Jikalau Aku Bisa Mengulang Waktu

14 Februari

Sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya, salah satunya dengan memberikan coklat. Hari spesial yang disebut dengan Hari Kasih Sayang, atau yang biasa disebut Valentine.

---

Ichiro yang sedang dalam perjalanan pulang mampir sebentar ke konbini dengan tujuan membeli bahan untuk membuat coklat karena kebetulan besok adalah hari valentine. Ia ingin memberikan handmade chocolate kepada Samatoki, yang saat ini berstatus sebagai kekasihnya. Memilah sebentar bahan apa saja yang akan digunakannya lalu membawanya ke kasir dan membayarnya.

Sesaat sesudah sampai di rumah, Ichiro segera menyiapkan bahan-bahannya, mengecek notes sebentar memastikan hari ini tidak ada pekerjaan yang terlewat, lalu mencari resep membuat coklat yang tidak terlalu manis, karena Ichiro sendiri tau bahwa Samatoki tidak begitu menyukai makanan manis.

Tak perlu waktu lama, Ichiro mulai mencairkan coklat batangan yang tadi ia beli lalu mencampurkan bahan-bahan lainnya dan menuangnya kedalam cetakan. Setelah dirasa semua coklat leleh masuk kedalam cetakan, Ichiro membuka pintu kulkas dan memasukkannya kedalam freezer. Sambil menunggu coklat buatannya mengeras, Ichiro menyiapkan bingkisan untuk membungkus coklat yang akan ia berikan kepada Samatoki.

Tak terasa matahari sudah berada di ujung barat menandakan malam akan tiba. Ichiro yang baru saja selesai menyiapkan coklat valentinenya lalu pergi mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Samatoki untuk bertemu dengannya besok di cafe tempat mereka biasa makan bersama. Butuh beberapa menit untuk pesan itu dibaca dan dijawab "Oke" oleh Samatoki. Ichiro kemudian menaruh kembali ponselnya dan pergi ke dapur untuk memasak makan malam.

---

Hari berganti, Ichiro bersiap-siap untuk pergi ke cafe langganannya dengan Samatoki, tak lupa untuk membawa coklat yang telah dibuatnya kemarin, lalu mengucap "Aku pergi dulu." sebelum melangkahkan kaki keluar rumah. Ia sudah menitipkan Yorozuya kepada adik-adiknya jadi ia bisa pergi kencan dengan tenang.

Matahari bersinar terang, langit biru dihiasi awan menandakan cuaca hari ini cerah, seperti suasana hatinya. Ichiro berjalan ke arah stasiun Ikebukuro dengan tujuan ke Yokohama. Kebetulan cafe langganan mereka berada di Yokohama, wilayah Samatoki sendiri.

Selama di perjalanan Ichiro terus memikirkan seperti akan seperti apa reaksi Samatoki ketika ia memberikan coklat tersebut. Apakah ia akan terkejut, atau justru biasa saja karena mungkin ia sudah menduga bahwa Ichiro mengajaknya bertemu untuk memberikan coklat dan ucapan Selamat Hari Valentine.

Tak terasa kereta yang Ichiro tumpangi sudah sampai di stasiun Yokohama, Ichiro kembali dari dunianya dan buru-buru keluar dari kereta. Tak lupa ia mengirimkan pesan kepada Samatoki bahwa ia sudah sampai di Yokohama.

Ichiro berjalan pelan menuju cafe tersebut, menikmati desiran angin yang sejuk. Sesekali bersenandung kecil sambil menikmati pemandangan kota Yokohama. Sudah lama ia tak pergi kemari karena seringkali Samatoki lah yang mendatanginya ke Ikebukuro.

Perjalanan yang lumayan jauh terasa singkat, dan kini Ichiro berada di depan cafe tempat ia dan Samatoki janji akan bertemu. Ia membuka pintu cafe dan masuk kedalam. Dari posisinya saat ini, Ichiro bisa melihat Samatoki yang sudah menunggunya duduk pojok ruangan.

Namun saat Ichiro akan menghampiri Samatoki, Ichiro mengurungkan niatnya saat melihat seorang wanita berjalan menghampiri Samatoki. Ia tak bisa mendengar jelas apa yang mereka bicarakan, yang pasti beberapa sekon kemudian Ichiro bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri, mereka berciuman.

Sakit. Rasanya seperti ditusuk ribuan jarum. Hatinya sakit. Seperti kaca yang jatuh lalu pecah terbelah-belah. Ia tak menyangka bahwa selama ini Samatoki berselingkuh darinya. Padahal ia pikir selama ini Samatoki menyayanginya. Ataukah itu hanya dalam pikirnya saja, dan mungkin selama ini hanya cinta sepihak?