S U P E R B U L L Y

10 8 0
                                    

Halo, aku Haruna Kim!

Biasa dipanggil Haruna.

Aku adalah seorang super bully di sekolahku.

Tapi, jangan salah! Super bully yang kumaksud disini adalah baik kok.

Aku dipanggil super bully-jujur kedengarannya sangat tidak mengenakkan seakan-akan aku pem-bully super, karena aku adalah gadis yang selalu berani melawan murid-murid yang melakukan tindak kekerasan dan pemerasan terhadap murid-murid lemah disekolahku. Aku terlalu muak melihat tingkah sok keras mereka semua, ditambah lagi aku ada sedikit kemampuan taekwondo membuatku berani maju menjadi tameng murid lemah. Kalau tidak disertai skill aku mana berani, hehe.

Sudah lumayan banyak orang yang kutolong dan mereka tidak diganggu lagi karena aku menjamin mereka. Kalau tidak percaya, aku banyak testimoni kok. Jadi kalau kalian di-bully, panggil saja aku seperti" Hey, super bully! Kemarilah tolong aku!" Begitu, dan nanti dalam sekejap mata, Wushhh! Tadaa! Aku sudah muncul untuk menolong kalian. Haha, bercanda. Aku tidak se-hero itu by the way.

Saat ini, aku hanya berdiam diri dikelas menikmati waktu istirahat yang berharga. Biasanya jam ini kugunakan untuk melawan para berandal sekolah yang sedang menggangu murid lain. Mengherankannya, hari ini mereka sedang tidak berulah. Tidak tahu lah, mungkin saja hari ini mereka sedang cuti jahat atau bagaimana yang penting itu adalah hal yang bagus untukku. Aku jadi bisa bersantai sambil membaca sebuah novel yang baru kubeli kemarin.

Saat sedang khusyuk-khusyuknya, teman sekelasku namanya Aily, tiba-tiba masuk kekelas dengan mendobrak pintu. Aku terkejut. Dia masuk kekelas dengan wajah yang muram, duduk di mejanya, lalu tidur menelungkupkan kepala. Ada apa dengannya? Apakah dia diganggu? Tapi, tak biasanya dia seperti ini.

Ngomong-ngomong soal Aily ini, dia suka sekali dengan panda. Tas, kotak pensil, penggaris, penghapus, rautan, buku, semua ada pandanya! Bahkan pernah satu kali aku tidak sengaja melihat-maaf, branya pun bergambar panda. Dampak terobsesi memang benar-benar, ckck. Hey, jangan berpikiran buruk dulu tentangku! Aku melihatnya saat kami sama-sama berganti pakaian olahraga kok. Lagian semua murid perempuan dikelas juga pasti lihat. Dan, ada satu gosip mencengangkan tentangnya yang bilang bahwa dia sudah menikah! Jujur, aku tidak percaya karena wajahnya terlihat polos-polos saja. Tapi tak tahu lah.

Ah, lebih baik aku fokus ke bacaanku lagi. Aily mungkin sedang tidak mood saja jadi aku tak perlu terlalu khawatir. Tidak ada juga kok yang mau menggangunya.

Oke, sampai mana yang kubaca tadi?

Dug dug dug.

Tak lama setelah Aily, kini teman sekelasku yang lain- Dongsun dan Jeongwook sahabat Aily pun masuk kekelas dengan terburu-buru, menyusul Aily mungkin. Aku mendecak. Memang tak pakai acara mendobrak pintu lagi sih, karena pintunya sudah terbuka lebar sejak Aily masuk. Suara tapak kaki mereka yang membuatku sebal. Aku jadi kehilangan fokus lagi mencari bacaanku. Lagian sekuat apasih mereka memijak tanah, sampai terdengar seperti T-rex yang sedang menapak? Menyebalkan.

Tapi, sebelum Dongsun mencapai meja Aily, kulihat ia berjalan dulu kearahku.

"Haruna-ssi, sepertinya ada yang butuh pertolonganmu!"

S U P E R B U L L Y•☆

Dan disinilah aku sekarang. Lapangan di belakang sekolah, tapi lapangan ini tidak termasuk fasilitas sekolah karena memang bukan milik sekolah. Lapangan ini tidak ada yang menggunakan juga, tempatnya yang terbilang tidak strategis dan tertutup bangunan sekolah kami, membuat orang jarang mengetahui ada lapangan disini. Selain itu rumput-rumputnya pun sudah seperti pohon sangking panjangnya karena tak ada yang mengurus.

SUPER BULLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang