pasukan pengintai

901 98 9
                                    

.

.

.

'Skip time'
.

.

.

"Y/n!!...... Kemarilah! " Ucap armin sambil melambai-lambaikan satu tangannya.

"Baik.... " Ucapku sembari datang menghampiri nya.

"Ada apa armin. Kenapa memanggilku? " Ucapku.

"Kau dipanggil oleh Erwin danchou" Armin menjawab sambil mendongakkan kepalanya kesamping.

"Kenapa Erwin danchou memanggilku? " Tanyaku.

"Entahlah..... Lebih baik kau segera kesana! Erwin danchou sudah menunggumu" Ujar armin.

"Mmhh.. " Balas ku.

Sudah beberapa bulan yg lalu aku bertemu komandan itu.

Setelah tawaran nya untuk masuk ke pasukan pengintai.

Aku benar-benar tidak menyangka bahwa dia akan memanggilku lagi setelah itu.

"Apa yg ingin dikatakan oleh Erwin danchou ya? " Tanyaku dalam hati.

Sesampainya di depan pintu kantor Erwin danchou.

Aku langsung mengetuk dan mendapat izin untuk masuk ke dalam ruangan.

Aku memutar gagang pintu dan membukanya agar menampakkan sangat pemilik kantor tersebut.

Disaat aku membukanya aku melihat bahwa hanya ada meja yg berserakan dengan berkas-berkas dan tentu saja sangat pemilik ruangan ini.

Erwin datang menyambutku dengan mempersilahkan ku untuk duduk di sofa yg berada di samping ruangan.

"Jadi bagaimana rasanya menjadi salah satu pasukan pengintai? " Tanya Erwin.

"Yah.... Tidak ada yg spesial untuk hal tertentu" Balas ku.

Erwin sedikit terkekeh namun pelan.

"Lalu bagaimana dengan hari-hari mu disini? " Erwin

"Hariku seperti biasa karna ada teman-teman ku memutuskan untuk ikut masuk ke pasukan pengintai juga" Balas ku dengan nada santai

"Lebih baik kalau danchou langsung ke intinya saja! Bagaimana? " Lanjut ku dengan sedikit tegas.

Erwin sedikit kaget mendengar perkataan ku lalu menghela nafas.

"Huft.... Baiklah. " Erwin.

"Jadi aku ingin memasukkan mu kedalam salah satu regu yg ada di sini karna sebentar lagi akan ada ekspedisi luar dinding" Lanjut Erwin.

"Regu? "

"Ya dan seperti akan lebih baik kau masuk kedalam regu milik Levi! " Ucap Erwin.

"Jadi bagaimana kau setuju? " Lanjut Erwin

"Aku harus menilai orang itu dulu seperti apa? Dan apakah pemimpin nya adalah yg bernama Levi itu? " Ucapku bertanya.

"Ya pemimpinnya adalah Levi ackerman dia orang yg berwajah datar dan sering berkata-kata kasar namun dia sebenarnya adalah orang yg perhatian" Jawab Erwin

"Aku harus melihat nya sendiri setelah itu aku akn memutuskan nya" Ucapku sembari melipat tangan didepan dada.

"Baiklah aku akan memperkenalkan mu dengan nya dan regu nya besok pagi, bagaimana? " Ucap Erwin meyakinkan ku.

"Tentu....... Aku tidak masalah" Jawabku dengan santainya.

"Baiklah kalau begitu, kau boleh pergi" Ujar Erwin sambil berdiri.

A Broke Soul ( Levi Ackerman × Readers )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang