akan mengenal Nadi. Perempuan berambut panjang dengan tinggi semampai, memiliki wajah manis dan multitalenta. Perempuan yang seharian ini tidak berhenti membuatku tersenyum.

Bohong kalau aku tidak berharap bisa lebih mengenalnya dari ini.

"Jam malam kosan gue pukul sebelas."

Suaranya mengembalikanku dari lamunan, mengembalikanku akan senyumnya yang tadi sempat kabur dalam pandangan.

"Aturan dibuat untuk dilanggar, kan?"

Oh mungkin aku sudah gila. Mungkin aku terdengar seperti bocah labil jika benar-benar berpikiran seperti itu, tapi siapa peduli.

"Bener juga." dia menggulum bibir. "Tapi khusus yang satu ini, gue nggak bisa. Aturan di kosan gue strict banget. Telat pulang semenit aja, bisa-bisa lo tidur di luar alias nggak bisa masuk karena gerbangnya udah dikunci dari dalem."

Dia memandangku lekat, sementara aku tidak tahu harus berkata apalagi selain mengantarnya pu--

"....tapi gue juga belum pengen balik ke kosan." Dia tertawa. Manis sekali. "That was fun. Gue seneng bisa hang out sama lo kayak gini. Kita baru kenal hari ini tapi gue udah suka sama lo, Kal. Oh bukan itu. Maksudnya suka yang bukan itu, tapi suka yang lain." dia gelagapan.

"Oke, gue ngerti Nad. Nggak usah panik gitu. Hahahahahaha." Lalu wajahku dilempari kulit kacang. "Kalau gitu, gue ajak ke Jogja lantai dua mau?"

Dia mengernyit. "Gue belum pernah ke sana sih, tapi liat bintang kayaknya keren juga."

Ah, sepertinya semesta sedang memihakku.



[]


Happy Kala waktu kencan pertama.

Happy Kala waktu kencan pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ GOT7 Fan Fiction ]  CAPILLARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang