Chapter Two

3 1 1
                                    

livina membaca peraturan ke 13-15

"13. tidak boleh keluar asrama setiap malam selasa kliwon, 14.tidak boleh diluar asrama mulai jam 18.00, 15.tidak boleh memasuki asrama nomor 66 di koridor 4" livina sangat bingung

livinda mempertanyakan kpd miss vivi "emang kenapa miss kok tdk di perbolehkan" tanya livinda bingung

miss vivi menjawab dgn enteng "ikuti saja peraturan itu, apa kalian sanggup?" tanya miss vivi
dan mereka berdua mengangguk kan kepala mereka
"ini kunci asrama kalian, nanyi miss dina akan mengantarkan kalian" ucap miss vivi

"mari saya antar ke asrama kalian" ajak miss vivi
mereka berjalan menaiki lift. livina sedari tadi sangat tidak nyaman karena di ikuti sosok wanita yang menangis darah
livinda yang menyadari juga dia mencoba bertanya ke miss dina namun di tahan oleh livina

"nah itu asrama kalian, inget ya pesen miss vivi" ucap miss dina disusul oleh senyuman manis
mereka hanya mengangguk

didalam asrama mereka, livina dan livinda segera membereskan barang-barang mereka
"asramanya elit jg trnyta kak, toilet aja di dalem ada kulkas kecilnya pula" ucap livinda
"iya dek bener banget" jwb livina
livina menanyakan kpd livinda soal tadi yang mereka liat
"tadi kamu liat jg dek? tnya livina dan livinda hanya mengangguk
"aneh ga sih kak, asrama se elit ini sampe ada hantu model kaya tadi" ucap livinda "kayanya emang ada yg aneh di asrama ini" sambung livinda
"udah yuk istirahat besok kita udah mulai sklh" ajak livina

🌻⛓️

keesok harinya mereka bergegas untuk bersiap siap.
"dek buru dek" ajak livina, livinda menjawab "iya kak udah ni" jwb livinda
mereka berdua pun keluar dari kamar mereka

"haii kalian murid baru ya" sapa seorang anak di seberang sana
livina dan livinda bingung "kalian ngajak bicara kita? tanya livina dan livinda
orang diseberang terkekeh "emang ada orang lain selain kalian?" tanya orang itu
livina dan livinda pun ikut tertawa "hehe iya jg" jwb mereka
"oh iya kenalin, gua asila kamar gua tuh dibelakang kamar kalian, dan ini hanum temen sebelah kamar gua" asila memperkenalkan diri dan temannya
"aku livina, dan ini adek kembaran gua livinda" jwb livinda
tak lama hanum meninggalkan mereka "gua duluan" ucap hanum

asila menghela nafasnya "maafin hanum ya, dia msh sedih habis ditinggal sahabat kita yg kemarin baru meninggal" kata asila
livina pun penasaran "sahabat kalian? siapa namanya kalo boleh tau" tanya livina
"namanya lidya" tanya asila
"lidya?" livinda memperjelas lagi
asila menghela nafas lalu bercerita "iya, lidya meninggal scr tbtb dan misterius banget dan pas di temuin keadaan dia sangat menggenaskan" ucap asila yg sdh hampir menangis
livinda menyadari emosional asila tdk stabil lalu mengajak mereka berangkat
"eh udah yuk nnti malah telat" ajak livinda
dan mereka mengangguk dan berjalan

🌻⛓️

dikelas tiba-tiba livina merasakan sesuatu
livina seketika seperti orang kesurupan, livina merasa bahwa dia dibawa ke tempat yang gelap banget
"tolong, t-tolong aku" teriakan seorang gadis yg membuat livina terkejut
"kamu harus mati, darah kamu harus segera ditumbalkan" ucap seorang wanita kepada gadis itu
livina penasaran dan mengahampiri mereka. betapa terkejutnya yang dilihay livina adalah
"lidya" teriak livina histeris
livina menangis sejadinya. livina menyaksikan sang adik di bunuh dengan keji oleh seseorang
tiba-tiba livinda masuk ke kelas livina, iya memang mereka beda kelas
livinda memegang tangan livina
"kak, kak bangun" livinda membangunkan livina, livina pun tersadar
semua kelas ketakutan dan keheranan
"kak kenapa?" tanya livinda
livina menjawab "engga papa dek" ucap livina
livina meminta maaf kpd teman seisi kelasnya, dia berkata kalo perut dia sdg sakit makanya seperti itu

🌻⛓️

bell berbunyi menandakan istirahat telah usai

"livina" panggil hanum
livina menoleh "iya hanum ada apa?” tanya hanum
hanum menatap intens livina "kamu kakak lidya kan, kamu anak spesial jg kan?" tanya hanum
livina terkejud "m-maksud kamu?" tanya livina terkejut
hanum pun menjawab "kamu anak indigo yang memiliki kelebihan yang lebih hanya dengan menyentuh benda yg berhubungan dgn sesuatu dan kamu akan kembali ke masa sebelum" ujar hanum "dan livinda adek kembaran mu itu juga, ttpi dia bisa melihat masa yg akan datang" ujar hanum
livinda tiba-tiba datang "bagaimana kamu bisa tau?" tanya livinda
hanum menjawab "aku jg seperti kalian, tp aku tidak se spesial kalian" kata hanum
"maafin aku td pagi cuekin kalian gitu aja" ucap hanum
livina dan livinda menjawab "gapapa"
"oh iya kata asila kalian sahabatan sama lidya ya? tanya livinda
hanum menarik nafas berat "aku nyesel gabisa nyelametin lidya, aku bukan sahabat yg baik buat lidya" hanum terisak dlm tangisannya
livina dan livinda lalu memeluk hanum "tidak bukan kamu yg salah tp orang itu yg salah" ujar livina
hanum dan livinda bingung "orang itu? siapa?" tanya livinda
livina menjelaskan semua kalo dia melihat lidya dibunuh dengan keji oleh wanita berjubah hitam

"jubah hitam?" tanya livinda dan hanum

Jangan lupa vote ya!!
vote dari kalian buat author semangat nulisnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Twins Indigo [Misteri Kematian Lidya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang