01. Morning

276 25 18
                                    

Suasana di sebuah sekolah menengah ke atas terlihat cukup ramai. Banyak siswa-siswi yang datang karena jam menunjukkan sudah pukul 07.15 pagi, yang artinya 15 menit lagi kelas akan dimulai. Mereka terus berdatangan silih berganti, lalu ada sebuah motor besar berwarna hitam berhenti di parkiran sekolah.

Tidak, si pengendara tidak sendirian. Dia membonceng seorang teman di belakangnya. Setelah melepas helm, barulah terlihat wajah mereka.

"Sudah?" Tanya si pengemudi.

"Sial! Rambutku tersangkut di helm!" Umpat temannya di pagi hari.

"Tch! Selalu" Tapi dia tetap membantu temannya untuk membenarkan rambutnya. "Begini saja tidak bisa. Dasar manja!" Ejeknya.

"Aish! Kau mau mati?!"

"Anak manja!" Lagi-lagi ia mengejek teman sekelasnya sambil menjulurkan lidahnya.

"Kau akan mati Hwang!"

Mereka berdua saling berkejaran, sampai harus menabrak orang-orang yang lewat. Namun keduanya seakan tidak peduli dengan hal itu.

"Kemari! Akan aku patahkan tanganmu!"

"Tidak akan bisa!" Balasnya sambil tertawa.

Karena lelah, akhirnya dia memilih untuk menyerah. "Baiklah, baiklah. Aku kalah, okay? Sudah jangan marah lagi" Nafasnya mulai tersengal.

"Kau yang memulai!"

"Iya, aku tahu"

Mereka mulai duduk di bangku masing-masing.

"Yunseong!" Panggil seseorang.

"Apa?"

"Ada yang mencarimu di depan"

"Siapa?"

"Biasa"

Temannya yang duduk di depannya langsung membalikkan tubuhnya. Matanya berbinar-binar lucu.

"Kenapa kau menatapku begitu?"

"Kau harus temui dia. Keluarlah!" Katanya.

"Tidak mau!"

"Ah! Kenapa!"

"Aku malas! Sudah berapa kali dia terus mendatangiku! Seperti stalker saja!" Cibir siswa yang memiliki nama lengkap Hwang Yunseong.

"Ayolah! Please! Keluarlah dan temui dia" Mohon temannya bak anak kecil.

"Baiklah, baiklah! Berhenti merengek!"

"Yes! Itu baru Yunseong-ku!"

Tanpa menggubris perkataan tersebut, dia melangkahkan kakinya menuju depan kelas. Di sana sudah melihat ada 3 orang gadis. Dimana yang di tengah membawa kotak makanan dengan senyuman malu-malu. Pipinya bersemu merah tomat.

"S-selamat pagi, s-sunbae" Sapanya.

"Pagi juga" Yunseong berusaha menjawabnya sebaik mungkin.

"Ini, ada makanan untukmu"

"I-iya, terima kasih Sera"

"Sama-sama sunbae. Jangan lupa dimakan sampai habis. Karena aku membuatnya sendiri"

"P-pasti"

Setelah percakapan itu mereka pergi dari sana. Di atas kotak makan terdapat kartu berbentuk love berwarna pink.

'Semangat sunbae! Semoga harimu menyenangkan!'

Yunseong menghela nafasnya, dia nampak lesu dan tidak bersemangat seperti tadi. Sudah terlampau sering dirinya mendapat makanan, minuman, dari adik-adik kelas yang menyukainya. Dia terkadang lelah sendiri, rasanya ingin bilang kepada semuanya kalau berhenti memberikannya barang-barang ataupun makanan. Akan tetapi temannya selalu melarangnya melakukan itu.

Little FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang