2

1K 96 22
                                    

"Hyung, apa yang terjadi?" Yunjie yang matanya masih di tutup tangan seokjin bertanya karena penasaran.

Seokjin tidak menjawab dan langsung berbalik.

"Jie, jangan menoleh apapun yang terjadi!" Ia memperingati sang adik dengan tegas.

Yunjie menurut tanpa banyak tanya, sementara seokjin langsung menggendong lee yeonjun di punggungnya dan berlari sambil menggandeng lee yunjie. Yunjie penasaran, sangat penasaran kenapa ia tak lagi mendengar suara sang ibu, saat berlari ia menoleh ke belakang dan menghiraukan peringatan sang kakak.

"Ibu" gumamnya dengan mata merah menahan tangis saat melihat ibu nya yang sudah tak bernyawa.

Yunjie kembali melihat ke depan, ia berlari sambil menangis" ayah, ibu" ucapnya dalam tangis. Ia terus berlari sambil di gandeng sang kakak yang menggendong adiknya yang lain. Seokjin membawa adik-adiknya berlari melewati jalan rahasia untuk melarikan diri.

"Hyung, aku takut" kata yunjie sambil menangis.

"Ibu, ayah" kini terdengar suara tangis dari younjun.

"Berhentilah menangis dan jangan takut, ada hyung di sini!" Seokjin bicara untuk menenangkan kedua adiknya tanpa berhenti berlari.

Seokjin lelah, takut, dalam hati ingin berhenti, tapi ia memikirkan adiknya yang tak mungkin ia biarkan terluka.

Bruk

Yunjie yang lelah jatuh karena tersandung membuat seokjin berhenti dan buru-buru membantunya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya seokjin dengan nafas terengah.

Yunjie tidak menjawab, ia hanya melihat ke depan dengan takut.

"Hyung" ucapnya sambil menunjuk ke depan.

"Ada apa?" Tanya seokjin yang perlahan mengikuti arah tunjuk yunjie.

"Ahjussi" ucap seokjin lega saat melihat hwang yoojin, orang kepercayaan ayahnya.

"Kalian baik-baik saja?" Tanya hwang yoojin sambil berjalan ke arah mereka.

"Iya, ahjussi" jawab seokjin saat hwang yoojin sudah berdiri di depannya.

"Ayo, kalian harus cepat pergi, mereka sudah mengetahui jalan rahasia ini" hwang yoojin mengambil younju untuk dia gendong.

"Ahjussi tolong bawa yeonjun lebih dulu, aku akan mengikuti mu dari belakang bersama yunjie" pinta seokjin.

Yoojin mengangguk, kemudian berlari membawa younjun ke mobil di ikuti seokjin yang berlari sambil menggandeng yunjie.

"Hyung, aku lelah, aku tidak kuat lagi" yunjie menghentikan langkahnya.

Seokjin melihat yoojin yang semakin jauh, kemudian membujuk yunjie untuk tidak menyerah.

"Jie, jangan menyerah, kau harus kuat! Ayo, kita harus cepat lari!" Seokjin kembali menggandeng yunjie dan lari untuk mengejar yoojin yang sudah tak terlihat.

Dor

"Akh" Erang seokjin yang langsung jatuh saat terkena tembak di lengan kanan.

"Hyung!" Panik yunjie dan langsung membantu seokjin untuk berdiri.

"Tidak apa-apa, hyung baik-baik saja" seokjin berusaha berdiri di bantu yunjie.

"Hyung, tangan mu berdarah" yunjie menangis membuat seokjin langsung memeluknya.

"Berhenti bernangis, kau laki-laki!, ayo cepat lari!" Ajak seokjin dan yunjie mengangguk.

Baru beberapa langkah, seokjin harus kembali jatuh dengan posisi tengkurap karena ada yang menendangnya dari belakang. Berbeda dengan sebelumnya yang jatuh sendiri, kali ini seokjin jatuh bersama adiknya dalam posisi tengkurap.

ReVeNgE  ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang