"hari ini sekitar siang, kak kao mau ke sini."
dengan menutupi mulutnya yang penuh kunyahan gyoza dengan telapak tangannya, san bertanya. kebingungan. "kak kao yang mana?"
"supassara. astaga, sori nggak rinci," koreksi lisa setelah duduk dengan posisi benar di samping adiknya.
san menoleh sebentar ke belakang. lalu ibu jarinya ia arahkan ke belakang, tanda kakaknya mesti melihat apa yang ia lihat barusan.
"kenape dia yang dateng?" sontak lisa langsung memutar badan ke belakangnya. dua bola matanya melebar sejenak. ia tak jadi menyuap sepotong gyoza ke mulut dan malah menghampiri tamu yang ditandatanyai perundangannya itu.
"ngapain di sini, younghoon???" tanya lisa. langkahnya sengaja ia majukan, membuat younghoon pun otomatis melangkah ke belakang. secara tidak langsung, lisa menuntun younghoon ke pagar rumah.
"mau ngerjain soal kimia dua hari yang lalu....?" jawabannya terdengar ragu. "eh, kenapa kita jadi di deket pager, ya?"
"kimia apa, younghoon?? kamu anak ips..."
"kan kita duduk sebangku.."
bagus. kimia di jam pertama, di kamis ini!!! lisa menyukai ini!!!!oh, itu bukan sarkasme. lisa betul-betul menyukainya. she enjoyed her learning way too much sampai baru sadar ada sosok lain menduduki bangku sampingnya setelah ia berpinta, "eh, geseran dikit, dong?"
"lo siapa? astaga?? eh???? younghoon nggak sih, ini??" lisa turut bergeser saja. volume suaranya juga ia kecilkan.
younghoon mengangguk polosnya.
"ngapain??? kok punya, sih, nyali ke kelas jurusan lain waktu pembelajaran??"
"eh, bentaaaarrr. jangan nunduk-nunduk gini lagi, dong? leher gue sakit.."
keduanya bersamaan berganti posisi duduk menjadi tegak. younghoon dengan posisinya yang sudah nyaman, menjawab pertanyaan lisa.
"mau ketemu kamu."
".........................kita deket?"
younghoon jadi salah tingkah. "ya... deketin aja?"
"hah??"
"kerjakan halaman 126 sampai 128 dengan teman sebangku kalian. deadlinenya minggu depan di pertemuan kita selanjutnya, bisa dicicil sekarang sampai jam kimia habis. eh, itu..! kamu.. yang meluk tas ransel di bangku kedua dari belakang," setelah penugasan dijelaskan, ternyata pandangan ibu kimia jatuh pada younghoon. murid yang asing ia lihat di kelas ini.
"....muhun..?" younghoon makin erat memeluk ransel kuning lisa. menutupi badgenya. diam-diam sang pemilik memukul-mukul pelan lutut younghoon untuk tidak menyebabkan kerutan berlebihan pada ransel kertas tyveknya.
ibu kimia menghampiri bangku lisa. "kamu anak ips, ngapain di sini.."
"mau belajar ipa.."
"emang sekarang lagi mapel apa?"
"bi--" younghoon melirik bagian bawah halaman buku paket punya lisa, "--kimia.."
"kamu lagi serius???" lisa berkacak pinggang."eh? aku-kamu?"
"younghoon, was that even neccessary.."
lisa ingin menyerah.
"iya.. gue serius?? kan disuruh ngerjain bareng teman sebangku?"
"lo temporary deskmate aja.. leedo cuma lagi ke pos satpam buat ambil bekalnya.."
"ng--"
"tapi ngga enak lo nya uda ke sini jauh-jauh. rumah lo di daerah barat daya sana kan ya? jujurnya tadi pengen gua usir.. tapi kok ngga sopan banget?? ya udah sini ngobrol-ngobrol bentar di dalem. kebetulan gue buat gyoza agak kebanyakan. mau apa ngga, hoon?"
his mind went blank. ini pertama kalinya ia mendengar lisa bicara panjang lebar secara empat mata.
"hehe. iya, boleh."
KAMU SEDANG MEMBACA
mi querida, lili [discontinued]
Fanfictionstrugglenya younghoon dan hyunjae--si dua sobat--untuk membuat lisa jatuh hati pada salah satu di antara mereka. [lowercase, harsh words]